Jenazah pria bernama Arju (45) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa ditandu warga sejauh 10 kilometer karena akses jalan rusak parah. Warga bahkan melewati dua sungai berarus deras untuk sampai ke rumah duka.
"Mana bisa tidak dipikul biar hartop saja susah (lewat), sampai saja di Piriang Tapiko yang di ujungnya cor, jadi saya bilang kasih turun saja di sini baru dipikul," kata Kepala Desa Besoangin Utara, Baharuddin Tamoe kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Baharuddin mengatakan Arjun merupakan warga Desa Besoangin Utara, Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Polman. Dia meninggal di RS Hajja Andi Depu Polewali pada Rabu (22/11), kemudian ditandu warga ke rumah duka pada hari itu juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan mobil ambulance hanya bisa mengantar jenazah sampai di Desa Piriang Tapiko, Tutar karena jalan rusak. Warga kemudian secara bergantian menandu jenazah Arjun sejauh 10 kilometer dengan melewati Sungai Mandar dan Kalamete.
"Dipikul kurang lebih 10 kilometer, sekira dua jam lebih baru sampai di rumahnya. Menyeberangi dua sungai, satu sungai Kalamete dengan sungai Mandar, yang sungai Mandar ini lebarnya sekitar 80 meter," ungkapnya.
Baharuddin mengungkap jika akses jalan menuju desanya memang rusak parah. Apalagi saat musim hujan, jalan kian berbecek sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
"Memang masih rusak parah (jalanan) apalagi kalau musim hujan, luar biasa sulit dilalui, biar ojek juga setengah mati," jelasnya.
Baharuddin menyebut jika kerusakan jalan menuju desanya sudah berlangsung lama. Dia berharap pemerintah memberi perhatian untuk memudahkan aktivitas warga di daerah tersebut.
"Satu-satunya dulu yang perlu dipikirkan pemerintah yaitu jalanan, bagaimana jalanan bisa diperbaiki secepatnya. Saya rasa belum ada samanya di Sulawesi Barat ini, apalagi kalau musim hujan, bahkan jalan tersebut kerap tidak dapat dilalui kendaraan meski roda dua," jelasnya.
Sementara dalam video diterima detikSulsel, Kamis (23/11), terlihat sejumlah warga berupaya menyeberangi sungai berarus deras dengan berjalan kaki sambil menandu jenazah. Saat itu, kondisi di lokasi sedang hujan.
"Ini mayat dari rumah sakit Polewali dikasih turun di sini karena sudah sampai di sini ambulance, mau dibawa ke Desa Besoangin Utara, Kecamatan Tutar. Supaya pemerintah Sulawesi Barat ini perlu diperhatikan ini jalanan antara Piriang Tapiko dengan Besoangin Utara, karena ini betul-betul bukan rekayasa, ini mayat warga Besoangin Utara diturunkan di Piriang Tapiko untuk ditandu ke Besoangin Utara," ujar pria dalam video tersebut.
(hsr/asm)











































