Mark Zuckerberg akan menciptakan teknologi terbaru yang digadang-gadang dapat menghidupkan kembali orang-orang yang telah tiada. Orang-orang tersebut akan dihidupkan melalui avatar berupa foto realistis 3D yang termuat di Metaverse.
"Jika seseorang kehilangan orang yang dicintai dan sedang berduka, mungkin ada cara untuk berinteraksi atau menghidupkan kembali kenangan tertentu yang bisa membantu," ujar Mark dilansir detikINET yang mengutip dari The Sun.
Kendati demikian, tetap ada kekhawatiran dari CEO Meta itu terkait dengan teknologi ini. Dia menilai teknologi ini bisa menjadi sesuatu yang buruk untuk dilakukan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk dapat memahami detailnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku bukan ahli soal itu. Jadi menurutku, kita harus mempelajari itu dulu dan memahaminya dengan lebih mendetail," ujarnya kepada podcaster Lex Fridmen.
Wawancara yang dilakukan oleh Lex Fridmen dan Mark Zuckerberg ini dilakukan secara virtual. Pada wawancara tersebut mereka berdua dipindai dari kepala hingga tubuh untuk menciptakan Avatar Codec di Pittsburgh Reality Lab milik Meta. Setelah itu mereka muncul sebagai avatar hiper-realistis 3D yang kala itu membuat Lex takjub.
"Itu kamu. Itu benar-benar kamu. Tapi kamu tidak sedang di sini bersamaku," ujar Lex begitu melihat avatar Zuckerberg.
Lex menjelaskan bahwa avatar tersebut begitu detail dan mencakup segalanya. Bahkan avatar tersebut dapat menangkap cacat yang ada di wajah mereka.
Tetapi kekurangannya, Meta belum dapat mencakup lengan ke Metaverse dan bagian anggota tubuh ke bawah. Meta saat ini hanya bisa mencakup bagian wajah saja, itupun butuh waktu dan proses yang memakan waktu cukup lama.
CEO Meta ini mengharapkan agar ke depannya proses pemindaian tersebut dapat dipercepat bahkan hingga menjadi dua atau tiga menit saja. Tak hanya itu, Mark juga berharap agar prosesnya dapat dilakukan melalui ponsel agar mempermudah aksesnya.
(asm/sar)