Plt Rektor UMI Makassar Tuding Basri Modding Cuma Boneka-Istrinya Intervensi

Kota Makassar

Plt Rektor UMI Makassar Tuding Basri Modding Cuma Boneka-Istrinya Intervensi

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 11 Okt 2023 09:52 WIB
Plt Rektor UMI Makassar Prof Sufirman Rahman.
Foto: Plt Rektor UMI Makassar Prof Sufirman Rahman (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Dualisme kepemimpinan di UMI Makassar memanas setelah Prof Basri Modding diberhentikan sementara. Plt Rektor UMI Makassar Prof Sufirman Rahman menuding Basri Modding sebagai boneka dari istrinya, Amira Kallabe.

Sufirman mengungkap Amira Kallabe yang merupakan Ketua Majelis Taklim Ukhuwah UMI Makassar kerap mengintervensi suaminya. Amira disebut banyak menentukan kebijakan selama Basri menjabat rektor UMI Makassar.

"Istri lebih banyak menentukan," ujar Sufirman Rahman saat konferensi pers di Gedung Pasca Sarjana UMI Makassar, Selasa (10/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu contoh, lanjut Sufirman, Kasubag Keuangan Pascasarjana UMI Dr Ir Redes sempat dipanggil oleh yayasan wakaf untuk mengklarifikasi pengadaan videotron. Redes memberikan jawaban yang sebenarnya yang tak sesuai keinginan Basri.

"Tetapi sesaat setelah memberi keterangan di yayasan, Pak Redes ditelepon oleh oleh istri Pak rektor itu, Amira (katanya), 'Kau yah mau tenggelamkan suamiku,' baru sudah itu dia tutup telepon. Jadi ini kan teror ya kalau (menurut) saya," ungkap Sufirman.

ADVERTISEMENT

Kata Sufirman, dua hari setelah ditelepon Redes itu dipecat sebagai Kasubag Keuangan Pascasarjana UMI Makassar. "Jadi ini kan seolah-olah Rektor bonekanya Amira, seolah-olah ya, kesannya seperti itu," ujarnya.

Sufirman pun menegaskan pemberhentian sementara Basri sebagai rektor oleh yayasan ini merupakan pilihan tepat. Dia berdalih langkah ini untuk menyelamatkan UMI Makassar.

"Dari aroma mark up, aroma korupsi berjamaah dalam pembangunan gedung, pengadaan sarana prasarana itu tugasnya yayasan bukan tugasnya rektor," jelasnya.

Menurut Sufirman, rektor tugasnya menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bukannya malah menguasai proyek.

"Tetapi Pak Basri itu ya karena kebetulan memang beberapa saat terakhir ini Pak Ketua Yayasan Mochtar Nur Jaya sakit, yang sakitnya memang sudah di tempat tidur terus, itulah yang dimanfaatkan," sebut Sufirman.

Dia menyebut fungsi dan kewenangan yayasan selama ini diambil alih oleh Basri. Sehingga kewenangannya luas tanpa adanya kontrol.

"Sejumlah proyek itu yang kerjakan itu adalah perusahaannya, lalu dia sendiri yang tentukan nilai anggaran proyek itu. Jadi potensi untuk korupsi besar sekali," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Yayasan Wakaf UMI telah menunjuk Direktur Pascasarjana Sufirman Rahman sebagai pelaksana tugas (Plt) Rektor pengganti Basri Modding. Sufirman diangkat menjadi Plt Rektor sejak Selasa (10/10).

Kebijakan ini buntut adanya dugaan penyelewengan dana mencapai Rp 28,5 miliar di masa kepemimpinan Basri Modding. Hal ini setelah dilakukan audit internal.

"Alasannya adalah yang pertama, beberapa bulan terakhir ini pengawas yayasan wakaf itu telah melakukan audit internal. Dan dari hasil audit internal itu ditemukan penyelewengan dana yang sangat besar, yang sangat fantastis," kata Sufirman.

Belakangan, Basri Modding menolak SK pemberhentiannya. Dia menilai penonaktifannya tidak sesuai prosedur.

"Menolak SK Pengurus YW UMI tentang Pemberhentian Rektor UMI sekaligus menolak pengangkatan Plt Rektor UMI karena tidak prosedural," kata Basri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10).




(sar/hsr)

Hide Ads