Pemkot Banjarmasin Tetapkan Siaga Darurat Kabut Asap, Sekolah Diliburkan

Kalimantan Selatan

Pemkot Banjarmasin Tetapkan Siaga Darurat Kabut Asap, Sekolah Diliburkan

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 06 Okt 2023 19:00 WIB
Viral di media sosial (medsos) penampakan kabut asap berwarna merah menyelimuti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Foto: Kabut asap di Banjarmasin. (dok.istimewa)
Banjarmasin -

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan status siaga darurat usai wilayahnya di selimuti kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pemkot Banjarmasin juga meliburkan sekolah.

"Kita memang sudah menyatakan status siaga (darurat) terhadap kemarau yang bisa berdampak terhadap kekeringan dan kabut asap sejak 1 Agustus sampai nanti 31 Oktober, selama 3 bulan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin Husni Thamrin kepada detikcom, Jumat (6/10/2023).

Husni menyebut kebijakan meliburkan sekolah atau Pelajaran Jarak Jauh (PJJ) itu diambil lantaran kabut asap yang belakang mengalami peningkatan. Terlebih ditetapkannya Banjarmasin sebagai kota dengan udara terburuk ketiga se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini untuk menghindari kalau-kalau anak-anak atau para pelajar terpapar penyakit Ispa. Untuk itu kita selamatkanlah dulu anak-anak supaya mengurangi aktivitas di luar rumah. Tapi ini kita coba dari tanggal 4 Oktober sampai 7 Oktober, nanti kita evaluasi lagi," ungkapnya.

Dari data BPBD kabut asap telah terjadi sejak tiga bulan terhakir. Tercatat sejak Juli hingga Oktober ada 33 titik api dengan total lahan terbakar 5,3 hektar yang tersebar di tiga Kecamatan di Banjarmasin.

ADVERTISEMENT

"Jadi dari 33 titik ini sebenarnya luasan cuman sekitar 5,3 hektare, kalau Kalsel keseluruhan itu yang terbakar 24 ribu hektare," kata Husni.

Dari data tersebut, BPBD Banjarmasin memastikan penyebab kabut asap di Banjarmasin merupakan kiriman atau kebakaran lahan yang terjadi di kabupaten tetangga yang berdekatan dengan wilayahnya.

"Jadi kita ini dikepung oleh dua kabupaten dan satu kota yang memang kebakaran lahannya sangat besar sampai beberapa ratus titik," sebutnya.

Husni menambahkan pihaknya telah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna meminimalisir terjadinya karhutla. Dia juga meminta warga agar lebih disiplin untuk tidak keluar rumah selama masa tanggap darurat.

"Karena dari sekitar 33 titik yang terjadi itu rata-rata kebakaran lahannya akibat sampah yang dibakar tapi ditinggalkan lalu menjalar ke semak belukar. Jadi saat ini kita rutin sosialisasi ke kelurahan yang di perbatasan dan juga mengimbau agar masyarakat yang tidak memiliki kepentingan jangan beraktivitas di luar ruangan," pungkasnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads