"Hari ini kan ada kompetisi politik. Jangan karena kompetisi politik lalu tercerai berai. Ada juga sekelompok orang, yaitu otak VOC, selalu mau kasih adu domba kita," kata Bahtiar usai upacara di Monumen Korban 40.000 Jiwa di Makassar, Senin (11/12/2023)
Bahtiar juga menyandingkan VOC sebagai haters atau pembenci. Menurutnya, VOC dan haters punya kepentingan yang sama untuk memprovokasi masyarakat.
"Namanya haters. Nah, haters ini tidak lebih dari VOC itu. Haters itu sama dengan otak-otak VOC," tuturnya.
Menurut Bahtiar, haters hingga penyebar hoaks menjelang pemilu dapat menjadi ancaman bagi integrasi bangsa. Dia lantas mengibaratkannya sebagai penjajah.
"Selalu mengadu domba. Kalau ada yang begitu, itu sebenarnya otak-otak Belanda," tegas Bahtiar.
Sebelumnya diberitakan, peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa ini turut dihadiri Wali Kota Makssar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. Menurut Danny, peringatan itu sebagai momentum mengenang jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Pertama adalah bagaimana kita menghargai, mengenang nilai pengorbanan orang-orang yang sudah mendahului kita. Nilai pengorbanan jiwa yang diserahkan, sehingga kita sebagai generasi pelanjut harus sungguh-sungguh," ujar Danny kepada wartawan.
Danny pun mengaitkan konteks Peringatan Korban 40.000 Jiwa di momen Pemilu 2024. Dia mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan.
"Kedua, bersatunya masyarakat dan TNI, itu kuncinya. Lebih inti lagi adalah bagaimana tetap kita bersatu, terutama menghadapi pemilu yang akan datang. Pilihan boleh berbeda, tapi kita semua sama mencintai Kota Makassar," imbuhnya.
(sar/asm)