Apa Itu Friday the 13th? Ini Penjelasan, Sejarah hingga Mitosnya

Apa Itu Friday the 13th? Ini Penjelasan, Sejarah hingga Mitosnya

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Jumat, 13 Okt 2023 14:47 WIB
Friday the 13th sign against a stormy background with lightning and copy space. Dirty and angled sign adds to the drama.
Foto: iStock
Makassar -

Hari Jumat yang jatuh pada tanggal 13 atau Friday the 13th dalam bahasa Inggris, dipercaya menjadi hari sial dan menandakan nasib buruk. Lantas apa itu Friday the 13th sebenarnya?

Friday the 13th adalah hari Jumat yang bertepatan dengan tanggal 13. Hari ini diyakini masyarakat di berbagai negara sebagai hari kesialan.

Ada berbagai peristiwa bersejarah pada Friday the 13th atau hari Jumat tanggal 13 di masa silam. Peristiwa tersebut lantas menjadi latar belakang dari keyakinan masyarakat, bahwa hari Jumat yang bertepatan dengan tanggal 13 merupakan hari sial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini penjelasan tentang Friday the 13th, mulai dari rangkaian sejarah hingga adopsi pada novel dan film. Simak yuk!

Sejarah Friday the 13th

Melansir situs History, dalam tradisi Alkitab, 13 tamu menghadiri perjamuan terakhir yang diadakan pada hari Kamis Putih. Termasuk Yesus dan 12 rasulnya (salah satunya Yudas, yang mengkhianatinya). Keesokan harinya adalah Jumat Agung, hari penyaliban Yesus.

ADVERTISEMENT

Pengaturan tempat duduk pada Perjamuan Terakhir diyakini telah memunculkan takhayul Kristen yang sudah berlangsung lama. Yakni, terkhusus pada kehadiran 13 tamu dalam satu meja yang merupakan pertanda buruk. Hal tersebut dipercaya akan mendatangkan kematian.

Beberapa orang berpendapat bahwa hal ini juga berakar pada tradisi Kristen, sama seperti Yesus disalib pada hari Jumat.

Jumat juga dikatakan sebagai hari di mana Hawa memberikan buah apel yang menentukan kepada Adam dari Pohon Pengetahuan dan juga hari di mana Kain membunuh saudaranya, Habel.

Kejadian Sial atau Buruk pada Friday the 13th

Pada hari Jumat, 13 Oktober 1307, petugas Raja Philip IV dari Prancis menangkap ratusan Ksatria Templar yang merupakan sebuah ordo religius dan militer kuat yang dibentuk pada abad ke-12 untuk mempertahankan Tanah Suci. Mereka dipenjara atas tuduhan berbagai perilaku ilegal.

Namun begitu, mereka sebenarnya dipenjara karena raja menginginkan akses ke sumber daya keuangan mereka. Banyak anggota Templar yang kemudian dieksekusi.

Beberapa orang mengutip hubungan kesialan dan nasib buruk yang dialami Ksatria Templar ini lah sebagai asal mula takhayul Friday the 13th. Tetapi, seperti banyak legenda yang melibatkan Templar dan sejarah mereka, kebenarannya masih simpang siur.

Sejumlah peristiwa traumatis yang dianggap sebagai kesialan dan nasib buruk juga terjadi pada Friday the 13th, antara lain:

  • Pengeboman Jerman di Istana Buckingham (September 1940)
  • Pembunuhan Kitty Genovese di Queens, New York (Maret 1964)
  • Angin topan yang menewaskan lebih dari 300.000 orang di Bangladesh (November 1970)
  • Hilangnya pesawat Angkatan Udara Chili di Andes (Oktober 1972)
  • Kematian penyanyi rap Tupac Shakur (September 1996)
  • Jatuhnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai Italia yang menewaskan 30 orang (Januari 2012).

Perkembangan Friday the 13th di Masyarakat

Pada akhir abad ke-19, seorang warga New York bernama Kapten William Fowler (1827-1897) berusaha menghilangkan stigma yang melekat pada angka 13. Terutama, aturan tak tertulis tentang tidak boleh ada 13 tamu di meja makan. Caranya adalah dengan mendirikan sebuah perkumpulan eksklusif yang dinamakan Thirteen Club.

Kelompok ini akan menggelar sebuah agenda makan malam secara teratur pada tanggal 13 setiap bulannya di kamar 13 Knickerbocker Cottage, sebuah kedai minuman populer yang dimiliki Fowler dari tahun 1863 hingga 1883. Sebelum duduk untuk makan malam dengan 13 hidangan, para anggota akan melewati sebuah tangga dan spanduk bertuliskan "Morituri te Salutamus," yang berarti "Kami yang akan mati memberi hormat kepada Anda."

Empat mantan presiden AS (Chester A. Arthur, Grover Cleveland, Benjamin Harrison, dan Theodore Roosevelt) pernah bergabung dengan Thirteen Club ini.

Pada masa kini, sejumlah peristiwa traumatis yang dianggap sebagai kesialan dan nasib buruk juga terjadi pada Friday the 13th. Termasuk pengeboman Jerman di Istana Buckingham (September 1940), pembunuhan Kitty Genovese di Queens, New York (Maret 1964), angin topan yang menewaskan lebih dari 300.000 orang di Bangladesh (November 1970), hilangnya pesawat Angkatan Udara Chili di Andes (Oktober 1972), kematian penyanyi rap Tupac Shakur (September 1996) dan jatuhnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai Italia yang menewaskan 30 orang (Januari 2012).

Adopsi Friday the 13th pada Novel dan Film

Tonggak penting dalam sejarah legenda Friday the 13th secara khusus terjadi pada tahun 1907. Ditandai dengan penerbitan novel "Friday, the Thirteenth" yang ditulis oleh Thomas William Lawson. Buku ini bercerita tentang seorang pialang saham di New York City yang memainkan takhayul tentang tanggal tersebut untuk menciptakan kekacauan di Wall Street dan melakukan pembunuhan di pasar.

Sebuah film horor "Friday the 13th" kemudian juga dirilis pada tahun 1980. Film tersebut memperkenalkan seorang pembunuh bertopeng hoki bernama Jason dan mungkin merupakan contoh takhayul terkenal dalam sejarah budaya pop.

Film ini melahirkan beberapa sekuel, serta buku komik, novel, video game, barang dagangan terkait, dan kostum Halloween yang tak terhitung jumlahnya.

Nah, itulah penjelasan tentang Friday the 13th, mulai dari sejarah hingga adopsi pada novel dan film. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads