PLN Jelaskan Penyebab Makassar Sering Mati Lampu Meski Sudah Mulai Hujan

PLN Jelaskan Penyebab Makassar Sering Mati Lampu Meski Sudah Mulai Hujan

Abadi Tamrin - detikSulsel
Minggu, 26 Nov 2023 12:35 WIB
PLN melakukan pemeliharaan sistem kelistrikan di Sulsel.
Foto: PLN melakukan pemeliharaan sistem kelistrikan di Sulsel. (Dok. PLN)
Makassar -

Pemadaman listrik bergilir masih sering terjadi di Kota Makassar dan sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) meskipun sudah mulai masuk musim hujan. PLN menyebut pemadaman terpaksa harus dilakukan karena pasokan listrik berkurang.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin mengatakan PLN terpaksa melakukan manajemen beban akibat cuaca ekstrem. Khususnya panas yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kondisi debit air yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun drastis dan mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik.

"Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA," kata Andy dalam keterangannya, Minggu (26/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andy menjelaskan, sistem kelistrikan di Sulawesi bagian selatan sangat bergantung pada sumber listrik dari PLTA, yaitu sebesar 33 persen dari total pasokan listrik. Di sisi lain, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani maintenance atau pemeliharaan sehingga manajemen beban harus dilakukan.

"Kami upayakan juga dengan penambahan pembangkit yang saat ini sudah masuk 30 MW. Kemudian akan masuk lagi tambahan 50 MW pada akhir Desember 2023. Kami juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada Maret 2024," ungkap Andy.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Andy menyampaikan permohonan maaf terkait manajemen beban yang dilakukan dan berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari-hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan.

"Untuk mengurangi dampak dan durasi padam, mohon dukungan masyarakat untuk sementara waktu ini agar bersama-sama mengurangi pemakaian listriknya sekitar 30 persen selama masa pemulihan pembangkit," tutup Andy.

Sebelumnya diberitakan, pemadaman listrik di Kota Makassar, Sulsel makin sering terjadi, bahkan durasinya kian panjang hingga 5 jam. Salah seorang warga, Ismi Hardianti mengatakan pemadaman listrik ini menjadi yang terlama selama masa pemadaman bergilir terjadi.

"Lima jam itu mati lampu tadi malam. Di rumah mulai dari jam 8 malam, baru menyala itu jam 1 malam lewat," kata warga Jalan Batua Raya, Makassar itu, Jumat (24/11).

Ismi mengaku banyak pekerjaan rumah yang akhirnya terhambat akibat pemadaman listrik yang cukup panjang itu. Sebab, biasanya mati lampu hanya terjadi 3-4 jam saja.

"Biasanya cepat, tapi baru kali ini lama sekali. Kita tidak tahu juga kenapa bisa begitu. Semoga PLN cepat atasi ini," ujarnya.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads