Wakil Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang juga kakak ipar Syahrul Yasin Limpo (SYL), Andi Muhammad Ishak memilih memenangkan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres mendatang. Andi Ishak mengambil sikap yang berbeda dengan partainya yang mendukung Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.
"Saya di Pilpres saya dukung Anies, karena walaupun partai ku Golkar mendukung Prabowo-Gibran saya secara pribadi mendukung Anies, (alasannya) sesuai hati nuraniku, tidak bisa dipaksa dan apapun risikonya saya harus terima karena hati nurani yang paling menentukan dalam pilihan ini," ujar Andi Ishak kepada detikSulsel, Jumat (1/12/2023).
Andi Ishak mengaku akan mengkampanyekan AMIN di Gowa. Calon legislator (Caleg) DPRD Provinsi Sulsel Dapil 3 ini juga mengajak pendukungnya mengikuti jalan pilihannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya kampanyekan, pasti saya kampanyekan, dimana-mana saya berbicara sama teman-teman, komunitas saya pasti saya sampaikan pilihan presiden saya Anies, di tim saya juga saya anjurkan pilihan ke Anies," katanya.
"Saya pasti ajak mereka, saya bilang kalau dukung saya dukung juga calon presiden yang saya inginkan, karena kalau dukung saya, saya juga harus memperjuangkan calon presiden yang menurut saya terbaik diantara yang baik. Kan semua baik, semua hebat, semua pintar tapi kan ada yang lebih pintar," tambah Andi Ishak.
Andi Ishak mengaku mendukung pasangan AMIN lantaran Golkar tidak memiliki kandidat capres-cawapres. Di sisi lain, mantan Ketua AMPG Gowa ini menilai penerimaan AMIN di Sulsel cukup signifikan dibanding capres-cawapres lain.
"Di situlah saya sebagai kader yang sekian puluh tahun di Golkar merasa prihatin terhadap Golkar kok banyak kader yang pintar kok tidak mengusung kader Golkar sendiri. Saya di Golkar sejak 94, pernah menjadi ketua AMPG, sekarang wakil ketua DPD II Golkar Gowa," katanya.
Andi Ishak pun siap menerima resiko atas pilihannya ini. Dia siap apabila Golkar memberikan sanksi lantaran bertolak belakang dukungan di Pilpres 2024.
"Saya sudah siap menerima apapun sanksi partai, karena pilihan itu tidak ada yang bisa paksa, hak seseorang untuk memilih pemimpin masa depan walaupun partai saya mendukung Prabowo-Gibran tetapi saya sudah siap apapun resiko yang diberikan partai ke saya," tutur Andi Ishak.
Namun dia berharap Partai Golkar tidak memberikan sanksi kepadanya. Andi Ishak sesumbar partainya akan realistis melihat kondisi Pilpres di Sulsel.
"Mudah-mudahan (tidak disanksi) seandainya kader Golkar saya selaku kader Golkar pasti mati-matian berjuang untuk pemenangan, tapi ini kan tidak. Tidak ada kader Golkar di situ, seandainya Ketum Airlangga yang jadi cawapres pasti kita habis-habisan di bawah karena kepentingan partai lebih besar. Tapi ini kan, tidak ada," pungkasnya.
(sar/hsr)