Dalam sambutannya, Andi mengaku bersyukur karena Kabupaten Sinjai menyimpan banyak potensi budaya, bahkan keragaman budaya yang sejak dahulu kala masih dipertahankan hingga saat ini.
Menurutnya, Mappogau Sihanua memiliki nilai sosial budaya dan ekonomi yang sangat luar biasa. Hal ini dapat menjadi bertambahnya agenda wisata untuk menarik para wisatawan lokal maupun asing yang dapat berimbas dengan perputaran ekonomi.
"Kegiatan ini tidak hanya meriah, yang menampilkan kreativitas masyarakat, tetapi juga sarat dengan makna dan nilai filosofi yang positif dalam rangka penguatan budaya lokal serta jati diri masyarakat yang merupakan salah satu obyek kemajuan kebudayaan yang ada di Kabupaten Sinjai," kata Andi dalam keterangan tertulis, Kamis (9/11/2023).
Lebih lanjut, Andi mengatakan Pemkab Sinjai sangat mendukung dan menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu strategi pembangunan, khususnya dalam menggali potensi budaya yang dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai aset budaya lokal yang mempunyai ciri khas sendiri.
"Sepatutnya kita bersama-sama lebih proaktif dalam upaya melestarikan even budaya Mappogau Sihanua serta melakukan upaya promosi yang lebih massif sehingga dapat dikenal luas,"pungkasnya.
Sebagai informasi, Pesta adat Mappogau Sihanua telah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat adat Karampuang sebagai ungkapan rasa syukur atas panen masyarakat. Tradisi turun temurun ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) nasional tahun 2018 lalu.
Tak hanya masyarakat setempat atau masyarakat adat, warga Karampuang yang berada di luar daerah pulang kampung dan ikut memeriahkan pesta adat tersebut.
Turut hadir di acara puncak Mappogau Sihanua di antaranya Ketua DPRD Sinjai Jamaluddin, Wakil Ketua I DPRD Sabir, Wakil Ketua II DPRD Sinjai Mappahakkang, Forkopimda, Kepala OPD, Camat, pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD, serta dihadiri oleh tokoh masyarakat, agama, serta tokoh adat Karampuang, dan ribuan masyarakat. (akn/ega)