Demo warga di kebun sawit PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) di Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) berakhir ricuh. Tiga warga dilaporkan terkena tembakan, dengan satu orang tewas dan satu kritis.
Ketua Pelaksana Harian Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Kalteng Ferdi Kurnianto mengatakan kericuhan terjadi di area perusahaan PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) 1 di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya pada, Sabtu (7/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Massa aksi awalnya hendak menduduki titik lain di sekitar lokasi kebun sawit.
"Warga itu ingin bergeser pindah lokasi ke tempat yang baru diduduki," ungkap Ferdi kepada detikcom, Sabtu malam (7/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat hendak berpindah tempat, tiba-tiba muncul suara tembakan. Ferdi mengatakan saat itulah tindakan represif dari aparat disebut muncul.
"Pada saat itulah kemudian muncul tembakan itu. Pada saat mereka bergeser itulah yang kemudian muncul tindakan represif itu," ujar Ferdi.
Pada saat terjadi kericuhan, Ferdi menyebut warga tak melakukan penyerangan terhadap polisi. Namun dia mengakui warga memang membawa senjata tajam.
"Nda, warga itu hanya berjaga awalnya. Mereka berjaga di lokasi portal dan pondok-pondok mereka pada saat itu yang kemudian entah bagaimana situasinya hingga ada interupsi dari kepolisian, pertama menembakkan gas air mata, dan menembak untuk menyasar ke kepala dari masyarakat. Ada itu videonya," kata dia.
"Memang ada membawa atribut seperti mandau dan lainnya, tapi kan itu hanya untuk berjaga tidak mereka gunakan. Juga kebutuhan untuk membuat pondok-pondok kayu buat mereka berjaga itu juga," tambahnya.
Saat ini, lanjutnya, kondisi di lokasi kericuhan masih belum kondusif. Sementara warga yang tertembak sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit di Palangka Raya.
"Kondisi masih tidak kondusif ya,di simpang masuk Desa Bangkal itu juga dijaga oleh polisi, dilakukan pemblokadean oleh polisi sehingga warga tidak bisa keluar masuk, korbannya (sudah) dirujuk dari Seruyan ke Palangka Raya," pungkasnya.
3 Warga Tertembak, 1 Tewas
Tiga warga dilaporkan terkena tembakan akibat kericuhan saat demo di kebun sawit PT HMBP Seruyan. Satu orang dilaporkan tewas dan satu kritis.
"Korbannya ada 3. Dari 3 itu satu meninggal dunia, satunya sedang kritis, sedangkan satu lagi kita belum ketahui secara pasti. (Korban kritis) Sudah dirujuk dari Seruyan ke Palangka Raya," ujar Ketua Pelaksana Harian Wilayah AMAN Kalteng Ferdi Kurnianto kepada detikcom, Sabtu malam (7/10).
Ferdi merincikan, dari data yang diterima pihaknya, dua korban yang sudah terverifikasi bernama Gijik dan Upik. Kedua korban diduga terkena tembakan peluru.
"Yang meninggal itu (Gijik) kena tembakan di dadanya tembus ke belakang, yang kritis bernama Upik itu kena tembakan di pinggang, itu masih nempel (pelurunya) dugaan seperti itu (korban) kena peluru tajam," terangnya.
Respons Polisi
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji membenarkan ada warga yang tewas terkena tembakan. Namun dirinya membantah jika ada pihak kepolisian menggunakan peluru tajam.
"Tadi (kemarin) para danton melaporkan bahwa saat melakukan apel pagi itu dilakukan pengecekkan tidak ada yang menggunakan peluru tajam, hanya gas air mata, peluru hampa dan peluru karet dan itu ada tahapannya," jelas Erlan saat dikonfirmasi, Sabtu malam (7/10).
Selain itu, Erlan turut membantah adanya instruksi penembakan. Begitu pula dengan arahan menembak dan menyasar kepala pendemo seperti video yang viral di media sosial.
"Itu sepertinya tidak benar ya, karena dari danton masing-masing, baik itu Shabara Brimob itu sudah dibekali dengan kelengkapan yang harus dia bawa di lapangan. Terkait intruksi tersebut menurut kami tidak benar," ucapnya.
Simak Video "Video Pernyataan Kemenpar Setelah Panggil Mecimapro Terkait Konser DAY6"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)