Analisa Pakar Soal Golkar Pilih Andi Ina Ketimbang TP di Posisi Strategis KIM

Analisa Pakar Soal Golkar Pilih Andi Ina Ketimbang TP di Posisi Strategis KIM

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 16 Nov 2023 18:39 WIB
Andi Ina Kartika Sari dan Taufan Pawe.
Foto: Andi Ina Kartika Sari dan Taufan Pawe. (dok. istimewa)
Makassar -

DPP Golkar tidak mengusulkan Ketua DPD II Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Taufan Pawe menduduki posisi strategis di Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. DPP Golkar lebih memilih Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika ketimbang Taufan Pawe.

Pakar politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai DPP Golkar tentu memiliki pertimbangan dalam menentukan usulan calon ketua TKD tersebut. Salah satunya, karena Andi Ina masih menduduki jabatan politis.

"Tentu ada pertimbangan, posisinya Andi Ina sebagai ketua DPRD salah satu poin pertimbangan dia dipilih. Karena, bagi saya, meski Taufan Pawe sebagai ketua DPD Golkar tapi kemudian Taufan Pawe sudah demisioner sebagai wali kota," ujar Ali Armunanto kepada detikSulsel, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengatakan pengaruh Taufan Pawe mulai berkurang setelah purnatugas sebagai wali kota Parepare. Sementara Andi Ina masih punya berpengaruh kuat sebagai Ketua DPRD Sulsel.

"Satu hal yang tidak dipunyai oleh Taufan pawe adalah pengaruhnya yang mulai berkurang karena tidak lagi menjabat sebagai kepala daerah. Sementara Andi Ina pengaruhnya tetap kuat karena dia adalah ketua DPRD Sulsel," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Ali, sumber daya dan akses sangat menentukan dalam pemenangan di Pilpres. Andi Ina dinilai punya relasi formal dan informal yang kuat dengan posisinya sebagai ketua DPRD Sulsel.

"Dan sumber daya sangat dibutuhkan dalam pemenangan bagaimana memobilisasi orang itu penting. Untuk kapasitas ini ada sama Andi Ina yang punya relasi formal dan informal. Dan punya pengaruh terhadap jaringan yang berpengaruh untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Saya rasa itu yang menjadi pertimbangannya," jelasnya.

Di sisi lain kata Ali, meski Taufan Pawe dinilai punya waktu lebih luang dari Andi Ina, tetapi dalam proses politik juga butuh sumber daya. Apalagi Andi Ina punya akses di pemerintahan dan Forkopimda Sulsel.

"Jadi saya rasa itu pertimbangannya, jelang pemilu, diakui atau tidak diakui sumber daya itu menjadi hal yang sangat menentukan. Akses-akses ke sumber daya itu sangat menentukan. Nah, Taufan Pawe ini tidak lagi menjabat sebagai wali kota tidak punya lagi pengaruh, sementara Andi Ina punya pengaruh besar dalam jabatannya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Golkar menunjuk Andi Ina sebagai nama yang diusulkan sebagai calon ketua TKD Prabowo-Gibran di Sulsel. Usulan tersebut diputuskan DPP Golkar.

"Kalau di SK DPP Golkar itu yang ketua TKD Sulsel itu Andi Ina Kartika Sari, wakilnya Muhammad Natsir, itu SK DPP Golkar untuk TKD. DPP Golkar yang keluarkan SK menunjuk sebagai ketua TKD dan sekretaris," ujar Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka kepada detikSulsel ketika dihubungi, Kamis (16/11).

La Kama mengatakan Taufan Pawe memang tidak diusulkan menjadi Ketua TKD. Taufan Pawe disebut didorong menjadi dewan pembina di TKD.

"Dia pembina, ketua itu pembina. Kita kan punya penugasan struktur itu. Kita di Golkar, tidak perlu ketua DPD jadi ketua TKD, cukup dia pembina saja, penanggung jawab," ujarnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads