Adu Kuat Anies-Cak Imin Vs Ganjar-Mahfud Md Berebut Suara NU di Sulsel

Adu Kuat Anies-Cak Imin Vs Ganjar-Mahfud Md Berebut Suara NU di Sulsel

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 20 Okt 2023 06:30 WIB
Ilustrasi Pemungutan Suara
Ilustrasi. Foto: Pradita Utama/detikcom
Makassar -

Pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md akan berebut suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel). Keduanya sama-sama punya figur berlatar belakang NU yakni Cak Imin dan Mahfud.

Lantas, siapa di antara dua pasangan capres-cawapres yang kuat untuk merebut suara dari kalangan NU di Sulsel?

Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) PPP Sulsel Taufiq Zainuddin mengatakan ada beberapa pertimbangan sehingga Mahfud dipilih untuk mendampingi Ganjar di Pilpres 2024. Salah satunya karena punya latar belakang NU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Olehnya itu kenapa Pak Mahfud yang dipilih? Mungkin banyak pertimbangan karena dianggap bersih, kemudian beliau berlatar belakang pengurus NU. Kemudian track record beliau selama menjabat lurus-lurus, dianggap tidak ada masalah," ujar Taufiq kepada detikSulsel, Rabu (18/10/2023).

Namun Taufiq menegaskan suara NU bukan satu-satunya kunci kemenangan. Menurutnya, perlu ada strategi sosialisasi dari partai pengusung, serta melibatkan figur lain untuk mendulang suara.

ADVERTISEMENT

"Saya kira kembali ke bagaimana kuat-kuatnya partai pengusung mensosialisasikan kandidat ini. Makanya paket Ganjar ini diharapkan bisa besar juga di Jawa Timur makanya Bu Khofifah (Gubernur Jatim) bisa juga ikut dalam bagian memenangkan kandidat ini," katanya.

Taufiq menjelaskan pemilih NU belum bisa menjadi patokan menang, khususnya di Sulsel. Sebab pemilih Sulsel masih mengutamakan personal figur ketimbang latar belakang organisasi.

"Khusus Sulsel, mungkin kita butuh waktu untuk bagaimana mensosialisasikan kandidat ini. Karena Sulsel tidak melihat latar belakangnya apa, tetapi lebih ke personal. Saya kira bagaimana kuat-kuatnya TPD di Sulsel pasangan Ganjar-Mahfud ini untuk mensosialisasikan pasangan ini," paparnya.

Selain itu, Taufiq mengatakan magnet pemilih akan ditentukan dari siapa capresnya. Sehingga, dia menilai untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Sulsel harus dilakukan dengan strategi yang maksimal.

"Saya tidak melihat magnet itu ada di wakilnya. Saya melihat magnet itu ada capresnya. Contoh kan Anies yang lebih anu (diterima) di sini (Sulsel) bukan melihat Muhaimin-nya. Artinya orang tidak melihat latar belakang NU di sini, orang melihat kandidat tersebut. Kemudian kalau di Ganjar bagaimana dimaksimalkan itu," lanjutnya.

Klaim PKB punya gerbong di halaman selanjutnya.

PKB Sulsel Klaim Punya Gerbong NU

DPW PKB Sulsel mengaku tidak masalah jika Mahfud Md disiapkan untuk menggerus suara kalangan NU. PKB Sulsel menegaskan lebih berpengalaman dan mempunyai gerbong di NU.

"Tentu itu memang harapannya pihak Ganjar ya. Salah satu harapannya menggerus suara NU, seperti kita ketahui pemilih NU itu kurang lebih 80 juta," kata Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad kepada detikSulsel, Rabu (18/10).

Azhar menegaskan PKB akan konsen terhadap suara dari kalangan NU. Dia pun mengklaim PKB sejatinya merupakan rumah politik bagi NU.

"Artinya kami memang mengurus selama ini. Misalnya terakhir saya mendorong Perda soal pesantren. Itu kan juga untuk pesantren-pesantren untuk NU. Jadi kami merasa PKB ini rumah politiknya NU sebenarnya," ucapnya.

Azhar menegaskan pihaknya siap berlomba merebut suara NU itu untuk memenangkan pasangan Anies-Cak Imin di Sulsel. Dia tak masalah sekalipun Ganjar-Mahfud juga akan menyasar suara NU.

