130 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi ke Nunukan, 62 Orang Asal Sulsel

Kalimantan Utara

130 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi ke Nunukan, 62 Orang Asal Sulsel

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 13 Okt 2023 23:40 WIB
Sebanyak 130 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Depot Tahanan Imigresen (DTI) Tawau, Malaysia ke Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Foto: Sebanyak 130 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi. (dok.istimewa)
Nunukan -

Sebanyak 130 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Depot Tahanan Imigresen (DTI) Tawau, Malaysia ke Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). 62 di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Iya ada 130 PMI yang dideportasi dari Tawau ke Nunukan dan saat ini mereka ditempatkan di Rusunawa personel BP3MI Kaltara," ujar Kepala BP3MI Kalimantan Utara Kombes F Jaya Ginting kepada detikcom, Jumat (13/10/2023).

Jaya mengatakan 130 pekerja ilegal tersebut dikirim menggunakan kapal ferry KM Purnama Express ke Pelabuhan Tunon Taka Nunukan pada Jumat (13/10). PMI tersebut terdiri dari 102 laki-laki, 20 perempuan dan 8 anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka nantinya akan kita data dan interview untuk selanjutnya akan dipulangkan ke daerah asal," terangnya.

Ginting menyebut para imigran berasal dari beberapa wilayah di Indonesia. Terbanyak merupakan warga dari Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

"Mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan (62 orang), Kalimantan Utara 35 orang, Nusa Tenggara Barat 12 orang dan sisanya berasal dari daerah lain," ungkapnya.

Jaya menuturkan kebanyakan para imigran melakukan pelanggaran seperti masuk secara ilegal sebanyak 67 orang, overstay sebanyak 31 orang. Bahkan ada 3 orang karena kasus kriminal dan 29 orang terlibat peredaran narkoba.

"Ya paling banyak masuk secara ilegal dan overstay dan sisanya terlibat kasus kriminal," sebutnya.

Saat ini BP3MI telah berkoordinasi dengan pihak KSOP Nunukan untuk memulangkan para pekerja migran ke daerah asal.

"Untuk pemulangan mengikuti jadwal transportasi laut. Karena itu, koordinasi dilakukan dengan Pelni Nunukan dan KSOP," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads