30 Puisi Hari Guru Nasional, Menyentuh dan Penuh Makna

30 Puisi Hari Guru Nasional, Menyentuh dan Penuh Makna

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Jumat, 24 Nov 2023 22:00 WIB
Ilustrasi puisi cinta
Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
Makassar -

Membaca atau menuliskan puisi untuk guru menjadi salah satu cara untuk memeriahkan Hari Guru Nasional pada 25 November 2023. Ada banyak puisi tentang guru yang menyentuh dan penuh makna yang bisa jadi referensi bagi detikers.

Hari Guru Nasional dirayakan sebagai apresiasi terhadap jasa-jasa guru sebagai "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Peran guru dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Selain melakukan transfer ilmu, guru juga memiliki peran penting dalam pengembangan karakter para generasi penerus bangsa.

Nah, salah satu hal yang dapat dipersembahkan pada guru di hari istimewa ini adalah membacakan atau menuliskan puisi yang indah, penuh makna, dan menyentuh hati. Jika detikers bingung untuk merangkainya sendiri, berikut ini berbagai puisi tentang guru yang bisa jadi referensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk disimak!

Puisi Hari Guru Nasional #1

Judul: Bersamamu, Guruku

ADVERTISEMENT

Oleh: Yoga Permana Wijaya

Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima
Berkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku.

Puisi Hari Guru Nasional #2

Judul: Bintang

Oleh: Chairil Anwar

Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku 'tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya
Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang

Puisi Hari Guru Nasional #3

Judul: Guruku

Oleh: Asty Kusumadewi

Dengan letih kau mengajariku
Dengan sabar kau mengajariku
Dengan hati kau mengajariku
Dengan senyum kau mengajariku

Arti dari sebuah rasa ikhlas
Arti dari sebuah rasa tulus
Itulah definisi dari dirimu
Guru terbaikku

Kau ajarkan semua hal baru
Membaca
Menulis
Bercerita
Hingga aku pandai dalam mengeja

Guruku,
Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuaku
Penuh kasih sayang kau berikan padaku
Terima kasih atas dedikasimu
Semoga engkau sehat selalu

Puisi Hari Guru Nasional #4

Judul: Didikan Keras

Oleh: Chairil Anwar

Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir
Tantangan apa yang akan kau berikan padaku

Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya
Dan menolak kelemahan yang meragukan diri

Kamu sungguh telah membuka pikiranku
Dengan kebijakan, keras dan ketegasan

Kamu membantuku untuk melihat atas
Menemukan tujuan yang harus kucapai

Kamu mengeluarkanku dari kegalauan
Terima kasihku atas jerih payahmu

Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku
Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku

Aku akan selalu mengingat jeweranmu
Aku berharap semua guru sepertimu

Puisi Hari Guru Nasional #5

Judul: Guru

Oleh: Kahlil Gibran

Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

Puisi Hari Guru Nasional #6

Judul: Pena sang Guru

Oleh: Mesdiana

Pena guruku
Tak pernah bosan menari-nari di diriku
Menuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku

Pena guruku hebat
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat

Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian

Kuingin penaku seperti miliknya
Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu tak kunjung penuh makna
Kaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa

Puisi Hari Guru Nasional #7

Judul: Perisai Langkah

Oleh: Nukhairunnisak

Terima kasih guruku Hadirmu bak perisai langkah
Mengubur gelap pada masa
Menebas kejahilan di dinding waktu
Mengejar terang

Membawa petuah
Terimakasih guruku
Tiada kata yang bisa menyetara jasamu
Setiap momen bersamamu adalah rindu

Senyummu lentara di ruang bisu
Buku dan pensil yang kubawa
Adalah cara bagi kita untuk melampirkan keinginan dan lelucon

Puisi Hari Guru Nasional #8

Judul: Terima Kasih Guru

Oleh: Chairil Anwar

Terima kasih, Guru
Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku

Aku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin
Positif, percaya diri, protektif

Aku mau menjadi sepertimu
Berpengatahuan, pemahaman yang dalam,
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian

Aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi, dan bakat
Untuk menyakinkan masa depan yang cerah pada kita semua

Terima kasih, Guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

Puisi Hari Guru Nasional #9

Judul: Sang Pengabdi

Oleh: Zaniza

Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa

Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan

Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti

Puisi Hari Guru Nasional #10

Judul: Guruku Nomor Satu

Oleh: Chairil Anwar

Dengan namamu yang pengasih dan penyayang.
Aku bahagia karena kamu adalah guruku
Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan
Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku
Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai

Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu
Tiap hari kamu menanamkan benih-benih
Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu
Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses

Kamu menolongku mengembangkan potensiku
Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu
Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata
Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!

