Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melakukan rotasi terhadap guru SMAN 17 Makassar buntut kepala sekolah (kepsek) nonaktif, Sumiati didemo siswanya. Kebijakan ini juga dilakukan imbas dugaan unjuk rasa itu ditunggangi guru yang berkonflik dengan kepsek.
"Ada beberapa juga rekomendasi Inspektorat mungkin ada teman-teman di sana harus di-rolling (dirotasi)" ujar Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin kepada detikSulsel, Minggu (10/12/2023).
Iqbal mengatakan kebijakan itu dilakukan untuk mengembalikan suasana kondusif proses belajar di SMAN 17 Makassar. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci berapa guru yang akan dirotasi dan ditempatkan di posisi apa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah harus dipenyegaranlah. Penyegaran untuk dilakukan pertukaran. Supaya kondisi-kondisi SMA 17 itu bisa kondusif," paparnya.
Dia juga memastikan dalam kebijakan ini, tidak ada perampingan jabatan bagi guru yang diduga bercekcok dengan Sumiati. Iqbal kembali menegaskan rekomendasi Inspektorat Sulsel hanya berisi rotasi semata.
"Tidak (ada perampingan). Jadi mungkin dirotasi saja, dilakukan pertukaran dengan guru yang lain, mungkin begitu. Yang jelas adami rekomendasinya Inspektorat," bebernya.
Iqbal menambahkan proses rotasi di guru di SMAN 17 Makassar diupayakan rampung selama sepekan ke depan. Dia mengaku tidak ingin berlama-lama dalam menyelesaikan polemik di sekolah tersebut.
"Saya sudah sampaikan ke teman-teman untuk dieksekusi cepat, supaya, artinya rekomendasi Inspektorat itu kita mau laksanakan secepatnya," sebut Iqbal.
Iqbal mengatakan rekomendasi atas kebijakan rotasi guru itu dilakukan imbas ketidakcocokan antara Sumiati dan tenaga pendidik lainnya. Bisa saja, kata dia, ada oknum guru yang tidak senang dengan gaya kepemimpinan dan kebijakan yang diterapkan oleh Sumiati selama ini.
"Ada yang mungkin tidak senang dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Mungkin karakter kepemimpinannya ada yang tidak sesuai. Atau kebijakan-kebijakan kepala sekolah tidak bisa diterima misalnya," katanya.
"Atau ada memang yang mungkin, ini mungkin ya, ada kebijakan yang mengganggu kenyamanan selama ini di beberapa guru. Bisa saja begitu. Sehingga suasana di sekolah sudah tidak kondusif sebenarnya," lanjut Iqbal.
Dia juga turut menanggapi dugaan kuat oknum guru yang memotori agar siswa melakukan aksi unjuk rasa di dalam sekolah beberapa waktu lalu. Iqbal mengaku dugaan itu perlu untuk ditelusuri, apakah masuk dalam kategori pelanggaran atau tidak.
"Tergantung di situ dilihat apakah itu masuk dalam pelanggaran kepegawaian misalnya. Atau masuk dalam hal apa. Nanti kita lihat. Kalau ada pelanggaran yang melanggar aturan kepegawaian, nanti ada sanksinya," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Kepsek SMAN 17 Makassar nonaktif Sumiati bakal dimutasi gegara didemo siswanya lantaran dianggap otoriter. Pemberian sanski terhadap Sumiati itu disebut sesuai dengan hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari Inspekstorat Sulsel kepada Disdik Sulsel.
"Sudah ada mi rekomendasinya Inspektorat, jadi kita mau tindaklanjuti itu rekomendasinya. Di (dalam) rekomendasi itu (Sumiati akan) digeser (dimutasi)" ujar Iqbal.
Iqbal mengaku Sumiati tidak dipecat karena tidak melakukan pelanggaran berat sebagai aparatur sipil negara (ASN). Dia menyebut kekisruhan di SMAN 17 Makassar belakangan ini murni akibat cekcok antara Sumiati dan oknum guru.
"Tidak ada ji istilah pemecatan. Pemecatan itu kalau ada pelanggaran beratnya sebagai pegawai negeri. Ini mungkin dinamika saja yang terjadi di SMA 17, sehingga terjadi hal-hal begitu," imbuhnya.
Iqbal kemudian mengungkap, proses mutasi terhadap Sumiati akan diproses mulai Senin (11/12) besok. Proses itu rencananya akan dirampungkan selama satu pekan ke depan.
"Iya Senin besok (mulai diproses)"pungkasnya.
(sar/ata)