Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengungkap upaya Pemprov untuk menurunkan angka stunting. Bahtiar menyebut saat ini stunting diupayakan turun di angka 14% sesuai dengan target nasional.
Hal itu disampaikan Bahtiar dalam kunjungan silaturahmi di Ruang Rapat Senat Lantai IV UIN Alauddin Makassar, Rabu (25/10). Bahtiar menyebut angka stunting di Sulsel saat ini mencapai 27%.
"Hari ini kan angka stunting Sulsel rata-rata masih di angka 27%. Nah, target nasional, beberapa minggu yang lalu kan saya di Istana Wakil Presiden. Pemerintah menargetkan angkanya 14%," ujar Bahtiar kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahtiar mengaku upaya memperkecil persentase stunting di Sulsel bukanlah perkara mudah. Dia berupaya untuk melakukan cara-cara yang strategis untuk menekan angka stunting itu berdasarkan target pemerintah pusat.
"Menurunkan dari 27% ke 14% ini bukan sesuatu yang mudah. Maka, yang pertama kami lakukan adalah membangun satu data dulu. Kami sudah mengembangkan aplikasi Inzting," ungkapnya.
Menurutnya, aplikasi Inzting tersebut bertujuan agar penanganan stunting ini tepat sasaran. Termasuk untuk memperjelas pihak yang berwenang untuk melakukan penanganan.
"Satu data dulu. Supaya by name, by adress-nya ada di mana itu. Kemudian setiap orang siapa yang tangani ini. Jangan dobel-dobel," sebut Bahtiar.
Melalui aplikasi itu pula, Bahtiar berharap penanganan stunting di Sulsel dapat dimaksimalkan. Sebab, kata dia, jangan sampai semua pihak bekerja dan hasil akhirnya malah tidak sesuai yang diharapkan.
"Lalu kami perbaiki pengorganisasiannya. Kan banyak orang yang kerjakan. (Mulai) dana desa, ada PKH, ada lagi Dinas Kesehatan, ada bangdes. Tapi semua mengerjakan. Jangan sampai ada double kan. Maka sasarannya harus fokus," imbuhnya.
Sementara langkah selanjutnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat soal pemberian gizi baik. Bagi Bahtiar, pada titik inilah kampus memiliki peran penting.
"Kemudian perlu ada edukasi. Nah di sini, kampus perlu masuk. Apa sih penyebab stunting itu? Mungkin faktor gizi buruk. Cara menambahkan gizi pada ibu hamil, apa?" ucapnya.
"Bahkan mungkin kepada calon pengantin harus diberikan pemahaman. Dikasih pemahaman, bahwa kalau kau hamil, 1.000 hari pertama dikasi gizi yang cukup," lanjut Bahtiar.
Bahtiar menjelaskan dua poin utama di atas merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sehingga masyarakat memiliki wawasan yang cukup dan akhirnya angka stunting pun dapat ditekan.
"Jika dua hal ini dilakukan, semua calon pengantin dan yang hamil itu memiliki pengetahuan tentang kesehatan. Saya kira secara alamiah masyarakat sendiri yang atasi," bebernya.
Dia pun memaksimalkan langkah tersebut. Dengan harapan pemerintah sisa mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk menekan angka stunting di Sulsel.
"Sehingga tinggal kita pemerintah mendukung hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh masyarakat," ucapnya.
Sementara Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhanis menyebut pihaknya siap bekerja sama dengan Pemprov Sulsel. Dia menuturkan pihaknya akan mendukung program penurunan stunting yang merupakan program prioritas Bahtiar.
"Pemaparan, gagasan, arahan dari Bapak (Pj) Gubernur yang bisa kita jadikan bahan untuk bersinergi. Mendukung program prioritas Bapak (Pj) Gubernur selama menjabat di Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Hamdan.
"Intinya UIN Alauddin Makassar siap berada sepenuhnya di belakang Bapak (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan," jelasnya.
(sar/asm)