423 Ekor Sapi Peternak Mati di Bone gegara Terpapar Virus Jembrana

423 Ekor Sapi Peternak Mati di Bone gegara Terpapar Virus Jembrana

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 31 Okt 2023 19:30 WIB
Kabid Kesmavet dan Keswan Dinas Peternakan Bone, drh Agusriady M Anim Sc menyuntikkan vaksin ke ternak warga.
Foto: Kabid Kesmavet dan Keswan Dinas Peternakan Bone, drh Agusriady M Anim Sc menyuntikkan vaksin ke ternak warga. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone - Sebanyak 423 sapi peternak mati di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) gegara terpapar virus jembrana. Pemkab Bone mencatat, virus jembrana telah menyebar di 12 kecamatan di Bone.

"Posisi saat ini ada 12 kecamatan yang terdampak virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kemudian sampai bulan November sudah 423 sapi mati," ujar Kabid Kesmavet dan Keswan Dinas Peternakan Bone drh Agusriady M Anim Sc kepada detikSulsel, Selasa (31/10/2023).

Agusriady mengatakan 12 kecamatan terpapar virus jembrana yakni Mare, Sibulue, Cina, Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Palakka, Libureng, Awangpone, Tellu Siattinge, Cenrana, dan Barebbo. Dia menyebut virus jembrana sudah satu tahun menyebar di Bone.

"Sudah setahun daerah ini terpapar PMK, karena mulai November tahun 2022," katanya.

Agusriady menerangkan, semua daerah yang terkena virus jembrana karena warganya menolak untuk vaksinasi. Padahal pemerintah sudah menyiapkan vaksin.

"Yang menjadi kendala karena warga menolak untuk divaksin ternaknya. Selain itu ada kebiasaan beli sapi sakit dan dikasih pindah ke desa lain," terangnya.

"Kami harapkan warga dapat timbul kesadarannya melaksanakan vaksinasi jembrana. Jangan sampai semakin meluas virusnya. Kami juga akan memperketat lalu lintas ternak di setiap perbatasan," sambung Agusriady.

Dia menambahkan, pihaknya sudah melakukan vaksinasi sebanyak 12.000 suntikan. Selain itu pihaknya juga menyiapkan pembelian vaksin sebanyak Rp 350 juta.

"Vaksin yang terlaksana sudah 12.000 suntikan untuk jembrana. Ada juga dana dari alokasi DID untuk pembelian vaksin, kami usulkan Rp 350 juta," jelasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads