Wakil Bupati Toraja Utara (Torut), Frederik Victor Palimbong menyoroti Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin usai menyebut Sulsel bangkrut karena defisit keuangan Rp 1,5 triliun. Frederik menilai Bahtiar harus mengetahui kondisi Sulsel lebih luas lagi.
"Saya tentu menghormati yang diucapkan Pj Gubernur. Tapi seharusnya kata bangkrut tidak boleh dilontarkan seorang pemimpin, apalagi dalam forum resmi di rapat Paripurna DPRD," kata Frederik Victor Palimbong kepada detikSulsel, Senin (16/10/2023).
Frederik mengungkapkan, kondisi keuangan mesti dikaji secara komprehensif sebelum narasi bangkrut dilontarkan. Menurutnya, Pj Gubernur Sulsel juga mesti melihat potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa dicapai ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, harusnya Pak Pj lihat kondisi Sulsel lebih luas lagi. Karena sebenarnya banyak PAD dari sektor lain, contoh saja pariwisata. Nah ini yang dibenahi pemerintahan sebelumnya, itu untuk mendorong ekonomi di sektor wisata, sudah sangat baik," ungkapnya.
Dia juga menambahkan, Pj Gubernur harus memperlihatkan bukti adanya kebangkrutan yang dialami Provinsi Sulsel saat ini. Pasalnya, ucapan yang dilontarkan Bahtiar bisa membawa dampak buruk bagi pemerintahan yang ada di Sulsel.
"Kalau yang dimaksud defisit, negara saja defisit lebih Rp 500 triliun kan, na untuk menutupi itu salah satunya utang. Tapi kita tidak pernah mendengar Presiden menyampaikan bahwa negara ini sudah bangkrut kan, karena beliau sangat mengerti ada potensi penerimaan negara kita jauh lebih besar," sebutnya.
"Ya kita cuma tidak mau atas ucapan itu berdampak buruk ke pemerintahan di Sulsel, karena kami juga sudah bekerja sangat keras," tambah Frederik.
Diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengungkap Pemprov Sulsel mengalami defisit anggaran senilai Rp 1,5 triliun pada 2023 pascakepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman (ASS). Situasi ini lanjut Bahtiar, membuat Sulsel mengalami kebangkrutan.
Hal itu disampaikan Bahtiar saat pidato pengantar nota keuangan dan rancangan peraturan daerah Sulsel tentang APBD 2024 dalam rapat paripurna di DPRD Sulsel, Rabu (11/10). Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri ini prihatin akan situasi tersebut.
"Hari ini saya harus terbuka ke semua yang terhormat semua pimpinan dan anggota DPRD yang ada. Kita defisit Rp 1,5 triliun, Sulsel ini bangkrut. Saya ini pemimpin nakhoda, kapal Sulsel sudah tenggelam," ujar Bahtiar.
Bahtiar menjelaskan defisit terjadi akibat perencanaan APBD yang keliru selama bertahun-tahun. Perencanaan program tidak disesuaikan dengan porsi anggaran yang tersedia.
"Berarti perencanaan keliru bertahun-tahun kan. Program lama itu perencanaan di langit uangnya tidak ada. Jadi defisit itu artinya tidak sesuai apa yang diomongin. Misalnya tulis APBD Rp 10,1 (triliun) yah defisit Rp 1,5 artinya aslinya uangmu hanya Rp 8,5 T kan itu berarti 1,5 tidak ada duitnya," pungkasnya.
(sar/asm)