Jajaran Satlantas Polrestabes Makassar turut turun tangan memberikan solusi terhadap masalah kekeringan yang diderita warga belakangan ini. Polisi sudah membagikan 5.000 air bersih kepada warga terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.
Kanit Regident Polda Sulsel Iptu Riyanda Putra mengatakan pembagian air bersih sudah berlangsung pada tiga kelurahan yakni Paccerakkang, Rappojawa dan Rappokalling. Dia mengatakan air bersih tersebut dibagikan secara gratis agar dapat meringankan beban warga.
"Apanya, pembagian air bersih. Karena kan sudah hampir satu bulan setengah Makassar mengalami kekeringan. Dan masyarakat itu kan sulit mendapatkan air bersih. Makanya hadirlah polisi lalu lintas untuk membagikan air bersih secara gratis," kata Iptu Riyanda Putra kepada detikSulsel, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iptu Riyanda menyebut total 5.000 liter air bersih yang telah disalurkan ke masyarakat pada dua hari berbeda, yakni masing-masing pada Rabu (25/10) dan Sabtu (4/11).
"Yang sebelumnya 3.000 liter (Rabu), yang kemarin 2.000 liter (Sabtu)," sebutnya.
Iptu Riyanda menjelaskan bantuan air bersih yang disalurkan kepada warga sebenarnya bukanlah program rutin. Namun, karena banyaknya fenomena terutama permasalahan air bersih sehingga membuat pihaknya berinisiatif untuk membantu masyarakat.
"Dia kayak insidentil kan, dengan adanya seperti itu di masyarakat kita inilah membantu meringankan beban masyarakat. Karena air PDAM mati, hujan juga enggak pernah datang, listrik mati-mati terus," jelas Iptu Riyanda.
"Di situlah kita berinisiatif, karena dengan adanya kejadian seperti apa fenomena seperti polisi hadir di tengah masyarakat untuk membantu masyarakat," sambungnya.
![]() |
Iptu Riyanda tidak merinci berapa jumlah warga yang mendapatkan bantuan air bersih. Namun, dia memperkirakan ada sekitar 50 kepala keluarga (KK) yang mendapatkan bantuan air bersih gratis tersebut.
"Orang-orang pakai galon semua tuh datang pake galon sekitar hampir 50 KK lah ya," bebernya.
![]() |
Dia menuturkan air merupakan sumber kehidupan dan situasi kemarau juga tidak bisa diprediksi sampai kapan. Oleh karena itu dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan air secukupnya.
"Gunakan air secukupnya karena kita tidak tau kemarau panjang ini sampai kapan. Karena prediksi yang ada pun meleset . Karena air merupakan sumber kehidupan toh. Tanpa air tidak bisa apa-apa kan kita. Nyuci enggak bisa, MCK enggak bisa," tuturnya.
(hmw/hsr)