Sejumlah Petani di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memanen padi. Meskipun dilanda kemarau panjang, petani yang berada di wilayah selatan Palopo mengaku tidak terlalu terdampak.
"Iye, alhamdulillah sudah panen," ujar salah satu petani, Gunawan kepada detikSulsel, Selasa (17/10/2023).
Gunawan mengatakan bahwa beberapa sawah di sekitar Kecamatan Mungkajang tidak terlalu berdampak akan kemarau panjang. Hal ini dikarenakan air irigasi yang masih bisa mengairi sawah mereka meskipun tersisa sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Syukur karena di musim kemarau ini, sawah di daerah sini tidak terlalu berdampak karena air irigasi masih ada meskipun sedikit," katanya.
Gunawan tidak merinci hasil panen yang didapatkannya. Namun dia mengungkapkan hasil panen tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah, tahun ini lebih baik, lebih banyak hasilnya dibanding tahun kemarin," ungkapnya.
Sebagai informasi, beberapa wilayah di Kota Palopo yang sudah mulai panen yakni di Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Sendana, sebagian Kecamatan Wara Selatan dan sebagian Kecamatan Wara. Situasi ini berbeda dengan yang dialami beberapa petani di Kelurahan Salubattang dan Pentojangan, Kecamatan Telluwanua.
Sahrul, salah satu petani yang berada di Kecamatan Telluwanua mengungkapkan meskipun hujan telah mengguyur beberapa waktu lalu, puluhan hektare sawah di wilayah tersebut masih kekurangan air.
"Di wilayah kecamatan Telluwanua sebagian itu sudah berangsur normal sejak hujan beberapa waktu lalu, tapi ada sekitar kurang lebih 10 hektare di Kelurahan Salubattang dan Pentojangan masih susah air," ujar Sahrul kepada detikSulsel (17/10).
Sahrul juga menjelaskan hasil panen diperkirakan akan menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan dampak kemarau panjang dan minimnya pompa air.
"Diprediksi hasil panen menurun, sekitar 1 bulan susah air karena kemarau, ditambah minimnya pompa air," jelasnya.
(ata/sar)