Pesawat milik maskapai penerbangan Dabi Air tergelincir di Bandara Kogapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Pesawat keluar dari landasan pacu hingga menabrak bukit.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-DPP itu tergelincir di Lapangan Terbang Kogapa, Distrik Homeo, Intan Jaya, Kamis (7/12) sekira pukul 09.55 WIT. Pesawat itu membawa dua orang kru dan 5 penumpang.
Berdasarkan foto yang diterima detikcom, ujung pesawat terlihat sudah tertancap di sisi bukit. Tampak pilot yang masih duduk di kursi kemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bodi pesawat dan sayap pesawat terlihat masih utuh. Sementara warga sudah ramai mengerumuni pesawat yang kecelakaan itu.
"Kondisi pesawat rusak di beberapa bagian seperti baling-baling dan roda depan patah," kata Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Pesawat dengan nomor registrasi PK-DPP itu tergelincir di Lapangan Terbang Kogapa, Distrik Homeo, Intan Jaya, Kamis (7/12) sekira pukul 09.55 WIT. Pesawat berangkat dari Bandara Nabire pada pukul 09.50 WIT dengan mengangkut 2 kru dan 5 penumpang.
"Nah, pesawat tersebut berasal dari maskapai Dabi Air berangkat dari Nabire pukul 09.50 WIT dengan tujuan ke Kogapa," ungkap Kabid Humas Polda Papua Ignatius Benny Ady Prabowo yang dikonfirmasi terpisah.
Benny menjelaskan pesawat itu dipiloti Kapten Irela dan kopilot atas nama Hendri. Adapun daftar 5 penumpang, yakni Pendeta Saul Bagauw, Melek Bagauw, Debora Bagauw, James Bagauw, dan seorang anak kecil umur 5 tahun.
Insiden tersebut mengakibatkan pilot mengalami luka di bagian pelipis. Sementara 2 penumpang bernama Melek Bagau dan Debora Bagauw mengalami luka ringan di bagian kaki.
"Penumpang 5 orang dan 2 kru daripada pesawat, ada 3 orang yang terluka termasuk pilot tersebut dan saat ini sedang dalam penanganan medis dan menunggu evakuasi dari Nabire," ungkap Benny.
Benny mengatakan bandara ditutup sementara karena kecelakaan itu. Pesawat Dabi Air itu juga sementara dalam proses evakuasi.
"Tentu saja pesawat menabrak bukit di sekitaran bandara dan belum bisa beroperasional," pungkasnya.
(sar/nvl)