Demo Mahasiswa Bubar, Lalin di Jalan Alauddin Makassar Kembali Normal

Demo Mahasiswa Bubar, Lalin di Jalan Alauddin Makassar Kembali Normal

Muhammad Darwan - detikSulsel
Jumat, 27 Okt 2023 18:52 WIB
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah membubarkan diri. Arus lalu lintas (lalin) pun kembali lancar.
Foto: Lalin di Jalan Alauddin Makassar kembali normal. (Muhammad Darwan/detikSulsel)
Makassar -

Mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah membubarkan diri. Arus lalu lintas (lalin) pun kembali normal.

Pantauan detikSulsel di simpang tiga Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani sekitar pukul 18.50 Wita kondisi lalin mulai lancar. Kendaraan tidak lagi menumpuk karena massa aksi telah membubarkan diri ke arah kampus Unismuh Makassar.

Kendaraan dari arah Jalan AP Pettarani menuju Jalan Alauddin masih terpantau padat. Sementara dari arah sebaliknya terpantau ramai lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat kepolisian terlihat masih berada di lokasi mengatur lalu lintas. Sementara sebagian aparat kepolisian yang sebelumnya melakukan pengamanan saat demo telah meninggalkan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa di Makassar menggelar unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, Jumat (27/10). Aksi tersebut menyebabkan kemacetan kendaraan mencapai 1 Km.

ADVERTISEMENT

Demonstran berkumpul di lokasi sekitar pukul 17.00 Wita. Mereka memblokade jalan di samping pos lalu lintas dengan spanduk dan aksi bakar

Diketahui, massa aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadia (IMM) Makassar. Mereka menuntut dugaan tindakan represif aparat kepolisian.

"Tuntutan kami hari ini yang kemudian kami bawa, evaluasi dan hentikan tindakan represif kepolisian kepada masyarakat sipil," ujar koordinator aksi Nasruddin di lokasi.

"Kami ingin mengevaluasi kepolisian Republik Indonesia hari ini. Karena kita ketahui bersama bahwa banyak kemudian yang harus dievaluasi. Beberapa kasus contohnya kemarin di Kanjuruhan menembakkan gas air mata satu stadion," kata dia.

Nasruddin menjelaskan bahwa saat ini sering terjadi tindakan represif aparat. Sehingga dia berharap pihak kepolisian melakukan evaluasi akan tindakan tersebut.

"Kemudian ada juga kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kendari yang ditembak sampai tewas. Baru-baru kasus di Pulau Rempang sudah menjadi rahasia umum bahwa kepolisian melakukan tindakan represif," imbuhnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads