Dirlantas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes I Made Agus Prasatya buka suara terkait lampu tilang elektronik (ETLE Statis) di Makassar yang dikeluhkan bikin silau. Agus mengatakan cahaya lampu tersebut berfungsi untuk menghasilkan gambar pelanggar lalu lintas yang optimal.
Lampu ETLE Statis tersebut dipasang di dua sisi ruas Jalan AP Pettarani, Makassar. Lampu itu dipasang di bawah jembatan layang dengan sebuah dudukan besi dilengkapi CCTV di sampingnya.
"ETLE Statis itu kan untuk malam hari agar hasil capture-nya bagus, harus ada flashlight," ujar Kombes Agus Prasatya kepada detikSulsel, Sabtu (7/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyebut pemasangan ETLE Statis di Makassar baru dipasang di satu titik yakni Jalan AP Pettarani. Lokasi ini merupakan percontohan dan akan dievaluasi sebelum diterapkan di sejumlah ruas jalan dalam Kota Makassar.
"Sementara satu dulu di (Jalan AP) Pettarani. Ini kan masih uji coba. Kalau hasilnya bagus, baru kita akan tambah di beberapa titik," bebernya.
Jalan AP Pettarani Rawan Pelanggaran
Agus mengatakan Jalan AP Pettarani rawan terjadi pelanggaran lalu lintas khususnya pada malam hari. Dia menyebut Jalan AP Pettarani kerap menjadi lokasi balap liar bahkan pernah terjadi kecelakaan akibat freestyle.
"Begini, kawasan Pettarani ini sangat banyak sekali pelanggaran, terutama malam hari. Itu terkait balap liar, berboncengan tiga ngga pakai helm, dan sudah ada kasus kecelakaan yang freestyle itu loh," paparnya.
Kehadiran ETLE Statis itu diharapkan dapat membantu aparat kepolisian melihat secara jelas pengendara yang melanggar. Sehingga kedepan Jalan AP Pettarani menjadi kawasan tertib lalu lintas.
"Dengan adanya ETLE Statis ini, diharapkan kita bisa mendeteksi semua pelanggaran-pelanggaran itu. Dan mengirimkannya ke Display. Dan menjadikannya kawasan yang tertib lalu lintas," bebernya.
Pemasangan ETLE Statis juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat agar tertib saat berkendara. Masyarakat pun diimbau untuk tidak menghiraukan lampu silau yang dikeluarkan oleh ETLE Statis tersebut.
"Jadi mengedukasi masyarakat seperti itu. Bukan hanya karena (pikir) silaunya saja," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Pengendara Minta Cahaya Lampu Dikurangi
Pengendara motor bernama Saparuddin (52) mengaku cahaya dari lampu ETLE Statis sangat mengganggu. Dia pun sangat berhati-hati saat melintas di lokasi lampu ETLE Statis karena pandangannya terganggu.
"Mengganggu sekali. Susah ki melihat, na kasih silau ki. Biasa kalau lewat ka di sini hati-hati sekali ka. Nanti tidak kulihat orang di depan ku atau bagaimana," kata Saparuddin kepada detikSulsel, Sabtu (7/10) malam.
Saparuddin berharap agar lampu ETLE Statis itu dievaluasi kembali. Jika cahaya tidak bisa dikurangi, dia meminta agar lampu tersebut dicabut.
"Kalau saya (ETLE Statis) ini dicabut, karena bikin silau sekali. Atau kalau mau dikurangi saja (pencahayaannya) supaya kita pengendara enak (nyaman) juga," tuturnya.
Lampu ETLE Statis Masih Uji Coba
Kombes Agus menegaskan bahwa pemasangan lampu ETLE Statis tersebut masih uji coba. Dia mengaku pencahayaan lampu ETLE Statis tersebut sudah dikurangi termasuk posisi lampu telah diperbaiki.
"Sudah dievaluasi (cahaya flashlight-nya). Posisi peletakannya sudah diubah. Sudah dikurangi (cahayanya)," katanya.
Disi lain, Agus mengatakan pihaknya akan melibatkan tim teknis ETLE untuk melakukan evaluasi lebih lanjut. Dia pun berharap keberadaan ETLE Statis tersebut nantinya tidak lagi menyilaukan warga.
"Kemudian kita juga akan melibatkan tim teknis ETLE. Artinya, kita ukur tingkat akurasi dan penempatannya. Agar juga tidak menyilaukan masyarakat," katanya.
Simak Video "Video: Detik-detik Perampokan di Makassar, Kardus Berisi Uang Rp 400 Juta Raib"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/sar)