Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan persediaan bahan baku kayu pembuatan kapal Pinisi yang kurang. Pemkab Bulukumba pun menyinggung soal nasib perajin perahu Pinisi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf saat memberi sambutan pada kegiatan Festival Pinisi XIII di Bulukumba, Jumat (27/10). Nasib perajin perahu pinisi itu disampaikan di hadapan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
"Beliau juga sudah memahami masalah kondisi akan bahan baku pembuatan perahu yang selama ini menjadi kendala. Dari saudara-saudara kita perajin kapal, pengusaha kapal," ujar Andi Uta, Jumat (27/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Uta mengatakan kekurangan kayu untuk membuat kapal Pinisi cukup menyulitkan para pembuat perahu. Kondisi tersebut menyebabkan para perajin tidak lagi membuat Pinisi di Bulukumba.
"Sehingga satu atas dampak dari bahan baku yang menjadi kendala. Sehingga perajin kapal banyak tidak di Bulukumba," ungkapnya.
Dengan kondisi kekurangan itu, mereka terpaksa mencari sumber kayu di daerah lain. Seperti Kendari, Sulawesi Tengah, hingga ke pulau Kalimantan.
"(Mereka harus ke) Kendari, Sulawesi Tengah atau di Kalimantan. Karena bahan baku yang menjadi kendala," sebut Andi Uta.
Dia mengaku cukup kewalahan untuk mengatasi kekurangan bahan baku pembuatan Pinisi itu. Namun, Andi Uta juga menjelaskan pihaknya berusaha untuk menjalin kerjasama terkait hal ini.
"Tentu, saya selaku pemerintah bagaimana berusaha memfasilitasi. Ada kerja sama antar daerah akan pemenuhan bahan baku. Yang nantinya khusus Bulukumba," tuturnya.
Kerjasama itu berupa membeli kayu yang dipasok oleh daerah lain. Sehingga pembuatan perahu Pinisi itu dapat dilakukan di daerahnya.
"Khusus, kayunya dibawa ke Bulukumba. Sehingga akan memudahkan peraji dan pembeli kapal. Membuat dan membeli kapalnya di Bulukumba," papar Andi Uta.
Di sisi lain, Andi Uta juga menyebut para pembuat Pinisi tak jarang meninggalkan keluarganya dalam waktu lama. Hal ini lantaran kondisi mereka yang harus pergi jauh demi membangun Pinisi.
"Nah ini tentu juga kendala kita, suaminya pada tinggalkan Bulukumba. Karena harus bikin Pinisi di Kendari, Papua, atau Kalimantan," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia secara langsung meminta kepada Bahtiar untuk memberikan atensi khusus. Demi perbaikan nasib para pengrajin kapal Pinisi di Bulukumba.
"Saya kira itu saya minta Pak (Pj) Gubernur untuk bisa kita sama-sama dimudahkan. Pengrajinnya kita, itu yang diharapkan," bebernya.
(hsr/hsr)