3 Warga di Gowa Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Tengah Sawah

3 Warga di Gowa Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Tengah Sawah

Muhammad Darwan - detikSulsel
Jumat, 24 Nov 2023 00:25 WIB
Warga mengevakuasi 3 korban yang tersambar petir di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Foto: Warga mengevakuasi 3 korban yang tersambar petir di Kabupaten Gowa, Sulsel. (dok. istimewa)
Gowa -

Tiga warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas usai tersambar petir. Insiden itu terjadi ketika ketiganya sedang berteduh di tengah sawah saat hujan mengguyur.

"Terjadi musibah korban meninggal dunia akibat tersambar petir," kata Kapolsubsektor Parigi Ipda M Naim dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023) malam.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Tekkoa, Dusun Bukit Parigi, Desa Jonjo, Kecamatan Parigi, sekitar pukul 17.40 Wita. Ketiga korban masing-masing bernama Nasir (38), Makko (78), dan Sawa (60).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ipda Naim menuturkan korban saat itu tengah berteduh di rumah sawa milik warga bernama Minggu. Saat itu hujan deras disertai petir terjadi di sekitar lokasi kejadian.

"Bermula ketika para korban berteduh di salah satu rumah sawah milik Minggu pada saat hujan deras disertai petir kemudian menyambar para korban," ujar Naim.

ADVERTISEMENT

Tak lama berselang saksi warga bernama Malik melihat korban terbaring di rumah sawah. Saksi kemudian mendekat dan mendapati para korban terbaring dalam kondidi baju hangus terbakar.

"Malik melihat ada orang terbaring di atas rumah sawah tersebut kemudian Malik menghampiri dan melihat 3 orang terbaring dalam keadaan baju robek seperti habis terbakar, dan dalam keadaan tidak bernyawa," ungkap Naim.

Malik yang menemukan korban langsung menyampaikan peristiwa itu kepada warga lainnya. Selanjutnya warga menuju ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

"Pukul 18.00 Wita, warga dan para kerabat korban mengevakuasi para korban dan dibawa ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan," tutur Naim.

Polisi yang mendapatkan informasi kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengunjungi rumah duka. Keluarga korban pun menganggap insiden ini sebagai musibah.

"Pihak keluarga para korban menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi," ucapnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads