Pemudik Nataru di Bandara Makassar Diprediksi 33.281 Orang, Puncaknya H-2

Pemudik Nataru di Bandara Makassar Diprediksi 33.281 Orang, Puncaknya H-2

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 15 Des 2023 05:00 WIB
Pergerakan penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin masih landai jelang Natal 2022.
Ilustrasi mudik penumpang Nataru 2024. (Foto: Rasmilawanti Rustam/detikSulsel)
Makassar -

Puncak arus mudik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi terjadi pada H-2 menjelang perayaan Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru). Jumlah penumpang pesawat diperkirakan tembus 33.281 orang.

"Prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 23 Desember 2023 dengan jumlah penumpang sekitar 33.281 orang," ujar General Manager Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Taochid Purnomo Hadi kepada dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).

Taochid mengatakan prakiraan jumlah penumpang itu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Pada 23 Desember 2022 lalu, jumlah penumpang arus mudik di bandara mencapai 32.692 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara puncak arus balik diprediksi terjadi pada 3 Januari 2024 dengan jumlah penumpang sekitar 29.424 orang. Angka ini mengalami peningkatan dibanding data 3 Januari 2023 sebanyak 29.189 orang.

"(Tujuan penerbangan pemudik) Sekarang masih dominan ke Jakarta, Surabaya dan Kendari. Tapi kami prediksi ada penambahan ke Manado dan juga ke yang lain," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Taochid melanjutkan hingga saat ini belum ada maskapai penerbangan yang mengajukan extra flight. Kendati demikian, dia menyebut sudah ada beberapa maskapai yang berencana menambah jadwal penerbangan.

"Sampai dengan saat ini memang belum ada pengajuan extra flight. Tapi beberapa teman-teman airlines menyampaikan bahwa kami akan menambah extra flight," sebut Taochid.

Sementara dalam menghadapi cuaca ekstrem di musim hujan ini, pihaknya telah menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan. Taochid juga mempertimbangkan pengalihan penerbangan jika ada cuaca buruk.

"Beberapa kali memang terjadi divert terhadap airlines atau penerbangan, kemudian divert-nya di sini yang paling memungkinkan adalah di Balikpapan. Karena biasanya kalau masih satu pulau atau berdekatan, kondisi cuacanya masih sama, maka terus kemudian, divert-nya dipilih di Balikpapan yang tidak terlalu jauh, tapi sudah beda pulau," jelasnya.

Pihaknya pun akan melakukan koordinasi secara berkala dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait informasi prakiraan cuaca di Makassar. Taochid memastikan akan menjaga kenyamanan pemudik yang melakukan penerbangan.

"Jadi kami terus bekerja sama dengan BMKG juga, untuk selalu memberikan informasi kalau ada perubahan cuaca ataupun perubahan kondisi awan dan sebagainya. Sehingga informasi tersebut diterima oleh airlines dan juga kami di bandara apabila terjadi sesuatu," pungkasnya.




(sar/sar)

Hide Ads