Perjuangan Bocah 11 Tahun Sebatang Kara Rawat Ibu yang Lumpuh

Polewali Mandar

Perjuangan Bocah 11 Tahun Sebatang Kara Rawat Ibu yang Lumpuh

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 16 Nov 2023 09:30 WIB
Sulfa saat merawat ibunya yang lumpuh di puskesmas, Polewali Mandar, Sulbar.
Foto: Sulfa saat merawat ibunya yang lumpuh di puskesmas, Polewali Mandar, Sulbar. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Bocah bernama Sulfa (11) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) berjuang seorang diri merawat ibunya, Uni (38) yang lumpuh. Selain merawat ibunya, Sulfa juga harus berjualan sembako untuk mencari nafkah.

Sulfa dan Uni merupakan warga Dusun Pangalo, Desa Katumbangan, Kecamatan Campalagian, Polman. Uni sudah dua bulan terakhir terbaring lemah di rumahnya dan hanya dirawat oleh anaknya Sulfa.

"Sudah dua bulan seperti ini (rawat ibu)," kata Sulfa kepada wartawan, Rabu (15/11/202).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak ibunya lumpuh, Sulfa terpaksa berhenti bersekolah. Siswa Kelas V SD Inpres 038 Pangalo Polman ini mengambil seluruh peran dan tanggung jawab di rumahnya.

"Terpaksa tidak ke sekolah dulu. Soalnya saya harus jaga ibu. Semuanya saya lakukan sendiri mulai dari memberikan makan dan mandikan," terang Sulfa.

ADVERTISEMENT

Sulfa mengaku kerap menangis jika melihat kondisi ibunya. Bocah yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap ibunya segera sembuh agar dapat beraktivitas normal kembali.

"Biasa nangis soalnya sedih kalau lihat kondisi ibu seperti sekarang. Dalam doa selalu meminta kepada Tuhan agar menyembuhkan ibu saya dari sakitnya," jelasnya.

Ayah Sulfa Sudah Meninggal

Sulfa dan ibunya tinggal di rumah sangat sederhana berukuran 6x5 meter persegi dengan atap dari daun rumbia dan anyaman bambu sebagai dinding. Lantainya pun belum menggunakan ubin hanya diberi semen kasar.

Sulfa tidak memiliki saudara, sementara ayahnya sudah lama meninggal. Menurut Sulfa, kelumpuhan ibunya belum berlangsung lama namun belakangan sakitnya bertambah parah.

"Kalau sakit-sakitnya sudah menahun, tapi baru dua bulan ini sama sekali tidak bisa beraktivitas, karena lumpuh," ungkapnya.

Salah satu warga bernama Muslina mengungkap bahwa Sulfa memiliki ayah sambung bernama Sultan (40) yang bekerja di Makassar. Namun Sultan jarang pulang.

"Sudah nikah lagi ibunya, tapi suaminya jarang pulang. Makanya sejak nikah lagi, dia buat rumah mi sendiri di sini," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Ibu Sulfa Tidak Pernah ke Dokter

Sementara ibu Sulfa, Uni mengaku jika penyakit yang dideritanya ini tidak pernah diperiksakan ke dokter. Dia baru dibawa ke puskesmas ketika kondisinya semakin parah.

"Memang tidak pernah diperiksakan, baik ke dokter maupun dukun," ungkap Uni.

Uni tidak memaksakan anaknya untuk berhenti sekolah. Hanya saja, dia sedih karena tidak bisa berbuat banyak untuk anaknya.

"Mau bagaimana lagi, kita ini orang susah. Saya juga ingin Sulfa terus bersekolah, tapi kalau tidak ada Sulfa, tidak ada yang mengurusi saya," ujarnya.

Saat ini, Uni telah berada di Puskesmas Katumbangan untuk jalani perawatan. Uni dievakuasi petugas menuju Puskesmas pada Selasa sore (14/11).

Sulfa Jualan Sembako

Salah satu warga bernama Muslina mengatakan selama ini keluarga dan tetangga sering berupaya membantu Sulfa termasuk untuk merawat ibunya, Uni. Namun Uni enggan dibantu apalagi disentuh oleh orang selain anaknya.

"Ya terpaksa Sulfa tidak sekolah dulu. Soalnya, Uni tidak mau kalau disentuh orang lain, maunya Sulfa saja, padahal keluarga dan tetangga di sini biasa ingin membantu," ungkap Muslina terpisah.

Dia mengungkap Sulfa mencari nafkah dengan berjualan beberapa bahan kebutuhan pokok di rumahnya. Modal berjualan tersebut diperoleh dari uang bantuan langsung tunai (BLT) yang dikumpulkan sedikit demi sedikit .

"Pakai yang BLT sebagai modal, dikumpul sedikit-sedikit untuk jualan telur, gula dan lain-lain," ungkap Muslina.

Halaman 2 dari 2
(hsr/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads