Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menghadiri acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani dalam mendukung peningkatan produksi padi dan jagung di Kalteng. Acara ini digelar di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Senin (11/12).
Pembinaan penyuluh pertanian dan petani dihadiri secara khusus Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman beserta seluruh rombongan. Dalam arahannya, Mentan menyampaikan pihaknya merencanakan akan membuka 500.000 hektare lahan sawah pada awal tahun 2024 mendatang.
"Daerah prioritas di antaranya Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Lampung. Lima provinsi ini yang menjadi penyangga pangan nasional," ungkap Amran, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kami lihat Kalimantan Tengah bisa menjadi penyangga pangan nasional. Kami impikan Kalimantan Tengah menjadi penyangga (pangan) IKN," sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyampaikan sektor pertanian Kalteng secara umum menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh petani, kelembagaan pertanian serta para penyuluh pertanian yang tersebar di pedesaan.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan Inflasi Kalteng yang tetap terkendali dan lebih rendah dari capaian inflasi nasional. Di mana pada bulan September 2023 inflasi Kalteng sebesar 0,11% lebih rendah dari capaian nasional sebesar 0,19% dan program Nasional Food Estate yang terus diupayakan membantu pertumbuhan Indeks Pertanaman (IP) dan ekonomi petani, hal ini tergambar dari adanya Peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun ke tahun.
Hingga triwulan III (Oktober 2023) NTP subsektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan telah mencapai 118,77%.
"Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan adalah semakin berkurangnya Luas Baku Sawah (LBS), hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode 5 tahun terakhir", tutur Sugianto.
Lebih lanjut disampaikan oleh orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini, dalam upaya terus meningkatkan produktivitas pertanian, pada tahun 2024 Pemprov Kalteng bekerjasama dengan Bank Kalteng akan meluncurkan program 'Kartu Tani Berkah' melalui pemberian bantuan kepada petani berupa uang senilai Rp 500.000 untuk pembelian sarana dan produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, kapur dan lain-lain.
Sedangkan untuk meningkatkan produksi padi telah diprogramkan pengembangan Beras Pera Varietas PB-42 dan Varietas Lokal Siam Epang. Untuk penanganan pasca panen dilakukan pembangunan RMP dan RTR serta alsintan seperti mesin pemanen dan mesin perontok padi.
"Pengembangan komoditas jagung juga perlu lebih digalakkan, sejalan dengan adanya program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton/hari di Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur, dimana komoditas jagung merupakan salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut", imbuh Sugianto.
Terakhir, Sugianto menyampaikan penyuluh sudah seharusnya menjadi garda terdepan pembangunan pertanian.
"Walaupun disadari bahwa Kalteng masih kekurangan penyuluh, bahkan ada yang 1 penyuluh harus membina 2 kecamatan. Namun dengan keterbatasan ini penyuluh tetap dituntut untuk bisa mendukung program peningkatan produksi pertanian," tutup Sugianto.
Pada kesempatan tersebut, Andi menyerahkan bantuan kepada Pemprov Kalteng berupa Benih Padi Inbrida dan Saprodi untuk luas 17.050 Ha (451,25 ton) senilai Rp 8,5 miliar dan Benih Jagung Hibrida untuk luas 1.000 Ha (15.000 kg) senilai Rp 630 juta.
(akd/ega)