Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh mengusulkan tiga program besar kepada Asian Development Bank (ADB). Salah satunya, yakni bantuan teknis dalam peningkatan kapasitas untuk mendorong sejumlah program di 18 provinsi anggota forum Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Philipina, East Asean Growth Area (BIMP EAGA).
"Pertama, transformasi digital, khususnya e-Government, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi dengan mendukung pengembangan organisasi, manajemen sumber daya manusia, serta pemberian layanan," kata Zudan dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10/2023).
Hal itu disampaikannya dalam forum BIMP EAGA di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (26/10) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Sestama BNPP itu menyebutkan penerapan program ekonomi biru, ekonomi hijau dan ekonomi sirkular (blue, green and circular economy), serta kota ramah lingkungan dan kota cerdas (smart city).
"Bidang ini penting karena pembangunan ramah lingkungan merupakan pendorong baru untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.
Kemudian, Zudan menjelaskan pihaknya juga mengajukan bantuan dalam mengadaptasi dampak perubahan iklim (climate change impact) dan membangun ketahanan.
"Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung rekomendasi dan strategi kebijakan, penilaian dan perencanaan perubahan iklim, serta langkah-langkah adaptasi perubahan iklim, dalam upaya kami mengembangkan proyek pertanian, irigasi, dan infrastruktur pedesaan yang berketahanan iklim," ungkap Zudan.
Selain itu, sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam forum BIMP EAGA, Zudan juga menyampaikan apresiasi kepada ADB. Zudan melihat ADB sebagai partner strategis BIMP EAGA dalam program-program yang mendukung pemerintah daerah.
Zudan pun berterimakasih atas dukungan ADB dalam menjembatani isu-isu penting yang berdampak luas di subregion dalam keanggotaan BIMP EAGA, yakni 18 provinsi di empat pulau besar Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua).
(akd/akd)