Petani di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan produksi bawang merah menurun gegara musim kemarau. Suplai air yang kurang menyebabkan produksi mereka terganggu.
"Kalau cuaca mendukung dengan bibit 500 Kg bisa menghasilkan sampai 7 ton. Kalau kondisi sekarang karena El Nino hasilnya kurang," kata Kelompok Mitra Champion Bawang Merah, Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja Kasmidi dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).
Kasmidi menjelaskan saat ini para petani masih bergantung dengan air dari sungai yang ditarik menggunakan mesin. Sementara, kebutuhan air untuk bawang merah sangat banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan kebutuhan air yang terbatas membuat produksi tidak bisa dimaksimalkan. Para petani saat ini rata-rata hanya menghasilkan 4 ton bawang merah.
"Dari 500 Kg paling nanti hasilnya 4 ton saja," ungkap Kasmidi.
Sementara Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengakui Kecamatan Anggeraja sebagai penghasil bawang merah. Dia juga tidak menampik turunnya produksi bawang petani padahal biaya operasional yang dikeluarkan tidak banyak.
"Saya diskusi tadi dengan petani, per Kg yang ditanam dia harus mengeluarkan biaya Rp13.000. Jadi kalau kecil bawangnya, maka kecil pendapatannya. Salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan, airnya harus tercukupi," ujar Bahtiar.
Bahtiar mengaku petani membutuhkan sumur bor untuk mengakomodir kebutuhan air petani. Pemprov Sulsel tengah mengusahakannya, lantaran Enrekang hanya dapat tiga, dari 65 sumur bor yang dikerjasamakan dengan TNI.
"Semoga di tahun 2024, kita bisa adakan (sumur bor) di kawasan ini," ujarnya.
Dia menambahkan lahan pertanian di Kabupaten Enrekang saat ini 15 ribu hektare. Di mana 500 hektare di antaranya yang bisa digunakan untuk budidaya pisang cavendish, dan selebihnya bisa dimanfaatkan untuk komoditas pangan lainnya.
"Cabai tetap lanjut, tomat, sayur-sayuran, dan komoditi andalan bawang merah tetap dilanjutkan. Khusus pisang cavendish, kita pastikan semua mulai dari harga, baik pembeli lokal maupun mancanegara," jelasnya.
(sar/hmw)