Sebuah kapal kayu pengangkut pupuk, KM Cahaya Mulia II terbakar di perairan Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng). Sebelum kejadian, sempat terdengar bunyi ledakan di sekitar kapal.
"Menurut keterangan warga di lapangan, tetapi kami tidak bisa mengonfirmasi identitasnya, tetapi dia memang berada di sekitar lokasi kejadian terdengar ada suara ledakan," ujar Kabid Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dwi Agus Suhartono kepada detikcom, Senin (21/11/2023).
Peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Pariwisata Tanjung Puting, Perairan Kumai Pangkalan Bun pada Senin (20/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Agus mengatakan kapal tersebut memuat 10 anak buah kapal (ABK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapal sudah dua hari sandar menunggu untuk dibongkar (muatan pupuk), terdeteksi ada 10 ABK dan saat kejadian kapal dalam kondisi kosong. Semua ABK berada di darat," paparnya.
Agus mengatakan pihaknya menerima informasi kebakaran kapal ini sekitar pukul 05.25 WIB. Sementara kapal sudah bergeser ke arah Sungai Kumai saat aparat sudah berada di lokasi.
"Kami terima informasi itu di jam 05.25 WIB, dan saat sampai ke sana kapal bergeser ke Sungai Kumai karena terbawa arus," terang Agus.
Proses pemadaman pun baru bisa berjalan setelah KM Cahaya Mulia II dibawa ke tepi. Pemadaman dibantu kapal tugboat KPLP yang kebetulan juga berada di lokasi.
"Kapal KPLP berusaha mendekati kapal Cahaya Mulia II dan digeser ke seberang Pelabuhan Panglima Utar Kumai untuk dilaksanakan kegiatan pemadaman," jelasnya.
Dalam insiden ini, damkar mengerahkan satu unit mobil pemadam, yang turut dibantu TNI-Polri di lapangan. Proses pemadaman berjalan selama 2 jam 30 menit atau sampai pukul 08.46 WIB.
"Karena sudah tak memungkinkan untuk dilanjutkan pemadaman, personel damkar ditarik untuk balik kanan," kata Agus.
Sementara Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono belum bisa menjelaskan kronologi kebakaran kapal tersebut. Pihaknya masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal.
"Belum ya, masih dalam proses penyelidikan, pemeriksaan saksi, dan olah TKP (penyebab kebakarannya)," pungkasnya.
(sar/hsr)