Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Sulselbar terlibat kericuhan menjelang Kongres HMI XXXII di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Kericuhan dipicu fasilitas tempat tinggal peserta kongres yang dianggap tidak memadai.
Ketua Umum HMI Cabang Makassar Timur Muhammad Fariz Zainal Islami membenarkan adanya protes mahasiswa yang viral di media sosial. Namun dia membantah jika kejadian itu disebut sebagai kericuhan.
"(Mahasiswa HMI Sulsel) iya, tapi saya tidak membenarkan ya ini disebut sebagai kerusuhan, sebenarnya ini kegelisahannya teman-teman yang dari Sulselbar khususnya," ujar Fariz saat dihubungi, Sabtu (25/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fariz mengatakan mahasiswa HMI Sulselbar sebenarnya merasa kecewa dengan fasilitas yang diberikan oleh panitia. Sebab mereka sudah menempuh perjalanan jauh namun tempat peristirahatan mereka jauh dari ekspektasi.
"Sebenarnya karena kita sudah capek menempuh jarak jauh dari Sulawesi sampai sana tempatnya tidak sesuai ekspektasi tema-teman, tetapi tidak sesuai yang diharapkan juga," terangnya.
Fariz merincikan, tempat yang disediakan panitia hanya berupa tenda pernikahan dan dikumpulkan menjadi satu. Karena itu para mahasiswa lebih memilih berada di pinggir jalan.
"Hanya tenda saja, yang kalau kena hujan bocor seperti bangsal lah, tenda besar tapi semua orang sudah di situ gitu loh, ya setidaknya atap lebih baik dan tempat baring nyaman, sebenarnya kegelisahannya di situ," jelasnya.
Selain itu, sempat beredar pula video di media sosial bahwa mahasiswa HMI terlibat cekcok hingga rusuh dengan polisi. Fariz turut meluruskan jika persoalan itu hanya karena tidak semua mahasiswa diizinkan masuk saat pembukaan kongres HMI oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Teman-teman ini mau ikut mendengar dan melihat kongres HMI dibuka, cuma karena protokol negara tidak memungkinkan jumlah banyak untuk ikut terlibat, yang menyebabkan sedikit gesekan," kata dia.
Namun, kata Fariz, hal itu bisa dikontrol kembali. Kemudian panitia penyelenggara menyediakan akses live streaming.
"Tapi itu terkontrol lah dan setelah kemudian teman-tekan bisa menyaksikan secara live streaming menggunakan ponsel masing-masing," pungkasnya.
(asm/ata)