"Gedung ini memang gedung lama, jadi itu nanti kita jadikan lahan untuk ruang terbuka untuk anak-anak," kata Kadis Pendidikan Makassar Muhyiddin kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Muhyiddin mengaku sudah memantau langsung kondisi SMPN 8 Makassar. Dia menyebut ruang kelas di SMPN 8 Makassar masih mumpuni untuk direnovasi menjadi bangunan baru 2 tingkat.
"Karena kelasnya kan mumpuni sekali, di belakangnya kan ruang kelas. Jadi hari ini kami dari Dinas Pendidikan langsung memantau dan menata ulang. Khusus bangunan terbakar itu kita robohkan dan kita jadikan ruang terbuka, untuk lapangan-lapangan di sekolah," terang Muhyiddin.
"Ruang gurunya tetap, inilah yang nanti kita mau pikirkan yang mana gedung yang bisa kita suntik untuk menjadi lantai 2. Karena memang ada area yang memungkinkan untuk itu," imbuhnya.
Lebih lanjut Muhyiddin mengatakan selama ini ruang terbuka di SMPN 8 Makassar memang tersekat-sekat. Sehingga dengan dirobohkannya bangunan bekas kebakaran itu maka ruang terbuka akan semakin luas.
"Memang ruang terbukanya SMP 8 tersekat-sekat. Kalau kami ratakan ini tentu akan menjadi ruang untuk bermain, untuk melakukan aktivitas anak-anak kita," ucapnya.
Sebelumnya, Muhyiddin mengatakan kebakaran dipicu korsleting listrik dari kipas angin di dalam ruangan tersebut. Dia menyebut sempat terjadi pemadaman listrik sebelum kejadian kebakaran.
"Penyebabnya adalah, pertama tentu dari korsleting listrik. Memang kan jam 11 (siang, kemarin) itu terjadi pemadaman dari PLN. Nah nanti dia 12.40 itu baru menyala. Jadi kan guru-guru sudah pulang," kata Muhyiddin.
Muhyiddin mengaku telah melihat rekaman CCTV di ruangan guru sebelum kebakaran terjadi. Dia menyebut api muncul dari kipas angin di dalam ruang guru yang mengalami korsleting listrik.
"Sementara ini yang ruang guru ini memang bangunan lama, kondisi instalasinya juga tidak ini. Pada saat kembali buru-buru dia (guru) tidak ada yang matikan (kipas angin). Jadi setelah kami tadi malam membuka CCTV kelihatan bahwa sumbernya dari listrik, dari kipas angin, di situ kelihatan meleleh," terang Muhyiddin.
(asm/sar)