- Puisi Maulid Nabi yang Menyentuh Hati 1. Ya RasulullahKarya: Maida Rosa Y. 2. Rinduku Kepada RasulkuKarya: Salsabila Yuni S. 3. Rinduku Kepada RasulullahKarya: Amalia Dinda P. H. 4. Muhammad NabikuKarya: Hengki Kumayandii 5. Kau Sang RasulkuKarya: Aqi Nasya Aulia 6. Kecintaanku Padamu Ya RasulKarya: Mustika Rachel 7. Nabi Muhammad SAWKarya: Aulia Rahma 8. Nabi Muhammad PemberaniKarya: Ghina Khairunisa 9. Cahaya HarapanKarya: Virginia Agatha 10. Cintaku Pada Nabi Muhammad SAWKarya: Dian Eka.L 11. Nabi MuhammadKarya: Ambia Barma. G 12. Nabi MuhammadKarya: Fadel Al Husein 13. Nabiku Muhammad SAWKarya: Krisna Arya 14. Muhammad, Pemimpin KitaKarya: Cindy Yusniarti. Y 15. Rasulullah NabiyallahKarya: Any Adhista 16. Bila Saatnya TibaKarya: Rista Rezha Astriawan 17. Maulid NabiKarya: Muth'ah Ahmad 18. Rabiul Awal Telah TibaKarya: Ozy V. Alandika 19. Simbol MaulidKarya: Etta Adil 20. Ya Nabi RasulullahKarya: Nur Mei Elvira 21. Puisi tentang RasulullahSyekh al-Barzanji 22. Puisi tentang Kelahiran Rasulullahal-Bushairi 23. Puisi Sang Nabioleh: Majduddin al-Baghdadi 24. Puisi Maulid Nabi Al-Mustafaoleh: an-Nabhani 25. Puisi Maulid NabiOleh: Ahmad Syauqi Beik
Berbagai cara bisa dilakukan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya dengan membaca ataupun membagikan puisi tentang Maulid Nabi yang menyentuh hati.
Untuk mengekspresikan kegembiraan umat Islam dalam merayakan Maulid Nabi, tak salah jika berbagai acara pun digelar. Pembacaan bait-bait indah tentang Rasulullah menjadi media untuk mengungkapkan kecintaan dan kerinduan kepada Rasulullah SAW.
Nah, bagi detikers yang ingin merayakan Maulid Nabi dengan membacakan syair-syair puisi yang menyentuh hati, berikut ini kumpulan puisi tentang maulid dan kelahiran Rasullah yang dapat dijadikan referensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk disimak!
Puisi Maulid Nabi yang Menyentuh Hati
1. Ya Rasulullah
Karya: Maida Rosa Y.
Nabi Muhammad...
Engkaulah Nabi Akhir Zaman
Nabi yang selalu mencintai umatnya
Nabi Muhammad...
Senyummu, elok wajahmu, tatapanmu memancarkan sinar
Di mana manusia dapat merasakan kebahagiaan,
Kebahagiaan yang tidak pernah dirasakan oleh manusia sebelumnya...
Tatkala engkau bersabda, Tampak tutur kata indahmu
Engkaulah sebagai safaat bagi umatmu
Dan engkau rela mengantarkan kami nanti ketika melewati jembatan keadilan yang membentang
Sambil berkata "Allahuma salim, Allahuma salim, Allahuma salim." yang artinya "Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah."
Nabi Muhammad...
Aku mencintaimu
2. Rinduku Kepada Rasulku
Karya: Salsabila Yuni S.
Setitik untaian kata tak bermakna,
Mungkin tak akan bisa menggantikan jutaan pengorbanan
Seorang hamba mulia nan saleh
Yang dengan tulus mencintai dan mendoakan
Tanpa kenal letih dan bosan
Selalu mengisi hati dan jiwa
Ya, Nabi Muhammad...
Bagaimana bisa aku membalas cintamu yang begitu besar
Bagaimana bisa kau mencintai umatmu yang hina ini
Bukankan engkau kekasih Allah
Bagaimana bisa aku dan saudara saudariku berdampingan denganmu kelak
Bukankah diri ini terlalu banyak noda dan dusta
Terlalu banyak hawa nafsu yang meraja
Bagaimana bisa,
Padahal diri ini sudah sangat rindu ingin bertemu
Ketahuilah, wahai suri tauladanku
Betapa beruntungnya umat yang hidup di zamanmu
Saat mereka rindu, mereka bisa datang menemuimu
Meminta nasehat dan bimbinganmu
Allohumma Sholi Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad
Dengan sholawat aku mengobati rasa rinduku
Wahai Rasul kekasih Allah
Yang sangat aku cintai
Semoga kita bisa bertemu di Jannah-Nya
3. Rinduku Kepada Rasulullah
Karya: Amalia Dinda P. H.
Hari-hari telah berlalu...
Namun, namamu masih melekat di hatiku
Dan tak pernah aku berjumpa denganmu
Debu dan keringat membaur jadi satu
Terik matahari yang menyengat kulit
Tidak akan menyurutkan langkah-langkah kebajikanmu
Di setiap tapak jalan yang ia lalui
Tersebar doa dan keberkahan
Yang terpancar dan terasa bagi kaum muslimin
Tetapi redup bagi kaum munafik
Ya, Nabi...
Sangatlah agung namamu
Hambamu ini sangatlah rindu kepadamu
Rindu dengan kedamaian yang telah engkau berikan kepada kami
Ya, Rasulullah
Betapa indah akhlakmu
Seperti cahaya matahari
Yang menerangi isi bumi
Engkaulah,..
Sebagai petunjuk yang baik bagi kaum muslimin
Dan sebagai cermin kehidupan
Ya, Nabi, ya, Rasulullah
Hadirkanlah cinta
Dan ajarkanlah akhlakmu yang mulia kepada kami
4. Muhammad Nabiku
Karya: Hengki Kumayandii
Engkau penerang zaman
Saat gulita menyelimuti bumi
Saat huru-hara merajai hari
Saat kezaliman menyebar ke negeri-negeri
Engkau kabarkan pada kami
Tentang perintah-perintah untuk berbakti
Tentang keagungan-Nya Yang Mahatinggi
Engkau perangi mereka yang memerangimu dan menghalangimu menyebar kabar
Hingga cahaya Islam mampu menyebar
Engkau rangkul mereka-mereka yang tersesat
Kau ajak menghadap-Nya untuk bertobat
Selawat untukmu
Salam untukmu
Nabi tercintaku
Ya Muhammadku
Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma
Engkau datang sebagai Rahmah
Disaat Jahiliyah merambah
Ditengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat Kalam Illah
Aku Rindu Muhammadku
Allahuma Solli Ala Muhammad
Semoga Shalawat itu menggema
Ditengah carut marut dunia
Berabad abad sudah terlewat
Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran umat
Telah saling menggantikan
Namun, nama agungmu
Tak pernah tergantikan
Tak pernah aku melihat parasmu dengan kedua mataku
Mendengar dakwahmu dengan kedua telingaku
Mememeluk tubuhmu dengan tanganku
Namun hadirmu menembus ruang dan waktu
Ya Muhammadku
Sungguh aku rindu padamu
Rindu akan suri tauladan yang kau ajarkan
Rindu akan kebijakan yang kau perlihatkan
Rindu akan kedamaian yang kau ciptakan
Rindu akan semua
Segala yang pernah kau lakukan
Ya Muhammad ku
Meski ragamu tak lagi di dunia
Sungguh aku ingin berjumpa
Disurga bercengkrama untuk selamanya
Ya Nabi Ya Rasulullah
Ya nabi ya Rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cayah di atas cahaya
Yang tak akan pernah padam
Hingga akhir zaman
Ya Nabiyallah, Ya Habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Ditengah kekacauaan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yang terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga
Yang sungguh menentramkan
Ya Nabi Ya Rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamuu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku bersua denganmu
Di surga Tuhanku juga Tuhanmu
5. Kau Sang Rasulku
Karya: Aqi Nasya Aulia
Seketika kulihat kau datang menembus ruang
Bersama semburan cahaya yang perlahan menghilang
Kedengar kau bicara dalam angan
Yang lamat-lamat tenggelam terbawa khayalan
Entah sosok apa yaang hadir dalam hidup kami
Entah sosok apa yang Tuhan turunkan untuk kami
Entah sosok apa yang Allah kirimkan pada kami
Sosok yang amat sangat mulia
Sosok yang begitu sempurna
Sampai kami sulit untuk mengungkapkannya
Ya Rasulullah, itulah dirimu...
Kau menuntun kami di setiap jalan
Kau menganggap kami seperti kawan
Kau hilangkan rasa benci walau kepada lawan
Ya Rasulullah,
Harum akan perbuatanmu,
Indah akan akhlakmu
Gagah akan sosokmu
Seperti menyempurnakan bayangan sejati akan dirimu
Engkau selalu sabar akan diri kami
Engkau yang selalu sayang akan kenakalan kami
Engkau yang selalu tulus dalam membimbing kami
Ya Rasul,
Kuagungkan semua perjuanganmu
Ku salut akan kasih sayangmu
Kupercaya akan kuasamu
Kau telah perbaiki perilakuku
Telah menyempurnakan akhlakku
Kau hilangkan semua keburukanku
Terima kasih Ya Rasul
Di setiap detik langkah hidupku,
Ajaranmu akan selalu kurindu
6. Kecintaanku Padamu Ya Rasul
Karya: Mustika Rachel
Wajahmu yang tak pernah kulihat
kegelapan mu yang hanya dapat tergambarkan tewat cerita
jasa mu yang selalu terkenang
membuat rasa cintaku semakin menggebu-gebu
Ketabahan mu yang slalu memotifasi ku
ketaatan mu yang buatku terkagum-kagum
dan berharap akan ku jumpai kau di surga
bersama mereka yang mencintaimu
Wahai Nabi ku
betapa cintanya aku pada sosok mu
betapa rindunya aku akan kelembutan yang slalu
kau terapkan
Wahai Rosulku
akulah aku sebagai umat mu
ajaklah aku untuk dapat melihatmu di surga nanti
di tempat semua orang muslim
berkumpul seraya memanjatkan namamu
7. Nabi Muhammad SAW
Karya: Aulia Rahma
Kau adalah seorang manusia suci
manusia yang tangguh dan berani
kau panglima perang yang hebat
Kau berjuang membimbing umatmu
atas nama islam
dan membela negara
Kau sangat dinantikan
kau adalah secerah cahaya
menuntun kami menuju
jalan kebenaran
8. Nabi Muhammad Pemberani
Karya: Ghina Khairunisa
Wahai Rasulullah....
kau adalah pemimpin yang berani
kau berjuang demi membela agama islam
sampai-sampai kau di caci maki
Wahai Rasulullah....
andai semua umat islam tahu
kalau engkau juga tidak pernah
membeda-bedakan agama
toleransimu sangatlah tinggi
engkau selalu baik terhadap semua orang
9. Cahaya Harapan
Karya: Virginia Agatha
Di saat dunia gelap
tak ada penerangan
di kala semua orang tersesat
tak ada kebenaran
Terlalu gelap
sampai kami tersesat
akankah dunia ini
berakhir seperti ini ?
Kau pun datang
membawa sebuah harapan besar
membawa kami ke jalan yang benar
dan menyelamatkan kami
Engkaulah nabiku
engkaulah rasulku
Nabi Muhammad
Terima Kasih
10. Cintaku Pada Nabi Muhammad SAW
Karya: Dian Eka.L
Betapa aku mencintai dirimu
aku sangat terkagum dengan
perjuangan dirimu untuk
membela agam islam
Disaat engaku dihina engkau tak pernah
marah dan meskipun engkau dilempar
dengan kotoran engkau masih tetap sabar
11. Nabi Muhammad
Karya: Ambia Barma. G
Ya... Rasul
kenapa kau sangat sabar
walaupun banyak yang mencaci makimu
tetap saja kau balas dengan doa-doamu yang baik.
Ya... Idolaku
engkaulah maha benar dan terpercaya
tetapi tetap saja banyak yang menggapmu tukang sihir
engkaulah petunjuk ku.
dengan ajaran-ajaranmu yang sholeh.
