Sebanyak 150 peserta mengikuti open casting film Karunrung 1995 garapan Sonny F Rimba. Open casting ini untuk menjaring pemain lokal Makassar dengan berbagai katagori usia.
"Saya akan memilih pemain yang berbakat dan sesuai dengan karakter yang dibutuhkan dalam film Karunrung 1995," kata Sonny F Rimba melalui keterangan resminya yang diterima detikSulsel, Rabu (24/10/2023).
Pelaksanaan open canting di Makassar berlangsung di Hotel Pantai Wisata. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, mulai Minggu (22/10) hingga Senin (23/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Open casting tersebut digelar untuk mencari pemain usia 2 tahun hingga 70-an tahun, baik pria maupun wanita. Pemain ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan jalan cerita yang akan dibuat oleh tim produksi.
"Sesuai jalan cerita, film ini membutuhkan pemain anak-anak hingga orang tua," kata Sonny.
Rencananya proses syuting film akan dimulai pada pertengahan November mendatang oleh production house Binasol.
![]() |
Film Karunrung 1995 sendiri berangkat dari sebuah tragedi di Kota Makassar. Tragedi itu merupakan pembantaian yang terjadi di sebuah rumah di kawasan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Sebanyak tujuh warga dibunuh pada sekitar pukul 10.00 pagi. Setelah terjadi tragedi, rumah tersebut dikabarkan dihuni makhluk gaib.
Sonny mengatakan ada banyak cerita mistis yang berkembang mengenai rumah tersebut. Misalnya, ada sopir taksi yang diminta hantu di rumah tersebut untuk pergi ke sebuah tempat.
"Ada juga tukang sayur yang merasa melayani seorang perempuan di rumah tersebut. Padahal rumah itu kan kosong," kata Sonny.
Produser kreatif Nur Hidayat menambahkan cerita yang berkembang di masyarakat itulah yang akan diangkat ke layar lebar. Selain itu, juga akan ditampilkan gambaran peristiwa 1995 yang juga sudah banyak dikenal masyarakat Makasar.
"Kami akan menambahkan kronologi kejadian serta motif pembunuhan tersebut," katanya.
Pemeran film Karunrung 1995 ini, kata Nur Hidayat, hampir seluruhnya berasal dari Makasar. Hanya ada satu pemain didatangkan dari Jakarta. Lokasi syuting juga di Makasar, tetapi tidak menggunakan rumah asli tempat terjadinya pembunuhan.
"Berdasarkan riset kami, lingkungan rumah itu sudah berbeda dengan kondisi tahun 1995," kata Nur Hidayat.
(alk/asm)