.webp)
Sejumlah pengendara di Jalan AP Pettarani Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan kemacetan yang diakibatkan demo mahasiswa. Pengendara menegaskan demo tersebut mengganggu pengguna jalan.
"(Demonstrasi) jangan di jalan yang mengganggu pengguna jalanan yang lain," ujar pengendara bernama Muhammad Fahrizal Zuhri kepada detikSulsel di lokasi kemacetan, Sabtu (28/10/2023).
Zuhri mengeluhkan aksi unjuk rasa yang menutup jalan hingga menghambat arus lalin. Ia juga menyampaikan pendemo seharusnya menaruh empati ke pengendara yang lelah setelah bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pengguna jalan) yang biasanya sudah capek yang sudah kerja capek," ujarnya
Zuhri berharap ke depannya aksi unjuk rasa dilakukan di tempat yang tepat. Ia menyarankan mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa di tempat pihak yang dituntut.
"Kalau demo jangan ajak-ajak orang lah langsung saja ke anu kalau benar aspirasinya misalnya siapa yang didemo ya harus ke situ," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Sultan Alauddin. Akibatnya kemacetan panjang terjadi di ruas Jalan AP Pettarani dari arah Fly Over.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Sabtu (28/10) sekitar pukul 17.53 Wita, mahasiswa berkumpul pada dua titik yang berdekatan. Titik pertama di samping pos polisi dan kedua di pertigaan Jalan AP Pettarani menuju perbatasan Gowa-Makassar.
Mahasiswa sendiri turun ke jalan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda dan menuntut persoalan HAM. Mereka ingin pemerintah menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
"Hari ini turun ke jalan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda. Sore hari ini salah satunya kita berbicara persoalan HAM, dimana HAM di Indonesia itu sendiri ada beberapa pelanggaran HAM yang belum diselesaikan," ujar mahasiswa di lokasi.
"Salah satunya di Rempang. Kemudian di Makassar itu sendiri melalui perampasan ruang hidup oleh kaum kapitalisme," sambungnya.
(hmw/hsr)
