Warga Halmahera Utara Sudah 2 Pekan Diselimuti Abu Vulkanik Gunung Dukono

Warga Halmahera Utara Sudah 2 Pekan Diselimuti Abu Vulkanik Gunung Dukono

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Kamis, 09 Nov 2023 12:42 WIB
Gunung Dukono di Halmahera Utara mengalami erupsi. Dokumen Istimewa
Foto: Gunung Dukono di Halmahera Utara mengalami erupsi. Dokumen Istimewa
Halmahera Utara -

Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mengalami erupsi. Abu vulkanik yang disemburkan gunung tersebut kian meningkat hingga sudah dua pekan menyelimuti warga di sekitar gunung.

"Aktivitas Gunung Dukono ini dimulai sekitar 3 bulan lalu, namun dalam 2 minggu terakhir ini semakin meningkat. Abu gunung yang cukup tebal disertai dentuman dari kawah gunung dengan jumlah yang cukup banyak," ujar Kepala BPBD Halmahera Utara Hentje Hetharia kepada detikcom, Kamis (9/11/2023).

Gunung Dukono erupsi pada Kamis (9/11) sekitar pukul 06.42 WIT dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.087 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hentje, abu vulkanik gunung Dukono hampir terjadi setiap hari, terutama saat cuaca cerah. Namun dalam dua pekan terakhir ini, abu turun cukup lebat yang disertai suara letusan.

"Kalau di hari-hari saat kondisi normal, (abu yang keluar dari kawah gunung) sangat tipis hingga tidak ada abu. Namun dalam dua minggu terakhir ini, abu turun dengan lebat yang didahului letusan atau erupsi gunung tersebut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini belum ada laporan terkait korban maupun kerusakan fisik berupa bangunan dan fasilitas umum lainnya. BPBD juga masih menunggu informasi dari Puskesmas maupun RSU Tobelo terkait laporan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diderita warga dari dampak erupsi Gunung Dukono.

"Sementara kami menunggu informasi dari Puskesmas/RSU, apakah ada peningkatan jumlah pasien ISPA dalam dua minggu terakhir ini, terutama dalam kaitannya dengan aktivitas gunung api," katanya.

Hentje menambahkan saat ini jarak pandang bagi pengendara masih tergolong aman. Namun, BPBD mengimbau kepada masyarakat yang mengendarai mobil agar berkendara secara perlahan-lahan saat melintasi jalur yang banyak dipenuhi abu vulkanik.

Sementara itu, warga Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Muhammad Yusmin Syawal mengatakan saat ini abu vulkanik bahkan masuk ke dalam rumah warga karena mengikuti arah angin. Selain itu, masyarakat yang berkendara pun ikut terganggu.

"Abu (vulkanik) sampai masuk dalam rumah, karena dia ikut arah angin toh. Jarak pandang tetap terganggu kerana debu ke sana kemari. Debu bagian bawah (di permukaan tanah) naik ke atas (melayang tertiup angin ke udara), nanti yang bagian atas jatuh ikuti arah angin," ujar Yusmin saat dihubungi terpisah.

Menurut Yusmin, sejauh ini belum ada tetangganya yang mengalami gejala ISPA seperti sesak napas atau batuk karena masyarakat cenderung lebih banyak berdiam di dalam rumah. Namun saat ini masyarakat sangat membutuhkan masker.

"Saat ini warga butuh pembagian masker secara merata dan water truck untuk penyiraman di jalan raya di setiap desa terdampak," imbuh Yusmin.




(hmw/asm)

Hide Ads