Ya... Maha Kuat
kaulah idolaku
kaulah inspirasiku
12. Nabi Muhammad
Karya: Fadel Al Husein
Ya Rosulullah
engkau adalah seorang pemimpin yang berani
engkau rela di caci maki bahkan di ludahi untuk membela agama islam
engkau berjuang demi menyebarkan agama islam
Akhlak mu sangat mulia
ketika orang menghinamu
engkau balas dengan tersenyum dan mendoakan
engkau adalah orang yang patut dicontoh
akhlak mu sangat sempurna
membuat mu di cintai banyak orang
13. Nabiku Muhammad SAW
Karya: Krisna Arya
Ya Rasul...
engkaulah manusia yang mulia
engkau yang membenarkan akhlak
engkau yang memperjuangkan islam
akhlakmu sangat mulia
Ya Rasul...
kau adalah orang penyabar
di caci maki sana sini dan kau tidak marah
Ya Rasul...
Akhlakmu sangat sempurna
aku ingin sepertimu wahai rasulku
kaulah idolaku
Nabi Muhammad SAW ...
14. Muhammad, Pemimpin Kita
Karya: Cindy Yusniarti. Y
Hari yang di tunggu pun tiba
berkumpulah umat muslim
begitu indah ....
Maulid Nabi Muhammad...
Kebersamaan dimana-mana
suara-suara shalawat pun menggema
betapa indahnya ....
Suara memuji sang ilahi itu
Sungguh hidup itu lebih indah
bila semua orang bersahabat
tak bermusuhan , saling bersatu
seperti Muhammad , nabi kita semua
Al-Qur'an adalah salah satu mukzijatnya
betapa indahnya ayat-ayat Allah
meski tiada ....
kau adalah kenangan terindah,nabiku...
15. Rasulullah Nabiyallah
Karya: Any Adhista
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hari kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlakmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlakmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlakmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..
Tangisku di Bulan Rabiul Awal
Ya Nabi Salam Alaika
Aku menangis ketika membaca cerita
Engkau berdakwah di tengah siksa
Di saat kaum Quraisy menebar keji merajalela
16. Bila Saatnya Tiba
Karya: Rista Rezha Astriawan
Bila saatnya tiba...
Kami ingin menutup mata
Mengenang tawa
Dan semua yang berbau senja
Ya...Muhammad
Bila saatnya tiba....
Jangan kau tinggalkan kami dalam gulita
Ajari kami mengeja doa
Agar dapat kami raih pintu surga
Bila saatnya tiba....
Angin malam berhembus
Mencoba tuk rasakan semilirnya kehadiranmu
Yang menerangi kami
Bagai cahaya yang terang dan suci
Bila saatnya tiba....
Ingin kami mengikuti jejakmu
Di ruang yang tak terbatas
Kau tuntun kami menuju kehadirat
Ya illahi ya rabbi...
17. Maulid Nabi
Karya: Muth'ah Ahmad
Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan..
Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani....
Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...
Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat
Maulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...
18. Rabiul Awal Telah Tiba
Karya: Ozy V. Alandika
Rabiul awal telah tiba
Sejenak hatiku gemetar membaca kisah yang telah dijanjikan
Sungguh hari yang bahagia
Di mana orang-orang seakan mati rasa
Entah ingin menangis entah bahagia
Keduanya terbalut bersama shalawat atas Rasul-Nya
Rabiul awal telah tiba
Mengajak kita untuk mengingat kisah
Tentang pasukan Abrahah yang tumbang oleh burung dan ulat
Tentang riwayat akhir dari Persia; empat belas balkon istana Kisra sirna
Tentang padamnya api kaum Majusi
Juga tentang runtuhnya gereja Buhairah
Rabiul awal telah tiba
Kelahiran Muhammad bertabur cahaya
Menjadi pertanda bahwa Syam akan segera cerah
Menggantikan kejayaan Romawi pada zamannya
Rabiul awal telah tiba
Sudah sangat jauh dari 571 Masehi
Aku tidak pernah sekali pun melihat Nabi
Aku hanya tahu dari Sirah Nabawi
Juga firman Ilahi
Sungguh malu aku hari ini
Padahal Muhammad akan menolong di Hari Akhir Nanti
Sedangkan bibirku masih sedikit berucap shalawat
Duhai Nabiku; aku sungguh mencintaimu
19. Simbol Maulid
Karya: Etta Adil
Satu ember unik tergelar di hadapan
Ada banyak telur di warna merah menghiasinya
Di dalamnya ada beras ketan, ayam goreng, dan rupa-rupa lauk pauk
Simbol khas yang disatukan dalam upacara adat
Ini adalah perayaan Maulid Nabi
Perayaan tentang sosok manusia maha mulia
Sosok al-Amin yang diberi tugas kenabian untuk seluruh umat manusia
Tak pernah ada cacat cela dalam hidupnya.
Sejarah hidupnya adalah keteladanan
Shalawat dan salam untuknya selalu
Aku tak tahu, mengapa ayam selalu menjadi simbol budaya
Dari upacara adat kelahiran sampai kematian.
Dan bahkan kini, Maulid yang kita sebut perayaan agama juga dimasuki simbol budaya
Ataukah ini asimilasi dalam sejarah masuknya Islam
Ataukah jejak kekayaan berpikir dalam mengatasi persoalan adat dan agama
Dan ingatkah kita, betapa simbol adat menjadi pemicu konflik dan perang dua kerajaan adikuasa.
Lewat massaung manu', sabung ayam antara MangkauE ri Bone dan Sombayya ri Gowa, antara Manu Bakkana Bone dengan Jangang Ejana Gowa
Sejarah pada akhirnya harus menjadi cermin dan pelajaran
Budaya dalam perjalanan sejarah pada akhirnya harus menjadi tempat menimba kebijaksanaan
Sebagaimana sejarah nabi mewariskan keteladanan,
Sejarah daerah juga selayaknya mewariskan kearifan lokal dalam berpikir dan bertindak
20. Ya Nabi Rasulullah
Karya: Nur Mei Elvira
Ya nabi ya rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama di tengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman
Ya nabiyallah,ya habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Di tengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yg terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga yang sungguh menentramkan
Ya nabi ya rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku kan bersua denganmu
Di surga tuhanku,juga tuhanmu
21. Puisi tentang Rasulullah
Syekh al-Barzanji
Aduhai Nabi, Selamat dan Damailah Engkau
Aduhai Rasul, Salam dan Damailah Engkau
Aduhai kekasih, Selamat dan Damailah Engkau
Sejahteralaah engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkaulah matahari
Engkaulh purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, aduhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat
22. Puisi tentang Kelahiran Rasulullah
al-Bushairi
Kelahiran sang Nabi merebakkan aroma-aroma yang menebarkan wangi
Aduhai, dikau, wewangian ketika mekar dan kuncup
Saat sang Nabi lahir, wajah-wajah Persia kusam-muram
Mereka melihat petaka datang mengancam
Ketika mentari menjelang malam
Singgasana Kisra hancur berantakan
Sekutu-sekutu mereka terbelah
Api unggun yang dituhankan padam legam
Sungai-sungai menjadi kering-kerontang
23. Puisi Sang Nabi
oleh: Majduddin al-Baghdadi
Berkat cahaya sang Nabi
Dunia berpendar cahaya
Di bawah sinar itu
Semua pulang dan pergi
Tuhan menciptakannya
Sebagai sang pembawa Kasih
Manusia di bumi menari-nari
Keagungan Muhammad telah tercipta sebelum Adam
Nama-namanya tertulis di singgasana Tuhan
Sebelum ditulis dalam kitab-kitab suci
24. Puisi Maulid Nabi Al-Mustafa
oleh: an-Nabhani
Al-Mustafa telah datang, telah datang
Ialah sang nabi dan utusan Tuhan
Para nabi telah sampaikan kabar gembira itu
Tuhan mengutusnya untuk seluruh manusia
Meski lahir akhir, dialah yang pertama
Tuhan menyebut dia bagai matahari
Makkah, tempat dia lahir,
memancarkan cahaya
ke seluruh bumi manusia
Dunia berpendar cahaya
Andai dia tak lahir
Bumi tak mungkin bersinar terang
25. Puisi Maulid Nabi
Oleh: Ahmad Syauqi Beik
Telah lahir Sang Pembawa Lentera
Alam raya pun berpendar cahaya
Zaman tak henti-hentinya menebar senyum
Dan puja-puji dan kekaguman kepadanya
Jibril dan para malaikat mengelilinginya
Dunia hari ini dan masa depan kemanusiaan bersuka-cita
Singgasana Kerajaan Tuhan ('Arsy) berdiri begitu megah
Puncak alam semesta (Sidratul-Muntaha)
Mutiara memancarkan cahaya bening, bernyanyi riang
Nah, itulah 25 puisi Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dapat dijadikan referensi untuk dibacakan saat perayaan Maulid Nabi. Semoga membantu ya!
(edr/alk)