Puisi Hari Guru Nasional #11

Judul Guruku, Melati di Ujung Laman

Oleh: Adin

Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam
Tidak jua ranum di ujung pagi
Namun titis embun masih jua mampu hembuskan harap
Padamu yang masih igaukan fitri

Dalam dekap yang erat di buhul lelap
Langkah kakimu telah pecah di dalam leach
Berkubang segala lantang
Tentang suara yang tak jua pikirkan siang

Bertekak membentuk luka
Bertukak hingga kau tersiksa
Setelah riuh tengkujuh subuh
Kau masih hangat menyeduh tadah

Manis gula di ujung madah
Ada aku diselip dalam ratibmu
Senyummu tetap manis melati di ujung laman
Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman
Segalamu adalah pedoman

Puisi Hari Guru Nasional #12

Judul: Puisi di Hari Guru

Oleh: Deni Prabowo

Dia belajar dengan mengajar
Dia mengajar dengan belajar
Dia mendidik untuk kepandaian
Bukan sekadar mencari gajian

Walaupun aku sadar dan paham
Banyak berita tentang dirimu
Di mana gajimu tak sepadan lelahmu
Kau tetap datang masuk ke kelas

Mengajarkan hitung dan baca
Mengenalkan seni dan sastra
Menyelamatkan setiap manusia
Dari lembah dalam kegoblokan

Jauh ke dalam hutan lebat
Kau tembus dengan semangat
Memberikan ilmu pendidikan
Menambah guna manusia

Puisi Hari Guru Nasional #13

Judul: Sang Penerangku

Oleh: Linda Miliasari

Wahai sang lentera hati
Di saat kugelap akan ilmu
Kaulah penerang mendatangiku
Kau membuatku beranjak dari kebutaan ilmu
Dengan sabar dan senang
Kau mendidik kami setiap hari
Coretan kisah penuh arti
Tak lekang habis materi yang engkau kasih
Pembuka cakrawala dunia ini
Untaian mimpi penuh kasih
Masa depanku terlihat cerah karenamu
Jasamu sangat berarti
Takkan bisa pernah terganti
Kehadiranmu pasti Kunanti
Selamat Hari Guru

Puisi Hari Guru Nasional #14

Judul: Sebatang Kapur

Oleh: Iroh Rohmawati

Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak
Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami
Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami
Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil

Guru...
Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa
Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk
Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan

Puisi Hari Guru Nasional #15

Judul: Pahlawan yang Terlupakan

Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.

Puisi Hari Guru Nasional #16

Judul: Sebatang Rotan

Oleh: Muhammad Sapikri

Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu
Tak akan mungkin aku mengenal namamu
Saat sebatang rotan melecut di tubuhku
Disitulah aku memahami rasa sakit

Rasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnya
Dia adalah guru mengajiku
Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa
Agar muridnya kelas menjadi manusia yang berakhlak mulia

Sebesar apapun namamu nanti
Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu
Biarpun kini rotan itu telah rapuh dan patah
Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu

Puisi Hari Guru Nasional #17

Judul: Tombak Keberhasilanku

Oleh: Amanda Nurdhana D

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku kadang mengganggumu

Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku
Kau adalah orang tua keduaku

Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu

Puisi Hari Guru Nasional #18

Judul: Pesan untuk Guruku

Oleh: Lisa Ardhian Widhia Sari

Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu

Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar

Puisi Hari Guru Nasional #19

Judul: Untukmu Guru

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika

Marahlah jika kami salah
Tertawalah jika engkau gundah
Dan tetaplah tunjukkan senyum terindah

Engkau berjuang tanpa lelah
Membimbing kami di sekolah
Mengajarkan ilmu, akhlak, dan akidah

Suaramu bagai ombak yang memecah
Auramu yang senantiasa gagah
Menyadarkan kami akan fitrah

Puisi Hari Guru Nasional #20

Judul: Sang Guru

Oleh: Anonim

Tentang kegelapan...
Tentang buta pada zaman dahulu kala...
Kau datang membawa cahaya...
Menerangi jalan yang kelam...
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa...

