Tanggal 17 Oktober 2023 jatuh pada hari Selasa, pekan ke tiga di bulan kesepuluh ini. Di seluruh dunia, ada berbagai momen penting yang diperingati pada tanggal ini.
Beberapa peringatan tersebut adalah Hari Trauma Sedunia dan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional. Peringatan ini menyoroti sejumlah masalah sosial yang menjadi "PR" bersama di seluruh belahan dunia.
Tak hanya itu, masih ada momen lainnya yang juga diperingati pada 17 Oktober 2023. Apa saja? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak selengkapnya di bawah ini.
Hari Puisi Hitam (Black Poetry Day)
Tanggal 17 Oktober diperingati sebagai Hari Puisi Hitam atau Black Poetry Day. Peringatan ini dirayakan untuk menghormati semua penyair Afrika-Amerika berbakat, baik dulu maupun sekarang.
Melansir National Today, Black Poetry Day pertama kali diusulkan oleh seorang musisi folk, Stanley A. Ransom, pada tahun 1970. Ia mengusulkan tanggal 17 Oktober ditetapkan sebagai hari untuk merayakan budaya dan sastra kulit hitam.
Kemudian Black Poetry Day pertama kali dirayakan pada tahun 1985 untuk menghormati kelahiran pionir penyair kulit hitam di Amerika Serikat, Jupiter Hammon. Ia merupakan penyair kulit hitam pertama yang diterbitkan di Amerika Serikat.
Hari Puisi Hitam adalah hari untuk mengakui kontribusi penyair kulit hitam terhadap sastra dan merayakan pengalaman kulit hitam yang diceritakan kembali dalam puisi.
Peringatan Black Poetry day ini dirayakan di seluruh Amerika Serikat. Namun demikian, hanya wilayah Oregon yang menetapkannya sebagai hari libur negara bagian.
Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional
Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional diperingati pada 17 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini dilakukan agar penderitaan orang-orang yang menghadapi dampak kemiskinan, kelaparan, kekerasan, dan tuna wisma menjadi perhatian bersama.
Selain itu, peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional juga bertujuan sebagai kampanye global untuk mengakhiri kemiskinan, sebagai krisis nyata yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Dikutip dari National Today, Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional ini ditetapkan berawal dari pertemuan pada tanggal 17 Oktober 1987. Lebih dari 100.000 orang berkumpul di Paris, Prancis, untuk menghormati mereka yang menderita dalam belenggu kemiskinan. Pertemuan tersebut dilakukan di lokasi penandatanganan Deklarasi Hak Asasi Manusia pada tahun 1948.
Pada hari itu, masyarakat juga berkumpul untuk menyaksikan peresmian batu peringatan yang dibuat oleh Pastor Joseph Wresinski, seorang aktivis kemanusiaan. Batu peringatan tersebut menyatakan bahwa kemiskinan adalah pelanggaran hak asasi manusia dan merupakan tugas setiap orang untuk bersatu melawannya.
Pada bulan Desember 1992, PBB mengadopsi resolusi untuk memperingati hari di mana kemiskinan akan menjadi fokus utama. Untuk menghormati pertemuan dan peresmian di Paris pada tahun 1987, Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih tanggal 17 Oktober sebagai tanggal untuk memperingati Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan.
Hari peringatan ini lantas ditetapkan untuk mendorong semua negara agar bekerja secara aktif untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengambil langkah-langkah menuju pembangunan berkelanjutan. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk didengarkan.
Hari Kemiskinan Anak (Child Poverty Day)
Selain Hari Pengentasan Kemiskinan, 17 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kemiskinan Anak. Hari peringatan ini merupakan momen untuk menyoroti kemiskinan anak yang terjadi bahkan di negara-negara maju.
Pasalnya, selain ketertinggalan dalam hal kebutuhan seperti makanan dan air bersih, kemiskinan anak juga mencakup kurangnya layanan kesehatan, pendidikan, dan gizi yang berkualitas.
Dalam National Today disebutkan kemiskinan anak telah lama menjadi perhatian dunia, hal ini lantaran anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dianggap rentan meninggal sebelum usia 5 tahun. Kondisi ini disebabkan anak-anak masih memiliki tubuh sensitif sehingga cara mereka dibesarkan dengan cara yang buruk akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Menurut UNICEF, sekitar 356 juta anak hidup dalam kemiskinan ekstrem. Hal ini mencakup kurangnya perumahan, layanan kesehatan yang berkualitas, dan air bersih. Namun selain materi, UNICEF percaya bahwa anak-anak yang hidup dalam kemiskinan adalah mereka yang mengalami kekurangan sumber daya materi, spiritual, dan emosional yang diperlukan untuk tetap hidup, berkembang, dan berkembang.
Sementara Menurut ChildFund International (C.F.I.), kemiskinan anak juga mencakup kurangnya hak dan keamanan.
Hari Martabat (Bolivia)
Hari Martabat atau Day of Dignity diperingati oleh rakyat Bolivia setiap 17 Oktober. Peringatan ini untuk mengenang korban pemberontakan minyak pada tahun 2003 silam.
Mengutip National Today, pemberontakan minyak tersebut berawal dari cadangan minyak Bolivia yang ditemukan ketika negara tersebut masih menjadi koloni Spanyol. Namun saat itu, cadangan minyak tersebut masih kekurangan dalam eksplorasi.
Produksi minyak kemudian ditangani serius dan berkembang mulai abad ke-20. Bahkan minyak menjadi ekspor yang sangat penting, dan pemerintah menaruh harapan pada keuntungan gas untuk meningkatkan perekonomian negara.
Kemudian, pada tahun 2002, Bolivia mengusulkan pembangunan jaringan pipa melalui Chile untuk mengangkut minyak melalui Samudera Pasifik. Sayangnya keputusan ini mendapat reaksi keras dari masyarakat Bolivia lantaran mengingat sejarah permusuhannya dengan Chile.
Pada bulan September tahun berikutnya, konflik pun meningkat menjadi konfrontasi yang semakin mengganggu antara angkatan bersenjata Bolivia dan masyarakat setempat. Bentrokan sengit sebulan kemudian yang menyebabkan 67 pengunjuk rasa tewas.
Dari peristiwa ini, presiden yang menjabat kemudian mengundurkan diri dan melarikan diri ke AS. Darurat militer pun diberlakukan dan seorang wakil presiden terpilih.
Dua tahun berikutnya terjadi lebih banyak bentrokan dan perselisihan hingga pemilihan presiden membawa aktivis dan pengurus serikat buruh Morales ke dalam permainan politik. Setelah memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 2006, pemimpin baru mengeluarkan proklamasi yang menyatakan nasionalisasi seluruh cadangan gas.
Presiden Bolivia yang kala itu dijabat Evo Morales mengusulkan hari khusus yang kemudian diperingati sejak saat itu, untuk memperingati para korban kerusuhan tahun 2003. Ia juga mengeluarkan proklamasi yang menyatakan hari libur nasional untuk menghormati dan mengenang mereka yang gugur.
Hari Trauma Sedunia (World Trauma Day)
Peringatan lainnya di tanggal 17 Oktober 2023 adalah Hari Trauma Sedunia atau World Trauma Day. Peringatan ini ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran tentang trauma serta mendidik masyarakat tentang cara mengatasi insiden traumatis dan kematian.
Tahukah detikers, cedera traumatis menyebabkan lebih banyak kematian pada orang di bawah usia 45 tahun dibandingkan malaria, HIV/AIDS, dan TBC? Selain itu, lebih dari 9% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh cedera traumatis.
Sehingga peringatan Hari Trauma Sedunia ditetapkan untuk menurunkan angka kejadian tersebut.
Masih dari National Today, dijelaskan bahwa Hari Trauma Sedunia diperingati di New Delhi, India, pada tahun 2011. Hal ini merupakan dampak dari tingginya jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di negara tersebut. Diperkirakan lebih dari 400 orang kehilangan nyawa setiap hari akibat kecelakaan lalu lintas.
Peringatan tersebut kemudian diciptakan untuk mengurangi cedera dan kematian, serta dampak setelah insiden trauma di India dan dunia pada umumnya.
Kecelakaan di jalan raya dianggap sebagai salah satu penyebab paling umum dari pengalaman traumatis di seluruh dunia. Tak hanya itu, pengalaman traumatis dari operasi militer, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan seksual juga menjadi penyebab tertinggi.
Sehingga dengan adanya Peringatan Hari Trauma Sedunia dapat menjamin masyarakat mendapatkan informasi yang cukup tentang cara mengatasi trauma dan menghindarinya jika memungkinkan.
Nah itulah sejumlah hari penting yang diperingati pada 17 Oktober 2023. Semoga bermanfaat ya detikers!
(alk/edr)