Alasan Fasilitas Bikin Mahasiswa HMI Sulselbar Ricuh Jelang Kongres Pontianak

Alasan Fasilitas Bikin Mahasiswa HMI Sulselbar Ricuh Jelang Kongres Pontianak

Riani Rahayu - detikSulsel
Minggu, 26 Nov 2023 09:30 WIB
Tangkapan layar terkait kondisi jelang Kongres HMI di Pontianak. Dokumen Istimewa
Foto: Tangkapan layar terkait kondisi jelang Kongres HMI di Pontianak. Dokumen Istimewa
Pontianak -

Sejumlah mahasiswa Badko HMI Sulselbar terlibat kericuhan menjelang Kongres XXXII HMI di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Polemik itu berawal saat mahasiswa menilai fasilitas yang disiapkan oleh panitia kongres tak memadai alias kurang layak.

Sejumlah video terkait kericuhan awalnya menunjukkan sejumlah pria diduga mahasiswa terlibat cekcok. Mereka terlibat saling dorong.

Namun aksi itu tidak berlangsung lama karena sejumlah pria menutup pagar untuk memisahkan kelompok yang terlibat cekcok. Ribut-ribut sesama mahasiswa pun dapat diredam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara video beredar lainnya menunjukkan kericuhan dengan aksi saling dorong. Seorang pria tampak terjatuh hingga menjadi bulan-bulanan massa dengan cara diinjak.

Polisi Beri Penjelasan

Kapolresta Pontianak Kombes Adhe Hariadi turut merespons beredarnya sejumlah video kericuhan. Menurutnya, aksi cekcok hingga saling dorong itu tak dapat disebut sebagai kericuhan.

ADVERTISEMENT

"Nggak ada (ricuh)," tegas Kombes Adhe kepada detikcom, Sabtu (25/11/2023).

Dia lantas menjelaskan bahwa mahasiswa Badko HMI Sulselbar komplain terhadap panitia lokal karena fasilitas yang tak memadai. Awalnya, kata dia, sekitar 1.000 mahasiswa Badko HMI Sulselbar tiba di Pontianak pada Jumat (24/11) sekitar pukul 16.30 WIB.

"Kemarin mereka nyampe di Asrama Haji kita sambut. Karena memang dari panitia lokal persiapannya tidak maksimal sehingga adek-adek dari HMI ini agak sedikit komplain lah ya. Komplain karena merasa tempat yang disiapkan tidak layak lah menurut mereka," kata Kombes Adhe.

"Akhirnya kita bantu menyiapkan tempat itu, karena sementara yang menyiapkan tempat memang kami. Pak Kapolda, menyiapkan tenda segala sesuatu," sambungnya.

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Raden Petit Wijaya turut menyampaikan hal serupa. Dia menilai insiden yang melibatkan mahasiswa Badko HMI Sulselbar lebih terkait fasilitas.

"Kata mereka itu, ini kan ada anggarannya kok kami ditelantarkan sama panitia. Makanya mereka sempat orasi dan sebagainya," kata Kombes Adhe saat dihubungi terpisah.

Namun menurutnya masalah itu tak berlarut-larut. Pihaknya ikut mencari solusi terhadap komplain yang disampaikan mahasiswa Badko HMI Sulselbar.

"Jadi kita sudah siapkan fasilitas buat para simpatisan dari Sulsel sama Sulbar. Kita juga masih menunggu yang dari Kendari, kita siapkan tenda, fasilitas MCK (mandi, cuci dan kakus) sama kasur," katanya.

Simak Penjelasan Mahasiswa Badko HMI Sulselbar di halaman berikutnya...

Penjelasan Mahasiswa Badko HMI Sulselbar

Ketua Umum HMI Cabang Makassar Timur Muhammad Fariz Zainal Islami membenarkan adanya protes mahasiswa yang viral di media sosial. Namun dia juga menilai kejadian itu disebut sebagai kericuhan.

"(Mahasiswa HMI Sulsel) iya, tapi saya tidak membenarkan ya ini disebut sebagai kerusuhan, sebenarnya ini kegelisahannya teman-teman yang dari Sulselbar khususnya," ujar Fariz saat dihubungi, Sabtu (25/11).

Fariz mengatakan mahasiswa HMI Sulselbar sebenarnya merasa kecewa dengan fasilitas yang diberikan oleh panitia. Sebab mereka sudah menempuh perjalanan jauh namun tempat peristirahatan mereka jauh dari ekspektasi.

"Sebenarnya karena kita sudah capek menempuh jarak jauh dari Sulawesi sampai sana tempatnya tidak sesuai ekspektasi tema-teman, tetapi tidak sesuai yang diharapkan juga," terangnya.

Fariz merincikan, tempat yang disediakan panitia hanya berupa tenda pernikahan dan dikumpulkan menjadi satu. Karena itu para mahasiswa lebih memilih berada di pinggir jalan.

"Hanya tenda saja, yang kalau kena hujan bocor seperti bangsal lah, tenda besar tapi semua orang sudah di situ gitu loh, ya setidaknya atap lebih baik dan tempat baring nyaman, sebenarnya kegelisahannya di situ," jelasnya.

Selain itu, sempat beredar pula video di media sosial bahwa mahasiswa HMI terlibat cekcok hingga rusuh dengan polisi. Fariz turut meluruskan jika persoalan itu hanya karena tidak semua mahasiswa diizinkan masuk saat pembukaan kongres HMI oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Teman-teman ini mau ikut mendengar dan melihat kongres HMI dibuka, cuma karena protokol negara tidak memungkinkan jumlah banyak untuk ikut terlibat, yang menyebabkan sedikit gesekan," kata dia.

Namun, kata Fariz, hal itu bisa dikontrol kembali. Kemudian panitia penyelenggara menyediakan akses live streaming.

"Tapi itu terkontrol lah dan setelah kemudian teman-tekan bisa menyaksikan secara live streaming menggunakan ponsel masing-masing," pungkasnya.



Simak Video "Video: Sambut Lebaran, Warga Pontianak Siap Gelar Tradisi Meriam Karbit"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads