Paus Mati Terdampar di Pulang Pisau, Bangkainya Ditenggelamkan

Kalimantan Tengah

Paus Mati Terdampar di Pulang Pisau, Bangkainya Ditenggelamkan

Riani Rahayu - detikSulsel
Jumat, 10 Nov 2023 22:45 WIB
Seekor ikan paus terdampar di tepi pantai Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Foto: Seekor ikan paus terdampar di tepi pantai Kabupaten Pulang Pisau. (dok.istimewa)
Pulang Pisau -

Seekor ikan paus terdampar di tepi pantai Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Warga menemukan ikan paus tersebut dalam kondisi mati sehingga ditarik ke tengah laut untuk ditenggelamkan.

"Betul ada ikan paus yang terdampar di desa itu, tapi setelah tim saya ke sana ternyata ikan pausnya itu kan kondisinya sudah mati, jadi sama masyarakat sudah ditarik ke tengah laut lagi," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Sadtata Noor Adirahmanta saat dihubungi, Jumat (10/11/2023).

Ikan paus tersebut terdampar di Pantai Cemantan, Kecamatan Kahayan Kuala, Pulang Pisau pada, Rabu (8/11). Sadtata mengaku mengetahui ikan paus tersebut terdampar dari media sosial usai videonya viral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pun tahunya dari medsos. Besoknya kami kirim tim ke sana tetapi bangkainya sudah tidak ditemukan," terangnya.

Sadtata tidak bisa merincikan berat, ukuran dan jenis ikan paus yang mati terdampar tersebut. Sebab pihaknya belum sempat melihat langsung ikan paus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak berani mematikan jenis paus apa ya, tadi sudah saya perintahkan ke seksi terkait, dipantau dulu, karena mungkin kalau itu paus yang bermigrasi kan mungkin tidak hanya satu yang lewat kan dan kejadiannya mungkin bisa ada lagi nanti paus yang mati lagi," katanya.

Hanya saja, dia menyampaikan pihaknya kesulitan memberikan informasi terkini terkait pemantauan tersebut. Sebab di lokasi mengalami kesulitan sinyal.

"Cuma karena itu sangat jauh dan di sana gak ada sinyal jadi ya personel saya hanya kontak-kontakan dengan masyarakat yang bisa dihubungi. Artinya bisa jadi informasinya tidak up to date mungkin telat gitu ya," tambahnya.

Sadtata menerangkan selama menjabat Kepala BKSDA baru kali ini ada temuan ikan paus terdampar. Pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) untuk memastikan pergerakan mamalia laut itu di perairan Kalimantan.

"(Alat pemantau) setahu saya belum ada ya, ini cuma patroli saja. Cuma masalahnya itu bukan kawasan konservasi, mungkin kita akan bekerjasama dengan instansi terkait lah, seperti BPSPL (melakukan pemantauan)," jelasnya.

Di sisi lain dia meminta agar masyarakat tidak menilai kematian paus ini sebuah masalah, meski memang merupakan hewan dilindungi. Menurutnya ikan paus tersebut mati karena faktor alami.

"Karena makhluk hidup ada waktunya mati. Bisa jadi ya, itu belum kita dalami, bisa jadi pausnya itu sudah mati duluan baru terbawa ombak atau dia posisinya lemah pas migrasi pas waktunya mati masih lemah dia terbawa ombak," paparnya.

"Nah yang sering kali yang ada di mindset masyarakat itu setiap kali ada satwa mati suatu masalah, ya belum tentu. Kecuali ada 20 paus mati terdampar bareng-bareng baru itu jadi masalah," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads