Kepala Desa (Kades) Pattongko, Ahmad Rusdi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) dinonaktifkan dari jabatan imbas digerebek bareng wanita di kamar indekos. Kebijakan ini untuk melancarkan pemeriksaan terhadap Ahmad Rusdi terkait kasus dugaan perselingkuhan yang menjeratnya.
"Dinonaktifkan hingga proses pemeriksaan oleh Inspektorat selesai. Nanti akan ada rekomendasi dari Inspektorat," ucap Pj Bupati Sinjai TR Fahsul Falah kepada detikSulsel, Sabtu (18/11/2023).
Fahsul pun menunjuk Camat Tellulimpoe Alghazali Farti sebagai Pelaksana harian (Plh) Kades Pattongko. Kebijakan itu tertuang dalam surat tugas bernomor: 800/01.01.2372/SET yang diteken 16 November 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kita ambil langkah dengan menunjuk Plh Kepala Desa Pattongko oleh Camat Tellulimpoe sampai pemeriksaan selesai dilaksanakan," ungkapnya.
Fahsul menegaskan penunjukan Plh Kades Pattongko untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan. Dia juga menegaskan ingin memastikan stabilitas masyarakat di Desa Pattongko tetap terjaga.
"Penunjukan Plh ini dilakukan agar penyelenggaraan pemerintahan di Desa Pattongko tetap berjalan pascapemeriksaan yang dilakukan Inspektorat Sinjai terhadap Kades Pattongko Ahmad Rusdi," tutur Fahsul.
"Juga untuk menjaga stabilitas ketentraman dan ketertiban di Desa Pattongko, serta menjamin lancarnya penyelenggaraan pemerintahan desa," tambahnya.
Diketahui, Ahmad Rusdi digerebek warga di sebuah kamar indekos di Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara pada Kamis (9/11) malam. Belakangan, Polres Sinjai mengusut dua perkara terkait Ahmad Rusdi, yakni dugaan perselingkuhan dan kasus video asusila.
"Kita sudah gelar perkara dan kasusnya sudah ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan," ujar Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah, Jumat (17/11).
Fery mengatakan, pihaknya sudah memeriksa Kepala Desa Pattongko dan beberapa orang terkait foto dan video syur yang viral. Pihaknya juga masih mengumpulkan bahan keterangan yang lainnya.
"Dari hasil pemeriksaannya sudah dilakukan tiga hari lalu melakukan klarifikasi kepada Pak Desa dan beberapa orang terkait foto yang didapat sama warga dan video asusila. Kami juga masih mengumpulkan keterangan," pungkasnya.
(sar/asm)