Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum menentukan ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Sulawesi Selatan (Sulsel). Gerindra Sulsel masih mencari figur lain meski Golkar sudah menunjuk Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari sebagai calon ketua TKD.
"Persoalan (Golkar tunjuk) Andi Ina saya tidak masuk ke situ. Setiap partai politik silakan saja mengusul, menyerahkan sepenuhnya ke masing-masing partai koalisi untuk mengusulkan nama-nama menurut mereka layak menjadi ketua TKD," kata Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras alias AIA kepada detikSulsel, Senin (20/11/2023).
AIA menilai figur yang cocok memimpin TKD Prabowo-Gibran adalah figur di luar partai koalisi. Pertimbangan ini kata dia, agar pemenangan koalisi dapat melebarkan sayapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hanya kriterianya, kriteria yang paling tepat dan cocok adalah figur di luar partai politik pengusung. Karena asumsi saya, mereka bisa bekerja dengan gerbong baru, dengan tokoh-tokoh baru, yang tidak terafiliasi dengan partai," ucapnya.
AIA beranggapan kader partai dalam KIM pasti akan bekerja untuk pemenangan Prabowo-Gibran. Jika yang menjadi ketua TKD salah satu kader parpol, maka kekuatan pemenangan tidak berkembang.
"Kalau partai politik pengusung kan otomatis pasti bekerja untuk Pak Prabowo-Gibran, tanpa harus masuk TKD ketua-ketua dari partai-partai pengusung pasti all out dan maksimal bekerja untuk usungannya. Sehingga kecenderungannya yang jadi ketua TKD itu lagi, itu lagi orangnya kira-kira tidak melebarkan sayap," ujar AIA.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini menegaskan calon ketua TKD dari luar partai dianggap pertimbangan paling objektif demi kemenangan Prabowo-Gibran di Sulsel. AIA menilai menjadi ketua TKD bukan untuk kepentingan mencari panggung.
"Ini pemikiran saya, saya tidak melihat ini untuk kepentingan panggung. Artian saya melihat secara objektif. Dari awal-awal saya juga menyampaikan hal ini bahwa yang idealnya menjadi ketua TKD adalah di luar partai, itu bisa lebih fair bagi partai pengusung," ungkapnya.
Keinginan KIM, lanjut AIA, adalah semua parpol pengusung dan relawan bekerja maksimal dalam pemenangan. Salah satu alasan lain agar figur di luar koalisi memimpin TKD agar bisa fair terhadap parpol pengusung.
"Tapi ditunjuknya tokoh-tokoh (di luar koalisi), mungkin selama ini tidak terlalu banyak bergerak, dengan masuknya di TKD mungkin bisa lebih maksimal pergerakannya," katanya.
"Ini kan sifatnya bahu membahu, TKD bekerja. Kalau kami lagi yang masuk TKD berarti tidak ada pelebaran sayap, selain dari TKD kita lihat juga relawan. Jadi masalah polemik, siapa yang akan memimpin TKD ini selesai," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Golkar telah menunjuk Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari sebagai nama yang diusulkan sebagai calon ketua TKD Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Sulsel. Usulan tersebut diputuskan DPP Golkar.
"Kalau di SK DPP Golkar itu yang ketua TKD Sulsel itu Andi Ina Kartika Sari, wakilnya Muhammad Natsir, itu SK DPP Golkar untuk TKD. DPP Golkar yang keluarkan SK menunjuk sebagai ketua TKD dan sekretaris," ujar Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka saat dihubungi, Kamis (16/11).
La Kama menyebut Golkar Sulsel juga masih akan menyusun daftar anggota TKD Sulsel lainnya. Setelah rampung, usulan itu akan disetorkan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kita bikin saja dulu untuk internal Golkar. Susunannya sementara diproses ini, kita tunggu dulu hasilnya. Sementara disusun," tandasnya.
(sar/ata)