.webp)
Sejumlah nelayan curhat ke Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin. Mereka meminta beberapa hal, mulai dari perizinan yang dimudahkan hingga distribusi BBM dibenahi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulsel Andi Chairil Anwar usai bertemu dengan Bahtiar di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (17/10). Menurutnya, ada 4 hal penting yang telah dirinya sampaikan pada pertemuan tersebut.
"Saya sudah gambarkan tadi sama Pak (Pj) Gubernur. Ada 4 masalah. Izin yang masih perlu pembenahan, kemudian masalah bahan bakar. Pada saat dibutuhkan menjadi langka," ujar Chairil kepada wartawan, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga harga pasar yang masih murah sehingga ekspor ikan menjadi terhambat. Serta persoalan konflik yang segera untuk diperbaiki.
"Kemudian pasar yang kita harapkan, walaupun informasinya Pak Gub tadi sudah melakukan upaya direct. Kita berharap dengan upaya ini, harga ikan, nelayan memperoleh harga yang lebih baik," paparnya.
"Teman-teman eksportir mudah mengirimkan ikan. Kemudian tidak kalah pentingnya, kami juga sampaikan masalah konflik. Bagaimana bisa dibenahi dan diselesaikan secara bijaksana," lanjut Chairil.
Chairil mengatakan Bahtiar memastikan untuk memperbaiki seluruh masalah yang ia sampaikan tadi. Sebab, persoalan ini berkaitan langsung dengan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pada umumnya.
"Nelayan ini kan seluruhnya sama saja. Memanfaatkan sumber daya untuk kemaslahatan orang banyak. Dan alhamdulillah komitmen Pak (Pj) Gubernur mencoba untuk mengurai persoalan-persoalan ini dan mencoba untuk mencari jalan keluar," ungkapnya.
Dia merasa terhormat dapat bertemu langsung dengan Bahtiar untuk mengadukan persoalan ini. Apalagi menurut Chairil, nelayan selama ini jarang diperhatikan dan dikucilkan.
"Jujur baru pertama kali kami diberi ruang untuk bisa bicara maksimal dengan beliau gitu. Penghargaan dan rasa hormat kami yang tidak terhingga sebagai bentuk mengupayakan bahwa nelayan yang selama ini hanya dinilai sebagai masyarakat miskin ternyata bisa mendapat penghargaan yang terhormat," tuturnya.
"Inilah yang dirasakan dan kesulitan yang mendasar sehingga kami sampaikan kepada beliau untuk bisa ditangani gitu. Paling tidak bisa mengurai lebih baik sehingga ke depan persoalan-persoalan ini tidak tidak menjadi masalah lagi bagi masyarakat nelayan," sambung Chairil.
Chairil kemudian menjelaskan soal kesejahteraan masyarakat nelayan. Dia berdalih, keempat persoalan di atas menjadi kunci utama untuk meningkatkan manfaat bagi para nelayan.
"Kalau kesejahteraan nelayan sebenarnya secara perlahan bisa kita tumbuhkan tapi lebih maksimal kalau persoalan yang 4 ini bisa lebih diminimalkan," tutupnya.
(ata/ata)