Kau adalah sumber ilmu ku...
Kau adalah pahlawan tanpa lencana...
Kau adalah orang tua keduaku...
Kan kukenang selalu jasamu...

Guruku
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa...
Yang selalu sabar dan penuh kasih sayang...
Kau membimbing kami dengan penuh dedikasi...
Membuka jalan menuju masa depan yang cerah...

Dengan namamu yang pengasih dan penyayang...
Aku bahagia karena kamu adalah guruku...
Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan...
Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku...
Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai...
Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu...
Tiap hari kamu menanamkan benih-benih...

Puisi Hari Guru Nasional #21

Judul: Pipit Kecil

Oleh: Zuarni, S. Pd.

Awal jumpa kita, Kami bukan siapa-siapa
Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar... berputar...
Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami
Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa
Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami
Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan
Guruku... lihatlah pipitmu
Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok... telah mantap menapaki jalan tajam beronak
Kini pipitmu...
Telah siap terbang... terbang memetik cita-cita kehidupan
Dia meninggalkan
Secuil sejarah hidup kami di sini.

Puisi Hari Guru Nasional #22

Judul: Jasamu Tak Terbalas

Oleh: Saraswitha Shinta Hapsari

Ketika ilmuku gelap gulita
Engkaulah pelitanya
Ketika ilmuku butuh cahaya
Engkaulah penerangnya
Kau bagi ilmu
Menerangi otakku
Seolah engkau berkata
"Rajinlah belajar muridku.. Agar kau sukses nantinya.."
Batinmu...
Padamu guru-guruku
Aku haturkan rasa hormatku
Untukmu guru-guruku
Aku ucapkan terima kasih
Atas ilmu yg telah kau bagi pada murid-muridmu
Jasamu tak kan pernah terbalas
Selamat hari pahlawan..
Untukmu pahlawan tanpa tanda jasa
Terima kasihku...
Karna tanpamu
Aku terjatuh di alam kebodohan

Puisi Hari Guru Nasional #23

Judul: Di Hari Guru

Karya: Marzuli Ridwan Al-bantany

Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,

Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras
Dari dalam jiwaku
Lebih deras dari nyanyian rintik hujan yang jatuh

Di dedaun kering
Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi
Rumput-rumput teki
Di wajahmu melukiskan hari esok untukku
Untuk teman-teman sekelas dan sebangku denganku

Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa
Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita, Oleh-Nya Yang Maha Kuasa

Perajut Asa, Penyambung Mimpi
Karya Hang Irfan
Setiap harimu berdiri
Memandangi jiwa penuh mimpi
Beralun kata penuh makna
Membuka jalan penuh asa

Segelas ilmu yang tersaji
Seteguk amal yang kunikmati
Sebuhul pesan berbalut kasih
Merajut harap menutup perih

Kadang bibirmu bergetar hebat
Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat
Meski lelah ucapmu membimbing
Keputusasaanmu tak bergeming

Wahai insan perajut asa
Meski diri kadang tak kuasa
Memendam amarah mengumbar murka
Namun hati masih terbuka

Puisi Hari Guru Nasional #24

Judul: Melodi Pengajaran

Oleh: Anonim

Di alun-alun ilmu, Guru menari,
Melodi pengajaran, mengalun dalam setiap sajak.
Bait demi bait, membentuk harmoni,
Guru, engkau penyair dalam buku catatan.

Setiap not musik adalah sebuah pelajaran,
Yang melekat di dada, tumbuh menjadi lagu.
Puisi ilmu yang terpahat dalam hati,
Guru, kau adalah konduktor kebijaksanaan.

Di dalam ruang kelas, kau seperti orkestra,
Mengarahkan murid-murid menjadi pemain.
Dalam melodi pengajaranmu, engkau abadi,
Hari Guru, syukur atas melodi ilmu.

