"Ini kalau saya kelemahan regulasi di Sulsel ini terlalu bebas pasar untuk mengirim keluar Sulsel punya beras. Dikirim keluar akhirnya stok kita di Sulsel ini berkurang makanya masuk ini beras-beras impor. Buat saya itu miris sekali," ujar Fermina saat dihubungi detikSulsel, Kamis (19/10/2023).
Dia mengaku kaget membaca informasi soal adanya beras impor 70.000 ton masuk ke Sulsel. Apalagi saat ini beberapa wilayah di Sulsel mulai masuk musim panen.
"Makanya heran juga buat saya, ini saya baru lihat di berita, kan Sulsel ini lumbung beras. Yah, herannya saya begini, lumbung beras, masuk kemarau berarti masih satu kali panen. Mestinya ada ketersediaan kita punya beras," katanya.
Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian semua pihak seperti, Pemprov, Bulog, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanbun) dan DPRD Sulsel sendiri. Dia ingin pengawasan terkait beras diperketat lagi.
"Jadi fungsi pengawasan harus lebih diperketat lagi. Besok-besok mungkin, usul saya dibuat Perda untuk payung hukumnya. Mungkin (mengimpornya) lewat mana bisa saja kita panggil ke DPRD, kalau ada usulan atau keberatan dari masyarakat bisa kita adakan RDP," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengaku miris dengan masuknya beras impor ke Sulsel. Pria yang akrab disapa Buwas ini menyebut beras impor masuk Sulsel sekitar dua bulan lalu, dengan volume sekitar 5.000 ton. Namun setelah dievaluasi jumlahnya ternyata 70.000 ton.
"Sulawesi Selatan itu kan barometer dan produksi terbesar di Indonesia, jadi sampai hari ini, ini sudah kemasukan beras untuk Sulsel dari impor 70.000 ton. Miris kan," katanya dalam konferensi pers di Kantor Perum Bulog di Jakarta, Rabu (18/10).
Menurutnya bukan disebabkan produksi beras di Sulsel yang kurang, melainkan tidak adanya pengaturan soal pembatasan beras yang keluar. Sehingga beras di Sulsel diserap wilayah lain, sementara stok di sana berkurang.
"Karena tidak diatur soal pembatasan keluarnya beras dari sana, sehingga apa, diserap semua oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, pokoknya wilayah-wilayah yang kurang beras ngambil semua dari Sulsel. Akhirnya Sulsel kurang," kata Buwas.
(hsr/hsr)