Apakah detikers sedang mempelajari materi tentang paradigma definisi sosial? Sebagai referensi, berikut ini contoh paradigma sosial dalam kehidupan sehari-hari yang mudah dipahami.
Melansir situs resmi Universitas Negeri Malang, dijelaskan bahwa Paradigma definisi sosial adalah salah satu aspek khusus dari karya Weber yang dalam analisanya tentang tindakan social (social action).
Ada tiga teori yang termasuk dalam paradigma definisi sosial ini, yaitu teori aksi (action), interaksionisme simbolik (symbolic interaktinism), dan fenomenologi (phenomenology).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dalam jurnal berjudul "Konsep Paradigma Ilmu-ilmu Sosial dan Relevansinya Perkembangan Pengetahuan" terbitan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dijelaskan bahwa paradigma definisi sosial memahami manusia sebagai orang yang aktif menciptakan kehidupan sosialnya sendiri. Penganut paradigma definisi sosial mengarahkan perhatian kepada bagaimana caranya manusia mengartikan kehidupan sosialnya atau bagaimana caranya mereka membentuk kehidupan sosial yang nyata.
Nah untuk lebih mudah memahami, simak contoh Paradigma Definisi Sosial yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber di bawah ini.
Contoh Paradigma Definisi Sosial
- Seseorang membuang sampah di tempat sampah, dengan tujuan terhindar dari cibiran tetangga apabila rumahnya kotor.
- Seorang siswa di sekolah B tidak mau datang ke sekolah karena malu dirinya belum punya sepatu yang bagus.
- Seorang guru lebih memperhatikan siswa yang pintar karena penanganannya lebih mudah, daripada harus susah payah dengan sabar mengajari siswa yang kurang pandai.
- Seorang siswa memamerkan sepatu mahalnya kepada teman-temannya agar terlihat bahwa ia anak orang kaya.
- Seorang siswa meminjam barang milik temannya dengan seenaknya karena menganggap temannya baik hati, sehingga tidak perlu izin.
- Seorang ibu memakai perhiasan ke acara undangan pernikahan kerabatnya dengan maksud menunjukkan harta yang dimilikinya kepada orang lain.
- Seseorang berpura-pura menjadi pengemis dengan berpakaian compang-camping, untuk menarik rasa belas kasih orang-orang yang lewat agar memberinya uang.
- Seorang kepala desa tampil dengan pakaian rapi, sehingga terlihat berwibawa di hadapan masyarakat.
- Seorang alumni sekolah A, yang sudah bekerja di perusahaan besar, datang ke acara reuni dengan pakaian mencolok agar terlihat bahwa ia sudah sukses.
- Seseorang memberi sedekah kepada yang membutuhkan dengan tujuan membantu meringankan beban kehidupannya.
- Seorang peserta didik ikut bergabung dalam suatu kelompok belajar agar terlihat bahwa ia berkontribusi dalam kerja kelompok.
- Peserta didik membantu siswa lain dengan tujuan mempererat hubungan pertemanan.
- Guru mencoba beberapa metode pembelajaran. Tujuannya, supaya siswa dapat dengan mudah memahami materi.
- Siswa melakukan tindakan curang dalam ujian agar mendapatkan nilai baik.
- Siswa bersikap diam saat pelajaran berlangsung. Tujuannya tidak mengganggu peserta didik lainnya.
- Seorang alumni sekolah B sengaja tidak datang ke acara reuni pada Hari Raya Idul Fitri karena belum punya pekerjaan. Sebab, ia menilai reuni kerap menjadi ajang pamer jabatan di lingkup pertemanan.
- Seorang penyanyi kafe memilih untuk mengamen di jalanan karena melihat hasil mengamen lebih besar dibanding menerima job menyanyi di cafe.
- Seorang pemengaruh (influencer) di media sosial memilih untuk mengikuti tren karena menganggap bahwa itu akan meningkatkan penghasilannya dan menambah popularitasnya.
- Seorang calon pemimpin negara berpenampilan biasa dengan tujuan mencitrakan diri sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat kecil dan sederhana.
- Peserta didik bertanya kepada guru mengenai materi logaritma dalam mata pelajaran Matematika, sehingga ia mendapatkan pemahaman lebih baik.
Nah, itulah 20 contoh paradigma definisi sosial dalam kehidupan sehari-hari yang mudah dipahami. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(alk/alk)