Sidang terbuka sengketa tanah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat sempat memanas hingga viral di media sosial. Sejumlah warga bahkan melakukan penutupan jalan sambil membawa senjata tajam (sajam) untuk mengejar pihak lawan dalam sengketa ini.
Kapolsek Campalagian AKP Frans Geradus membenarkan warga sempat memanas saat sidang sengketa berlangsung pada Kamis (2/11) kemarin, sekitar pukul 10.30 Wita. Sidang sengketa perdata tersebut terdaftar dengan No: 56/Pdt.G/2023.PN.Pol.
Ketegangan terjadi di Dusun Passairang, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian. Perkara sengketa tanah ini melibatkan Atjo P sebagai penggugat melawan Jumardi dan kawan-kawan selalu tergugat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaksanaan sidang untuk memastikan lokasi dan situasi obyek sebelum dilaksanakan kegiatan peninjauan sementara," kata Frans saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/11/2023).
Menurut Frans, pelaksanaan sidang terbuka itu mulai diwarnai keributan ketika warga setempat mengejar sebuah mobil yang ditumpangi orang tidak dikenal. Sebab orang tersebut mengambil gambar di sekitar lokasi.
"Berselang sekitar 15 menit pelaksanaan sidang terbuka tersebut, terjadi keributan di sekitar objek sengketa dikarenakan adanya orang tidak dikenal menggunakan kendaraan roda empat dan mengambil gambar menggunakan handphone sehingga dikejar oleh warga," ungkapnya.
Suasana kemudian semakin tegang ketika pihak penggugat bersama pengacaranya tiba di lokasi pelaksanaan sidang terbuka. Warga di lokasi pun langsung ikut tersulut emosi.
"Kedatangan pihak penggugat dan pengacaranya ke lokasi memancing emosi warga dan dikejar oleh warga sekitar namun masih dapat dikendalikan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa," jelas Frans.
Frans mengungkapkan sidang terbuka sengketa tanah ini digelar pihak Pengadilan Negeri Polisi. Pihak pengadilan diketahui tidak meminta pengawalan dari kepolisian karena menganggap kondisi di lokasi sengketa aman.
"Mereka (pihak pengadilan) tidak menyurat ke polres atau polsek karena menganggap situasi akan kondusif berdasarkan keterangan dari penggugat dan tergugat," ucap Frans.
Meski sempat diwarnai ketegangan, Frans memastikan situasi di lokasi sengketa sudah aman kembali.
"Sampai saat ini situasi masih aman dan kondusif," pungkasnya.
Untuk diketahui, objek yang disengketakan kedua belah pihak adalah lahan pertanian dan pemukiman. Karena diwarnai ketegangan agenda sidang terbuka sengketa tanah akhirnya dihentikan.
Sementara dalam video pendek yang dilihat, Jumat (3/11), tampak warga baik pria maupun wanita yang membawa senjata tajam jenis parang, berkumpul dan menutup jalan desa. Terlihat pula petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa berupaya menghalau dan menenangkan warga yang tampak emosi.
(asm/sar)