"Kalau saya sih tidak ada masalah, silakan pihak Ganjar-Mahfud, silakan pihak Prabowo siapa pasangannya, mau Gibran mau Kaesang, mau siapa terserah aja. Silakan aja berebut, meyakinkan ke publik karena NU itu kan bagian dari publik. Tapi jangan lagi ada isu cebong kampret, politik identitas, isu SARA karena terbukti juga masyarakat semakin pintar," papar Azhar.

Lebih lanjut Azhar mengklaim pihaknya lebih terlatih dalam menyentuh suara dari kalangan NU. Menurutnya, PKB yang dinakhodai Cak Imin sebagai Ketua Umum punya basis yang kuat sehingga akan lebih mudah.

"Tentu karena kami yang lebih terlatih ketemu dengan orang. Kami punya pasukan ya tentu saya merasa kami lebih mudah karena kami yang bersentuhan," ujarnya.

"Kalau Pak Mahfud kan tidak punya instrumen sampai ke bawah kan. Pak Mahfud juga tokoh yang selama ini ya tokoh NU, tapi kan besar untuk dirinya dengan segala kelebihannya. Bukan pemimpin yang punya gerbong," lanjut Azhar.

Analisa kekuatan di halaman selanjutnya.

Analisa Kekuatan Anies-Cak Imin Vs Ganjar-Mahfud

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Luhur A Priyanto menilai pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud punya pengaruh masing-masing. Namun untuk merebut basis suara NU khususnya di Sulsel, Mahfud dinilai belum cukup kuat.

"Pengaruh ketokohan Mahfud tidak cukup mengakar di basis-basis pesantren dan NU di Sulawesi Selatan," kata Luhur saat dihubungi, Rabu (18/10).

Mahfud selama ini disebut lebih banyak membangun komunikasi dengan basis intelektual dan kelas menengah. Sementara, posisinya tidak berada dalam kondisi yang baik untuk membangun interaksi dengan pemilih.

"Mahfud lebih banyak membangun engagement dengan basis intelektual dan kelas menengah, sementara ia tidak punya struktur untuk membangun interaksi dengan pemilih secara luas," kata dia.

Berbeda dengan Anies-Cak Imin yang dinilai lebih punya kans mendapatkan suara NU di Sulsel. Luhur mengatakan Cak Imin punya basis melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Muhaimin dengan jejaring PKB lebih potensial merebut dukungan dari segmen pesantren, Islam tradisional dan NU di Sulsel," ucapnya.

Meski begitu, Luhur mengatakan pasangan Ganjar-Mahfud tetap punya segmen dukungan di Sulsel. Terutama di beberapa daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong pendukung PDIP.

"Pasangan ini memiliki tingkat akseptabilitas tinggi di daerah-daerah heterogen dan basis nasionalis. Seperti di Toraja, Toraja Utara, Palopo dan Luwu Timur, termasuk Makassar. Terlebih jika Danny Pomanto terjun langsung memimpin operasi pemenangan di kota Makassar," ujar Luhur.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sementara itu, Direktur Nurani Strategic Nurmal Idrus menilai secara umum pasangan Ganjar-Mahfud bisa lebih menjanjikan. Dari sisi elektoral kata dia, Ganjar-Mahfud bisa menutup peluang Anies-Cak Imin dalam menggaet basis suara NU yang besar.

"Saya pikir pasangan ini bisa lebih menjanjikan. Dari sisi elektoral, ini menutup peluang pasangan Amin untuk leluasa bermain di Jawa Timur. Demikian pula dalam menggaet basis NU yang besar," terangnya.

Namun di Sulsel, Ganjar-Mahfud dinilai kurang kuat untuk meraih hati masyarakat NU. Nurmal mengatakan keduanya hanya memungkinkan memaksimalkan keuntungan struktural relawan dan parpol.

"Dalam konteks Sulsel, saya kira pengaruh figuritas keduanya tidaklah terlalu kuat. Maka, pilihan paling mungkin bagi Ganjar Mahfud di Sulsel, adalah memaksimalkan keuntungan struktural relawan dan parpol," paparnya.

"Selain itu, memaksimalkan jejaring para tokoh vote getter Sulsel yang mendukung keduanya," sambungnya.

Halaman 2 dari 4
(asm/hsr)

Hide Ads