PLN Target Pemadaman Listrik Bergilir di Makassar Berakhir Desember

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 30 Nov 2023 17:49 WIB
Foto: GM PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Sulsel. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) menargetkan pemadaman listrik bergilir di Makassar dan wilayah lainnya di Sulsel akan berakhir pada akhir Desember nanti. Pasokan listrik disebut semakin membaik setelah hujan berangsur terjadi belakangan ini dan ada tambahan pasokan listrik sebesar 50 Megawatt (MW).

"Mohon doanya, kalau mengandalkan dari air mungkin susah. Jadi PLN lagi melakukan relokasi-relokasi mesin masuk di Sulawesi Selatan ini nanti akhir Desember masuk 50 MW harapannya di situ mulai pulih," kata General Manager (GM) PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Sulsel, Kamis (30/11/2023).

Andy mengungkapkan pemadaman bergilir akan berakhir jika kondisi cuaca dengan debit hujan yang banyak bisa terjadi. Khususnya di wilayah PLTA Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).


"Kalau hujan deras di daerah Poso debit air bisa memenuhi waduk secepat mungkin bisa normal. Paling dominan di sana, 515 MW distribusi sampai Kendari. Jadi Palu, Poso, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara sampai Kendari," jelasnya.

Lebih lanjut, Andy menjelaskan sejumlah pembangkit listrik yang ada di Sulsel sejauh ini belum bisa diandalkan. Seperti PLTA Bili-bili yang baru beroperasi memberi kontribusi 4 MW.

Sama halnya dengan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang ada di Jeneponto dan Sidrap. Kedua PLTB tersebut tidak beroperasi maksimal karena kurangnya angin.

"PLTB adanya dua, di Jeneponto dan Sidrap perhari ini nol, tidak berputar kincirnya. Masalahnya karena tidak ada baterainya jadi pada saat berputar tidak bisa disimpan. Bili-bili 20 MW, sudah berapa lama stop karena kekeringan, hari ini sudah mulai masuk operasi sudah mulai ada airnya baru 4 MW," paparnya.

Andy menerangkan pemadaman bergilir yang selama ini terjadi karena PLN kekurangan pasokan listrik. Perusahaan swasta penyedia listrik produksinya tidak maksimal.

"Yaitu yang paling besar milik IPP (Independent Power Producer), itu PLTA Poso Energi daya mempunyai 515 MW sekarang hanya pasok 200 MW, kenapa tidak dimaksimalkan? Kalau dimaksimalkan mereka akan habis airnya dan ini lebih parah. Sehingga itu dilakukan perubahan manajemen pengaturan," katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...




(ata/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork