Viral Kabut Asap Akibat Karhutla Bikin Warga Panik

Banjarmasin

Viral Kabut Asap Akibat Karhutla Bikin Warga Panik

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 06 Okt 2023 18:27 WIB
Viral di media sosial (medsos) penampakan kabut asap berwarna merah menyelimuti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Foto: Kabut asap di Banjarmasin. (dok.istimewa)
Banjarmasin -

Viral di media sosial (medsos) penampakan kabut asap berwarna merah menyelimuti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) itu membuat warga panik dan berlarian.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin Husni Thamrin membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan kabut asap berwarna merah itu terjadi akhir September lalu di Kelurahan Kayu Tangi, Banjarmasin.

"Itu sekitar akhir September itu sampai beberapa hari, itu di salah satu kelurahan yang berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala. Sebelumnya tidak pernah seperti itu saya juga terkejut. Itu kan bisa mengalahkan jakarta kualitas udaranya," ujar Husni saat dihubungi detikcom, Jumat (6/10/29/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Husni menyebut munculnya kabut asap di Banjarmasin akibat adanya lahan warga yang berada di perbatasan terbakar. Tercatat sejak bulan Juli hingga awal Oktober terdapat 33 titik kebakaran lahan.

"Jadi yang berbatasan ini lahan agak besar, dan dari 26 Juni itu yang pertama kali terjadi kebakaran lahan sampai kemarin tanggal 3 Oktober itu sudah ada 33 titik api yang terjadi kebakaran lahan tapi skalanya tidak besar skalnya kecil-kecil dan luas terbakar hanya 5,3 hektare," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dari data BPBD Banjarmasin juga tercatat ada tiga kelurahan yang terdampak kabut asap membahayakan. Ketiganya yakni Kelurahan Kayu Tangi, Sungai Andai dan Tanjung Pagar. Namun ia memastikan kabut asap terbanyak merupakan kiriman dari kabupaten tetangga.

"Jadi kita ini dikepung oleh dua kabupaten dan satu kota yang memang kebakaran lahannya sangat besar sampai beberapa ratus titik," ungkapnya.

"Kita terkena imbasnya masuk ke kita, cuman itu kan tentatif, kalau arah angin berubah, kalau titiknya juga tidak lagi terbakar ya kita tidak terus-terusan kabut asap," imbuhnya.

Atas kejadian tersebut pemerintah Kota Banjarmasin telah menetapkan siaga darurat kabut asap sejak 1 Agustus hingga 31 Oktober. Penetapan itu menyusul setelah Banjarmasin dinyatakan sebagai Kota yang memiliki udara buruk ketiga se-Indonesia.

"Kita tetapkan status siaga menghadapi kalau-kalau terjadi (tidak diinginkan). Dan sampai sekarang memang kita merasakan kabut asapnya, makanya pemerintah kota Banjarmasin juga mengambil kebijakan meliburkan sekolah, menggantinya dengan pembelajaran jarak jauh atau PJJ," pungkasnya.

Sementara dalam video beredar, tampak jelas kabut asap berwarna merah. Terlihat pula serpihan abu sisa daun terbakar ikut terbang membuat warga panik hingga berlarian.




(hsr/hsr)

Hide Ads