25 Puisi Maulid Nabi yang Menyentuh Hati

25 Puisi Maulid Nabi yang Menyentuh Hati

Tasya Putri - detikSulsel
Sabtu, 07 Okt 2023 05:45 WIB
Nabi Muhammad SAW
Foto: Getty Images/iStockphoto/Gogosvm
Makassar -

Berbagai cara bisa dilakukan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya dengan membaca ataupun membagikan puisi tentang Maulid Nabi yang menyentuh hati.

Untuk mengekspresikan kegembiraan umat Islam dalam merayakan Maulid Nabi, tak salah jika berbagai acara pun digelar. Pembacaan bait-bait indah tentang Rasulullah menjadi media untuk mengungkapkan kecintaan dan kerinduan kepada Rasulullah SAW.

Nah, bagi detikers yang ingin merayakan Maulid Nabi dengan membacakan syair-syair puisi yang menyentuh hati, berikut ini kumpulan puisi tentang maulid dan kelahiran Rasullah yang dapat dijadikan referensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk disimak!

Puisi Maulid Nabi yang Menyentuh Hati

1. Ya Rasulullah
Karya: Maida Rosa Y.

Nabi Muhammad...
Engkaulah Nabi Akhir Zaman
Nabi yang selalu mencintai umatnya

ADVERTISEMENT

Nabi Muhammad...
Senyummu, elok wajahmu, tatapanmu memancarkan sinar
Di mana manusia dapat merasakan kebahagiaan,
Kebahagiaan yang tidak pernah dirasakan oleh manusia sebelumnya...

Tatkala engkau bersabda, Tampak tutur kata indahmu
Engkaulah sebagai safaat bagi umatmu
Dan engkau rela mengantarkan kami nanti ketika melewati jembatan keadilan yang membentang
Sambil berkata "Allahuma salim, Allahuma salim, Allahuma salim." yang artinya "Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah."

Nabi Muhammad...
Aku mencintaimu

2. Rinduku Kepada Rasulku
Karya: Salsabila Yuni S.

Setitik untaian kata tak bermakna,
Mungkin tak akan bisa menggantikan jutaan pengorbanan
Seorang hamba mulia nan saleh
Yang dengan tulus mencintai dan mendoakan
Tanpa kenal letih dan bosan
Selalu mengisi hati dan jiwa

Ya, Nabi Muhammad...
Bagaimana bisa aku membalas cintamu yang begitu besar
Bagaimana bisa kau mencintai umatmu yang hina ini
Bukankan engkau kekasih Allah
Bagaimana bisa aku dan saudara saudariku berdampingan denganmu kelak
Bukankah diri ini terlalu banyak noda dan dusta
Terlalu banyak hawa nafsu yang meraja
Bagaimana bisa,
Padahal diri ini sudah sangat rindu ingin bertemu
Ketahuilah, wahai suri tauladanku
Betapa beruntungnya umat yang hidup di zamanmu
Saat mereka rindu, mereka bisa datang menemuimu
Meminta nasehat dan bimbinganmu

Allohumma Sholi Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad
Dengan sholawat aku mengobati rasa rinduku
Wahai Rasul kekasih Allah
Yang sangat aku cintai
Semoga kita bisa bertemu di Jannah-Nya

3. Rinduku Kepada Rasulullah
Karya: Amalia Dinda P. H.

Hari-hari telah berlalu...
Namun, namamu masih melekat di hatiku
Dan tak pernah aku berjumpa denganmu
Debu dan keringat membaur jadi satu
Terik matahari yang menyengat kulit
Tidak akan menyurutkan langkah-langkah kebajikanmu

Di setiap tapak jalan yang ia lalui
Tersebar doa dan keberkahan
Yang terpancar dan terasa bagi kaum muslimin
Tetapi redup bagi kaum munafik

Ya, Nabi...
Sangatlah agung namamu
Hambamu ini sangatlah rindu kepadamu
Rindu dengan kedamaian yang telah engkau berikan kepada kami

Ya, Rasulullah
Betapa indah akhlakmu
Seperti cahaya matahari
Yang menerangi isi bumi

Engkaulah,..
Sebagai petunjuk yang baik bagi kaum muslimin
Dan sebagai cermin kehidupan

Ya, Nabi, ya, Rasulullah
Hadirkanlah cinta
Dan ajarkanlah akhlakmu yang mulia kepada kami

4. Muhammad Nabiku
Karya: Hengki Kumayandii

Engkau penerang zaman
Saat gulita menyelimuti bumi
Saat huru-hara merajai hari
Saat kezaliman menyebar ke negeri-negeri

Engkau kabarkan pada kami
Tentang perintah-perintah untuk berbakti
Tentang keagungan-Nya Yang Mahatinggi

Engkau perangi mereka yang memerangimu dan menghalangimu menyebar kabar
Hingga cahaya Islam mampu menyebar
Engkau rangkul mereka-mereka yang tersesat
Kau ajak menghadap-Nya untuk bertobat

Selawat untukmu
Salam untukmu
Nabi tercintaku

Ya Muhammadku

Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma

Engkau datang sebagai Rahmah
Disaat Jahiliyah merambah
Ditengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat

Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan

Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat Kalam Illah

Aku Rindu Muhammadku

Allahuma Solli Ala Muhammad
Semoga Shalawat itu menggema
Ditengah carut marut dunia
Berabad abad sudah terlewat
Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran umat
Telah saling menggantikan
Namun, nama agungmu
Tak pernah tergantikan

Tak pernah aku melihat parasmu dengan kedua mataku
Mendengar dakwahmu dengan kedua telingaku
Mememeluk tubuhmu dengan tanganku
Namun hadirmu menembus ruang dan waktu

Ya Muhammadku
Sungguh aku rindu padamu
Rindu akan suri tauladan yang kau ajarkan
Rindu akan kebijakan yang kau perlihatkan
Rindu akan kedamaian yang kau ciptakan
Rindu akan semua
Segala yang pernah kau lakukan

Ya Muhammad ku
Meski ragamu tak lagi di dunia
Sungguh aku ingin berjumpa
Disurga bercengkrama untuk selamanya

Ya Nabi Ya Rasulullah

Ya nabi ya Rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi

Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cayah di atas cahaya
Yang tak akan pernah padam
Hingga akhir zaman

Ya Nabiyallah, Ya Habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Ditengah kekacauaan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yang terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga
Yang sungguh menentramkan

Ya Nabi Ya Rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamuu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku bersua denganmu
Di surga Tuhanku juga Tuhanmu

5. Kau Sang Rasulku
Karya: Aqi Nasya Aulia

Seketika kulihat kau datang menembus ruang
Bersama semburan cahaya yang perlahan menghilang
Kedengar kau bicara dalam angan
Yang lamat-lamat tenggelam terbawa khayalan

Entah sosok apa yaang hadir dalam hidup kami
Entah sosok apa yang Tuhan turunkan untuk kami
Entah sosok apa yang Allah kirimkan pada kami

Sosok yang amat sangat mulia
Sosok yang begitu sempurna
Sampai kami sulit untuk mengungkapkannya

Ya Rasulullah, itulah dirimu...
Kau menuntun kami di setiap jalan
Kau menganggap kami seperti kawan
Kau hilangkan rasa benci walau kepada lawan

Ya Rasulullah,
Harum akan perbuatanmu,
Indah akan akhlakmu
Gagah akan sosokmu
Seperti menyempurnakan bayangan sejati akan dirimu

Engkau selalu sabar akan diri kami
Engkau yang selalu sayang akan kenakalan kami
Engkau yang selalu tulus dalam membimbing kami

Ya Rasul,
Kuagungkan semua perjuanganmu
Ku salut akan kasih sayangmu
Kupercaya akan kuasamu

Kau telah perbaiki perilakuku
Telah menyempurnakan akhlakku
Kau hilangkan semua keburukanku

Terima kasih Ya Rasul
Di setiap detik langkah hidupku,
Ajaranmu akan selalu kurindu

6. Kecintaanku Padamu Ya Rasul
Karya: Mustika Rachel

Wajahmu yang tak pernah kulihat
kegelapan mu yang hanya dapat tergambarkan tewat cerita
jasa mu yang selalu terkenang
membuat rasa cintaku semakin menggebu-gebu

Ketabahan mu yang slalu memotifasi ku
ketaatan mu yang buatku terkagum-kagum
dan berharap akan ku jumpai kau di surga
bersama mereka yang mencintaimu

Wahai Nabi ku
betapa cintanya aku pada sosok mu
betapa rindunya aku akan kelembutan yang slalu
kau terapkan

Wahai Rosulku
akulah aku sebagai umat mu
ajaklah aku untuk dapat melihatmu di surga nanti
di tempat semua orang muslim
berkumpul seraya memanjatkan namamu

7. Nabi Muhammad SAW
Karya: Aulia Rahma

Kau adalah seorang manusia suci
manusia yang tangguh dan berani
kau panglima perang yang hebat

Kau berjuang membimbing umatmu
atas nama islam
dan membela negara

Kau sangat dinantikan
kau adalah secerah cahaya
menuntun kami menuju
jalan kebenaran

8. Nabi Muhammad Pemberani
Karya: Ghina Khairunisa

Wahai Rasulullah....
kau adalah pemimpin yang berani
kau berjuang demi membela agama islam
sampai-sampai kau di caci maki

Wahai Rasulullah....
andai semua umat islam tahu
kalau engkau juga tidak pernah
membeda-bedakan agama

toleransimu sangatlah tinggi
engkau selalu baik terhadap semua orang

9. Cahaya Harapan
Karya: Virginia Agatha

Di saat dunia gelap
tak ada penerangan
di kala semua orang tersesat
tak ada kebenaran

Terlalu gelap
sampai kami tersesat
akankah dunia ini
berakhir seperti ini ?

Kau pun datang
membawa sebuah harapan besar
membawa kami ke jalan yang benar
dan menyelamatkan kami

Engkaulah nabiku
engkaulah rasulku
Nabi Muhammad
Terima Kasih

10. Cintaku Pada Nabi Muhammad SAW
Karya: Dian Eka.L

Betapa aku mencintai dirimu
aku sangat terkagum dengan
perjuangan dirimu untuk
membela agam islam

Disaat engaku dihina engkau tak pernah
marah dan meskipun engkau dilempar
dengan kotoran engkau masih tetap sabar

11. Nabi Muhammad
Karya: Ambia Barma. G

Ya... Rasul
kenapa kau sangat sabar
walaupun banyak yang mencaci makimu
tetap saja kau balas dengan doa-doamu yang baik.

Ya... Idolaku
engkaulah maha benar dan terpercaya
tetapi tetap saja banyak yang menggapmu tukang sihir
engkaulah petunjuk ku.
dengan ajaran-ajaranmu yang sholeh.

Ya... Maha Kuat
kaulah idolaku
kaulah inspirasiku

12. Nabi Muhammad
Karya: Fadel Al Husein

Ya Rosulullah
engkau adalah seorang pemimpin yang berani
engkau rela di caci maki bahkan di ludahi untuk membela agama islam
engkau berjuang demi menyebarkan agama islam

Akhlak mu sangat mulia
ketika orang menghinamu
engkau balas dengan tersenyum dan mendoakan

engkau adalah orang yang patut dicontoh
akhlak mu sangat sempurna
membuat mu di cintai banyak orang

13. Nabiku Muhammad SAW
Karya: Krisna Arya

Ya Rasul...
engkaulah manusia yang mulia
engkau yang membenarkan akhlak
engkau yang memperjuangkan islam
akhlakmu sangat mulia

Ya Rasul...
kau adalah orang penyabar
di caci maki sana sini dan kau tidak marah

Ya Rasul...
Akhlakmu sangat sempurna
aku ingin sepertimu wahai rasulku
kaulah idolaku
Nabi Muhammad SAW ...

14. Muhammad, Pemimpin Kita
Karya: Cindy Yusniarti. Y

Hari yang di tunggu pun tiba
berkumpulah umat muslim
begitu indah ....
Maulid Nabi Muhammad...

Kebersamaan dimana-mana
suara-suara shalawat pun menggema
betapa indahnya ....
Suara memuji sang ilahi itu

Sungguh hidup itu lebih indah
bila semua orang bersahabat
tak bermusuhan , saling bersatu
seperti Muhammad , nabi kita semua

Al-Qur'an adalah salah satu mukzijatnya
betapa indahnya ayat-ayat Allah
meski tiada ....
kau adalah kenangan terindah,nabiku...

15. Rasulullah Nabiyallah
Karya: Any Adhista

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hari kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa mulia akhlakmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama

Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlakmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlakmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..

Tangisku di Bulan Rabiul Awal
Ya Nabi Salam Alaika
Aku menangis ketika membaca cerita
Engkau berdakwah di tengah siksa
Di saat kaum Quraisy menebar keji merajalela

16. Bila Saatnya Tiba
Karya: Rista Rezha Astriawan

Bila saatnya tiba...
Kami ingin menutup mata
Mengenang tawa
Dan semua yang berbau senja
Ya...Muhammad

Bila saatnya tiba....
Jangan kau tinggalkan kami dalam gulita
Ajari kami mengeja doa
Agar dapat kami raih pintu surga

Bila saatnya tiba....
Angin malam berhembus
Mencoba tuk rasakan semilirnya kehadiranmu
Yang menerangi kami
Bagai cahaya yang terang dan suci

Bila saatnya tiba....
Ingin kami mengikuti jejakmu
Di ruang yang tak terbatas
Kau tuntun kami menuju kehadirat
Ya illahi ya rabbi...

17. Maulid Nabi
Karya: Muth'ah Ahmad

Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan..
Ingin sekali mendapati sebuah siraman

Siraman rohani....
Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...
Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat

Maulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...

18. Rabiul Awal Telah Tiba
Karya: Ozy V. Alandika

Rabiul awal telah tiba
Sejenak hatiku gemetar membaca kisah yang telah dijanjikan
Sungguh hari yang bahagia
Di mana orang-orang seakan mati rasa

Entah ingin menangis entah bahagia
Keduanya terbalut bersama shalawat atas Rasul-Nya

Rabiul awal telah tiba
Mengajak kita untuk mengingat kisah

Tentang pasukan Abrahah yang tumbang oleh burung dan ulat
Tentang riwayat akhir dari Persia; empat belas balkon istana Kisra sirna
Tentang padamnya api kaum Majusi
Juga tentang runtuhnya gereja Buhairah

Rabiul awal telah tiba
Kelahiran Muhammad bertabur cahaya
Menjadi pertanda bahwa Syam akan segera cerah
Menggantikan kejayaan Romawi pada zamannya

Rabiul awal telah tiba
Sudah sangat jauh dari 571 Masehi
Aku tidak pernah sekali pun melihat Nabi
Aku hanya tahu dari Sirah Nabawi
Juga firman Ilahi

Sungguh malu aku hari ini
Padahal Muhammad akan menolong di Hari Akhir Nanti
Sedangkan bibirku masih sedikit berucap shalawat
Duhai Nabiku; aku sungguh mencintaimu

19. Simbol Maulid
Karya: Etta Adil

Satu ember unik tergelar di hadapan
Ada banyak telur di warna merah menghiasinya
Di dalamnya ada beras ketan, ayam goreng, dan rupa-rupa lauk pauk
Simbol khas yang disatukan dalam upacara adat
Ini adalah perayaan Maulid Nabi

Perayaan tentang sosok manusia maha mulia
Sosok al-Amin yang diberi tugas kenabian untuk seluruh umat manusia
Tak pernah ada cacat cela dalam hidupnya.
Sejarah hidupnya adalah keteladanan
Shalawat dan salam untuknya selalu

Aku tak tahu, mengapa ayam selalu menjadi simbol budaya
Dari upacara adat kelahiran sampai kematian.
Dan bahkan kini, Maulid yang kita sebut perayaan agama juga dimasuki simbol budaya

