Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menggambarkan kondisi Makassar menjelang Pemilu 2024. Danny menyebut situasi Makassar masih baik-baik saja jika masih ada demonstrasi.
Hal tersebut diungkapkan Danny dalam wawancara khusus program Blak-blakan detikcom, dikutip Rabu (15/11/2023). Danny awalnya menyebut kontestasi politik di 2024 berbeda dari sebelumnya.
"Jadi saya kira memang, politik kali ini pasti berbeda. Apalagi tadi ada peralihan generasi secara alamiah. Suka tidak suka ada pengalihan generasi. Sehingga sekarang ini 56 persen the next generasi kita itu lagi menunggu," kata Danny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danny menegaskan dalam pesta demokrasi nanti, generasi Z dan milenial perlu dipersiapkan dengan baik. Sebab menurut Danny, pemerintah mempunyai tugas mengawal pemilu damai, termasuk di Kota Makassar.
"Nah, sehingga tentunya persiapan anak-anak kita, semua jalur, termasuk jalur politik, itu harus betul-betul dengan pembekalan yang harus kuat. Walaupun ada kata-kata bahwa ini generasi strawberry atau apa, padahal tantangan lebih besar," papar Danny.
"Sehingga tugas kita-kita lah ini mengawal pertarungan generasi sehingga bisa berlangsung dengan baik. Sebagai wali kota saya akan menjaga pemilu damai di Kota Makassar," sambungnya.
Danny kemudian menggambarkan kondisi Makassar sejauh ini menjelang pesta demokrasi. Dia mencontohkan aksi demonstrasi yang terjadi di Makassar sebagai pertanda jika Makassar masih dalam kondisi baik-baik saja.
"Makassar itu kalau baik-baik saja masih ada demo. Kalau tidak ada demo itu bisa dikasih tahu, 'wah ada apa ini', kan. Itu kira-kira dalam kata baik-baik di Makassar," ujarnya.
Kendati demikian, Danny menyadari tidak semua orang memahami kondisi tersebut. Dia menilai kemungkinan banyak juga orang yang justru menganggap aksi demonstrasi di Makassar sebagai pertanda kondisi tidak baik-baik saja.
"Tapi untuk orang lain barangkali itu bisa saja dianggap tidak baik-baik saja. Tapi Makassar itu kota yang dinamis, kecerdasan politiknya tinggi, kotak kosong pernah menang dalam sejarah politik Indonesia dan dunia. Itu tandanya bahwa perlawanan masyarakat dengan kecerdasannya jauh lebih tinggi," terangnya.
(asm/sar)