Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib turun tangan memediasi polemik 'kudeta' Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI). Ngajib menyebut situasi kedua pihak sudah kondusif.
"Kita mempertemukan antara pihak dari UMI yang ada permasalahan di internal. Kemudian kita hadir di sini untuk bisa menyatukan, menyamakan persepsi dan untuk menyelesaikan masalah internal," kata Ngajib kepada wartawan, Kamis (12/10/2023).
Proses mediasi berlangsung di Hotel Mercure Makassar, pagi tadi. Mediasi dihadiri Rektor UMI nonaktif Basri Modding dan jajaran wakil rektor, Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Masrurah Mokhtar bersama pengurus, serta perwakilan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UMI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngajib mengatakan pertemuan kedua pihak berjalan lancar. Keduanya juga sudah sepakat untuk menjaga situasi tetap kondusif.
"Pertemuan di antara kedua belah pihak semua menyepakati untuk menjaga situasi yang kondusif," ujar Ngajib.
Dia berharap pertemuan ini bisa mendinginkan suasana di UMI Makassar atas polemik internal yang terjadi. Dari hasil pertemuan ini, Ngajib menilai permasalahan di UMI Makassar tidak akan menimbulkan perpecahan.
"Dan sebenarnya dengan pertemuan ini, dengan silaturahmi ini sudah semuanya baik-baik saja. Tidak ada suatu permasalahan yang menjadikannya rumit dan yang mengakibatkan perpecahan, tidak ada," jelasya.
Selain pihak internal, dia juga meminta pihak luar agar tidak melakukan provokasi. Ngajib menegaskan saat ini situasi di internal UMI sudah konfusif.
"Jadi semua alhamdulillah kondusif di antara semua pihak. Diharapkan tentunya pihak luar tidak memprovokasi, tidak ada kelompok massa atau pihak lainnya. Karena di internal semuanya kondusif," ujarnya.
Diketahui, polemik penonaktifan Rektor UMI Makassar memanas setelah pihak Yayasan Wakaf UMI mengangkat Plt Rektor pengganti Basri Modding pada Selasa (10/10). Kedua pihak saling tuding terkait dugaan penyelewengan anggaran.
(asm/sar)