Ataukah ini asimilasi dalam sejarah masuknya Islam
Ataukah jejak kekayaan berpikir dalam mengatasi persoalan adat dan agama

Dan ingatkah kita, betapa simbol adat menjadi pemicu konflik dan perang dua kerajaan adikuasa.
Lewat massaung manu', sabung ayam antara MangkauE ri Bone dan Sombayya ri Gowa, antara Manu Bakkana Bone dengan Jangang Ejana Gowa

Sejarah pada akhirnya harus menjadi cermin dan pelajaran
Budaya dalam perjalanan sejarah pada akhirnya harus menjadi tempat menimba kebijaksanaan
Sebagaimana sejarah nabi mewariskan keteladanan,
Sejarah daerah juga selayaknya mewariskan kearifan lokal dalam berpikir dan bertindak

20. Ya Nabi Rasulullah
Karya: Nur Mei Elvira

Ya nabi ya rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi

Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama di tengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman

Ya nabiyallah,ya habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Di tengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yg terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga yang sungguh menentramkan

Ya nabi ya rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku kan bersua denganmu
Di surga tuhanku,juga tuhanmu

21. Puisi tentang Rasulullah
Syekh al-Barzanji

Aduhai Nabi, Selamat dan Damailah Engkau
Aduhai Rasul, Salam dan Damailah Engkau
Aduhai kekasih, Selamat dan Damailah Engkau
Sejahteralaah engkau

Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang

Aduhai wajah ceria
Engkaulah matahari
Engkaulh purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau lampu di setiap hati

Aduhai kekasih, aduhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat

22. Puisi tentang Kelahiran Rasulullah
al-Bushairi

Kelahiran sang Nabi merebakkan aroma-aroma yang menebarkan wangi
Aduhai, dikau, wewangian ketika mekar dan kuncup

Saat sang Nabi lahir, wajah-wajah Persia kusam-muram
Mereka melihat petaka datang mengancam

Ketika mentari menjelang malam
Singgasana Kisra hancur berantakan
Sekutu-sekutu mereka terbelah

Api unggun yang dituhankan padam legam
Sungai-sungai menjadi kering-kerontang

23. Puisi Sang Nabi
oleh: Majduddin al-Baghdadi

Berkat cahaya sang Nabi
Dunia berpendar cahaya
Di bawah sinar itu
Semua pulang dan pergi
Tuhan menciptakannya
Sebagai sang pembawa Kasih
Manusia di bumi menari-nari

Keagungan Muhammad telah tercipta sebelum Adam
Nama-namanya tertulis di singgasana Tuhan
Sebelum ditulis dalam kitab-kitab suci

24. Puisi Maulid Nabi Al-Mustafa
oleh: an-Nabhani

Al-Mustafa telah datang, telah datang
Ialah sang nabi dan utusan Tuhan
Para nabi telah sampaikan kabar gembira itu
Tuhan mengutusnya untuk seluruh manusia
Meski lahir akhir, dialah yang pertama
Tuhan menyebut dia bagai matahari
Makkah, tempat dia lahir,
memancarkan cahaya
ke seluruh bumi manusia
Dunia berpendar cahaya
Andai dia tak lahir
Bumi tak mungkin bersinar terang

25. Puisi Maulid Nabi
Oleh: Ahmad Syauqi Beik

Telah lahir Sang Pembawa Lentera
Alam raya pun berpendar cahaya
Zaman tak henti-hentinya menebar senyum
Dan puja-puji dan kekaguman kepadanya

Jibril dan para malaikat mengelilinginya
Dunia hari ini dan masa depan kemanusiaan bersuka-cita
Singgasana Kerajaan Tuhan ('Arsy) berdiri begitu megah
Puncak alam semesta (Sidratul-Muntaha)
Mutiara memancarkan cahaya bening, bernyanyi riang

Nah, itulah 25 puisi Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dapat dijadikan referensi untuk dibacakan saat perayaan Maulid Nabi. Semoga membantu ya!




(edr/alk)

Hide Ads