Puisi Hari Guru Nasional #25

Judul: Guruku Tersayang

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika

Ketika pagi aku datang
Senyummu selalu terkembang
Menyapaku di pintu gerbang

Kau tepuk pundakku dengan tenang
Memberiku semangat untuk menang
Melawan rasa tak senang

Guruku yang kusayang
Engkau laksana bintang
Hapuskan gelap dalam terang

Teruslah menjadi tempatku berpegang
Tempatku bersandar di kala tegang
Memberiku bekal di masa datang

Puisi Hari Guru Nasional #26

Judul: Guru

Oleh: Lukman Hakim Saifuddin

Tanpa Guru tak kan ada yang kita tahu
Tanpa Guru tak kan ada yang kita mampu
Tanpa Guru kita hanyalah debu yang terbang tak berarah
Ditiup angin tak tentu arah

Guru
Ucapanmu adalah petunjuk kami
Tindakanmu adalah teladan kami
Ridlamu adalah kunci sukses kami
Dan doamu, doamu adalah berkah tak bertepi

Maka, jika ada yang bertanya pada diri ini
Siapakah yang paling berjasa kepada diri ini?
Maka namamu yang akan kusebut pertama kali
Karena ibu dan ayah adalah juga guru utama kami

Puisi Hari Guru Nasional #27

Judul: Lentera Kebijaksanaan

Oleh: Anonim

Guru, kau adalah lentera kebijaksanaan,
Menyinari jalan di kegelapan malam.
Cahayamu membelah awan kelabu,
Menggantikan ketakutan dengan harapan.

Setiap kata yang kau ucapkan,
Bagai cahaya yang memecah gelap.
Ilmu yang kau pancarkan, bagaikan sinar mentari,
Menyentuh setiap hati yang haus akan pengetahuan.

Hari Guru, adalah titik cahaya,
Menandakan perjalanan yang panjang.
Terima kasih, Guru, atas cahayamu,
Engkaulah pahlawan di setiap sudut ruang.

Puisi Hari Guru Nasional #28

Judul: Guru

Oleh: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Ku lihat dia begitu kecil dan lugu

Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?

Puisi Hari Guru Nasional #29

Judul: Kanvas Ilmu

Oleh: Anonim

Guru, ruang kelas adalah kanvas ilmu,
Dan kau adalah seniman yang berbakat.
Setiap sikap, setiap kata,
Terpahat menjadi lukisan kebijaksanaan.

Pelajar adalah palet beragam warna,
Kau menggabungkannya dengan kebijaksanaan.
Dalam sapuan kuas pengajaranmu,
Muncul karya seni yang tiada tara.

Hari Guru adalah pameran seni,
Menyaksikan karya-karya indahmu.
Tak terhingga terima kasih kita,
Atas lukisan ilmu yang kau ciptakan.

Puisi Hari Guru Nasional #30

Judul: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Oleh: Anonim

Engkau pernah bercerita kepadaku
tentang betapa berharganya lencana
Tentang kemilaunya
Tentang mutiara di sebaliknya
Tentang di mana tata letak dan cara memasangnya
Juga tentang perjuangan gigih untuk mendapatkannya

Pada saat itu pula kau berkisah tentang pahlawan
Orang hebat yang di sekujur bajunya penuh dengan lencana
Orang terkenal yang di lemarinya penuh dengan medali
Dengan foto-foto ikonik dengan bingkai-bingkai besi

Sekarang gantian aku yang ingin bercerita kepadamu
Ceritaku ialah tentang pahlawan tanpa tanda jasa

Tak ada lencana
Tak ada medali
Juga tak ada foto yang dibingkai besi
Yang ada hanya baju sederhana yang rapi

Dengan papan nama yang nyaris lusuh
Dengan lemari yang penuh dengan buku
Dialah guruku
Dia juga gurumu
Dia adalah guru kita

Yang setiap kali tidak lupa mengisi daftar hadir
Kemudian bertanya;
Sudah sampai mana mimpi kalian hari ini?
Apakah sudah semakin dengan dengan kenyataan?
Sudah sampai mana hapalan kali-kali?
Sudahkah kalian bisa mengerjakan soal hitungan campuran?
Dan lain sebagainya

Sayang sekali,
sangat sedikit dari pertanyaannya yang bisa kujawab
Tidak sebanyak ceritamu tentang lencana
Juga tidak sebanyak karanganku tentangnya
Guruku adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Bukan karena mereka tak pantas menerima lencana
Tapi karena sebukit jasanya yang memenuhi dunia

Nah, itulah 30 puisi Hari Guru Nasional yang dapat dibacakan detikers sebagai bentuk penghargaan kepada guru tercinta dengan berkesan, menyentuh, dan penuh makna. Semoga bermanfaat dan selamat merayakan Hari Guru Nasional ya, detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads